عن أبي هريرة رضي اللَّه عنه قال، قال رسول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ تَعَالَى مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak misk.” (HR. Bukhari no. 1894 dan Muslim no. 1151)
Pelajaran yang terdapat didalam hadist:
- Bau mulut orang yang berpuasa sungguh tidak mengenakkan. Ketika dicium orang lain pasti tidak disukai. Namun bau mulut ini di akhirat kelak malah dibalas dengan bau minyak misk, masya Allah menjadi bau yang begitu wangi
- Khuluf yang dimaksud dalam hadits adalah berubahnya bau mulut orang yang berpuasa dikarenakan ia menjalani puasa.
- Ada dua alasan kenapa sampai bisa bau mulut orang yang berpuasa bisa dibalas seperti itu:
- Amalan puasa itu adalah rahasia antara hamba dengan Allah. Karena itu rahasia yang ia sembunyikan, maka Allah pun membalasnya dengan menampakkannya dengan bau harum di antara manusia di hari kiamat.
- Bekas ketaatan yang berakibat tidak enak bagi jiwa di dunia, bekas seperti itu akan dibalas dengan sesuatu yang menyenangkan pada hari kiamat. Artinya, bau mulut yang tidak enak akan dibalas dengan bau yang wangi karena hal itu muncul dari amalan ketaatan pada Allah di dunia. (Lihat Lathoiful Ma’arif, hal. 286-288).
Tema hadist yang berkaitan dengan Al qur'an :
Bau mulut yang harum di hari kiamat timbul dari ketaatan yang dilakukan di dunia. Bau mulut harum tersebut membuat orang lain makin mencintainya di akhirat kelak. Itulah yang disebutkan dalam ayat,
إِنَّ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَيَجْعَلُ لَهُمُ الرَّحْمَنُ وُدًّا
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang. ” (QS. Maryam: 96).