Daftar Hadits riwayat Abu Daud


Kitab : Shalat
Bab : Larangan Meludah di Masjid
[Kembali]

No No Hadits Isi
1 474 Dari Anas bin Malik RA, bahwasanya Nabi SAW bersabda, "Meludah di masjid adalah suatu perbuatan dosa, dan tebusannya adalah menutupinya. "(Shahih) ( Muttafaq Alaih )
2 475 Dari Anas bin Malik RA, beliau berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Meludah di masjid adalah suatu perbuatan dosa, dan dendanya adalah memendamnya. '"(Shahih) ( Muttafaq Alaih )
3 476 Dari Anas bin Malik RA, dia berkata, 'Rasulullah SAW bersabda, 'berdahak dalam masjid...' lalu beliau menyebutkan Hadits seperti di atas. " (Shahih)
4 477 Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa yang masuk ke dalam masjid ini, lalu ia meludah dan berdahak maka galilah lubang, lalu pendamlah ludah atau dahak itu. Jika dia tidak melakukan yang demikian itu, maka hendaklah dia meludah di kain pakaiannya, kemudian keluarlah bersama kain itu.'" (Hasan Shahih)
5 478 Dari Thariq bin Abdillah Al Muharibi, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, Apabila salah seorang di antara kalian mengerjakan shalat, maka janganlah dia meludah ke depannya dan jangan pula ke kanannya. Akan tetapi meludahlah ke sebelah kirinya, jika di situ kosong, atau ke bawah telapak kakinya yang kiri, kemudian gosoklah ludahnya itu.'" (Shahih)
6 479 Dari Ibnu Umar RA, dia berkata, "Pada suatu hari ketika Rasulullah SAW berkhutbah, tiba-tiba beliau SAW melihat dahak di arah kiblat masjid. Maka beliau marah kepada orang banyak, lalu beliau mengeruknya. " Kata Ibnu Umar, "Kemudian beliau SAW meminta minyak Za'faran, lalu melumurinya dan bersabda, "Sesungguhnya Allah di arah muka seseorang di antara kalian, apabila dia mengerjakan shalat, maka janganlah dia meludah ke arah depannya. " (Shahih) ( Muttafaq Alaih, tanpa lafazh "Laththakha (melumuri)". )
7 480 Dari Abu Said Al Khudri RA, bahwasanya Nabi SAW suka membawa tandan kurma, beliau memasuki masjid sementara beliau SAW memegangnya, lalu melihat dahak di arah kiblat masjid, maka beliau menggaruknya dengan tandan kurma itu. Kemudian beliau SAW menghadap kepada para jama'ah dengan marah, seraya bersabda, "Apakah salah seorang di antara kalian suka diludahi mukanya?! Sesungguhnya seseorang apabila sedang menghadap ke kiblat, maka sebenarnya dia sedang menghadap kepada Tuhannya Azza wa Jalla, sedangkan malaikat ada di sebelah kanannya. Karena itu, janganlah berludah ke arah kanannya dan jangan pula ke depannya. Tetapi berludahlah ke kirinya atau ke bawah telapak kakinya. jika dia terpaksa harus meludah, maka lakukanlah seperti ini. "Ibnu Ajlan (perawi Hadits ini) mempraktekkannya, yaitu: Beliau meludah ke kainnya, kemudian menggosok-gosokkan sebagiannya terhadap bagian yang lain." (Hasan Shahih)
8 481 Dari Abu Sahlah As-Salb bin Khallad-beliau termasuk sahabat Nabi SAW-, bahwasanya seorang laki-laki menjadi imam shalat suatu kaum, lalu orang itu meludah ke arah kiblat, sedangkan Rasulullah SAW melihatnya, maka Rasulullah SAW bersabda kepadanya setelah selesai shalat, "Orang itu tidak boleh shalat (menjadi imam) untuk kalian. " Setelah itu, orang tersebut hendak mengerjakan shalat sebagai imam mereka, lalu mereka mencegahnya dan memberitahukan kepadanya larangan Rasulullah tersebut, maka orang tersebut menyampaikan peristiwa itu kepada Rasulullah SAW, lalu beliau SAW bersabda, "Ya, benar". Aku menyangka beliau SAW bersabda, "Sesungguhnya engkau telah menyakiti Allah dan Rasul-Nya. " (Hasan)
9 482 Dari Abdullah bin Syikhir, dia berkata, "Aku pernah datang kepada Rasulullah pada waktu beliau sedang shalat, lalu beliau SAW meludah di bawah telapak kakinya yang kiri. " (Shahih)
10 483 Dari Abdullah bin Syikhir, dengan maksud yang sama....beliau menambahkan: "Kemudian beliau SA W menggosok dengan sandalnya. " (Shahih) ( Muslim )
11 485 Dari Ubadah bin Walid bin Ubadah bin Shamit, kami pernah datang kepada Jabir bin Abdullah sewaktu beliau berada di dalam masjidnya. Maka Jabir berkata, "Rasulullah SAW pernah datang kepada kami di dalam masjid ini, sedangkan beliau memegang tandan kurma Ibnu Thab. Maka beliau SAW mengalihkan pandangan, lalu melihat dahak di arah kiblat masjid. Setelah itu beliau menghadap ke arah dahak itu, lalu digosok dengan tandan kurma itu, kemudian bersabda, 'Siapakah di antara kalian yang suka kalau Allah palingkan wajahnya?'" Kemudian beliau SAW bersabda, "Sesungguhnya salah seorang di antara kalian apabila mengerjakan shalat, maka sesungguhnya Allah di depannya, sebab itu janganlah sekali-kali meludah ke arah depannya dan jangan pula ke arah kanannya. Tetapi meludahlah ke sebelah kirinya di bawah telapak kaki kirinya. Jika dia terpaksa untuk meludah, maka berludahlah ke kainnya seperti ini. " Lalu beliau SAW meletakkan kain ke mulutnya, kemudian digosok-gosokkannya, kemudian bersabda, "Bawakanlah kepadaku minyak wangi, " maka berdirilah seorang pemuda dari suatu kampung dengan segera pergi menuju keluarganya, lalu datang membawa minyak wangi di telapak tangannya. Maka diambillah minyak wangi itu oleh Rasulullah SAW, dan menaruhnya di ujung tandan kurma, kemudian dioleskannya pada bekas dahak itu. Jabir berkata, "Dari situlah kamu membuat wewangian itu di masjid-masjidkamu. "(Shahih) ( Muslim )