1 |
198 |
Dari Jabir RA, dia berkata, "Kami pernah keluar bersama Rasulullah SAW -maksudnya pergi berperang ke Dzatur Riqa'- lalu ada seseorang yang menangkap istri seorang laki-laki musyrik. Maka dia (sang suami) bersumpah untuk tidak henti-hentinya membalas, sehingga dia dapat membunuh seseorang dari kalangan sahabat Muhammad. Oleh karena itu, dia pergi mengikuti jejak Nabi SAW. Setelah Nabi SAW singgah di suatu tempat, beliau bersabda, "Siapa yang akan menjaga kami? " Maka seorang dari kalangan Muhajirin (Ammar bin Yasir) dan seorang laki-laki Anshar (Abad bin Bisyr) memenuhinya. Lalu beliau SAW bersabda, "Hendaklah kalian berdua berjaga di mulut celah kedua bukit itu!" Kata Jabir, 'Setelah kedua orang tersebut pergi ke celah kedua bukit tersebut, laki-laki Muhajirin itu berbaring, sedangkan laki-laki Anshar berdiri mengerjakan shalat, lalu laki-laki musyrik itu datang. Setelah dia mengetahui, bahwa orang Anshar yang sedang shalat itu adalah perintis pasukan, maka dia melemparkan anak panah ke arahnya dan mengenai sasaran, namun orang Anshar itu mencabut kembali anak panah itu, sampai dilempari anak panah tiga kali, lalu orang Anshar ruku' dan sujud, sedang temannya (orang Muhajirin) terbangun. Setelah laki-laki musyrik itu tahu, bahwa dia ketahuan oleh mereka, maka dia lari. Pada waktu laki-laki muhajirin itu melihat tubuh laki-laki Anshar itu berlumuran darah, dia berkata, 'Subhaanallah -Maha suci Allah-. Mengapa kamu tidak membangunkan aku ketika dia memanahmu yang pertama kali!' Jawabnya, 'Waktu itu aku sedang membaca surah (Al Kahfi), sementara aku tidak suka memotong bacaan tersebut (hingga selesai).'" (Hasan) |