1 |
66 |
Dari Abu Said Al Khudri RA, bahwa Rasulullah pernah ditanyakan, "Apakah kita akan berwudhu dengan memakai air sumur Budho'ah? Sedangkan sumur tersebut biasa di airi air hujan, yang membawa kain bekas darah haid, daging-daging anjing, dan kotoran manusia? "Maka Rasulullah SAW menjawab, "Sesungguhnya air itu suci dan mensucikan, tidak dinajiskan oleh sesuatu apapun. " (Shahih) |
2 |
67 |
Dari Abu Said Al Khudri RA, beliau berkata, 'Saya telah mendengar Rasulullah SAW, ketika dikatakan kepada beliau: Bahwasanya beliau biasa mengambil air dari sumur Budho 'ah, sedangkan sumur tersebut biasa di airi air hujan, yang membawa daging-daging anjing, bekas-bekas darah haid, dan kotoran manusia? Lalu Beliau bersabda, 'Sesungguhnya air itu suci dan mensucikan, tidak dinajiskan oleh sesuatu apapun.'" Abu Daud berkata, "Aku mendengar Qutaibah bin Sa 'id berkata, 'Aku pernah menanyakan kepada pengurus sumur Budho'ah, tentang kedalaman sumur tersebut,' lalu dia menjawab, 'Banyaknya air tersebut adalah sedalam sampai kepada kemaluan.' Aku katakan, '(Bagaimana) kalau airnya surut?' Jawabnya, 'Sampai sedalam di bawah aurat (lutut).'" Kata Abu Daud, "Aku pernah mengukur sumur Budho'ah itu dengan memasang kain selendangku di atasnya, kemudian selendang tersebut aku ukur, ternyata lebarnya enam hasta. " Aku bertanya kepada yang membukakan pintu kebun itu, lalu mempersilahkan aku masuk, "Apakah bangunan sumur itu pernah di rubah dari bangunan asalnya? " Jawabnya, "Tidak!" Dan (Abu Daud berkata), "Dan aku melihat warna air di dalam sumur itu berubah. " (Shahih) |