Artikel Hadits  Kembali

Larangan Meminta Jabatan
Oleh : Ustadz Muslih Rasyid

عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ: دَخَلْتُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَا عَلَى بَعْضِ مَا وَلاَّكَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ. وَقَالَ اْلآخَرُ مِثْلَ ذَلِكَ. فَقَالَ: إِنَّا وَاللهِ لاَ نُوَلِّي عَلَى هَذَا الْعَمَلِ أَحَدًا سَأَلَهُ وَلاَ أَحَدًا حَرَصَ عَلَيْهِ.

Dari Abu Musa berkata: Saya menemui Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersama dua orang anak lelaki pamanku. Salah seorang dari keduanya lalu berkata: Wahai Rasulullah, angkatlah kami sebagai pemimpin atas sebagian wilayah yang telah diberikan Allah Azza Wa Jalla kepadamu. Dan seorang lagi mengucapkan perkataan serupa, maka Beliau bersabda: Demi Allah, sesungguhnya kami tidak akan memberikan jabatan bagi orang yang meminta dan yang berambisi terhadapnya. Sahih Muslim, hadis no. 3402

Pelajaran yang terdapat dalam hadist:

  1. Salah satu panduan sunah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam mengenai memilih pemimpin.
  2. Pada dasarnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam tidak membolehkan untuk meminta jabatan kecuali untuk kemaslahatan.
  3. Orang yang meminta jabatan akan dibiarkan, dan tidak tolong.

Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:

  • Orang yang beriman, orang yang rendah hati, tidak sombong dan tidak membuat kerusakan
    تِلْكَ الدَّارُ الْآخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِينَ لَا يُرِيدُونَ عُلُوًّا فِي الْأَرْضِ وَلَا فَسَادًا ۚ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ
    Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa. [Surat Al-Qasas : 83].


Sumber : ONE DAY ONE HADITS  alhadist.com