Artikel Hadits  Kembali

Tentang Cemburu dalam Rumah Tangga
Oleh : Ustadz Muslih Rasyid

قَالَ سَعْدُ بْنُ عُبَادَةَ : لَوْ رَأَيْتُ رَجُلاً مَعَ امْرَأَتِيْ لَضَرَبْتُهُ بِالسَّيْفِ غَيْرَ مُصَفِّحٍ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَتَعْجَبُوْنَ مِنْ غِيْرَةِ سَعْدٍ لأَنَا أَغْيَرُ مِنْهُ وَاللهُ أَغْيَرُ مِنِّيْ

“Sa’ad bin Ubadah radhiyallahu ‘anhu berkata, ‘Sekiranya aku melihat seorang laki-laki bersama dengan istriku (berzina), niscaya dia akan kutebas dengan pedang.’ Ucapan itu akhirnya sampai kepada Rasulullah. Lalu beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Apakah kalian merasa heran atau kagum terhadap kecemburuan Sa’ad? Demi Allah, aku lebih cemburu daripadanya, dan Allah lebih cemburu daripadaku’” (HR. Bukhari).

Pelajaran yang terdapat didalam hadist :

  1. Hadist ini memberikan petunjuk Allah dan rasulNya lebih cemburu, murka yang amat sangat daripada seorang laki-laki yang melihat seorang laki-laki bersama dengan istri, anak dan saudara perempuannya(berzina) atau mendekatinya.
  2. Maka oleh karena itu Allah mengharamkan pebuatan keji (fakhisyah) yang nampak atau yang tersembunyi bahkan mendekatinya saja.
  3. Bagi jiwa-jiwa yang suci dan aqal yang sehat perbuatan dosa besar dan keji (zina) atau mendekatinya merupakan pantangan besar yang harus dijauhi.

Tema hadist yang berkaitan dengan Al quran :

  1. Di dalam kitab Sahihain melalui Ibnu Mas'ud Radhiyallahu Anhu disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam pernah bersabda:
    "لا أحد أغْيَر من اللَّهِ، مِنْ أَجْلِ ذَلِكَ حَرَّم الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَر مِنْهَا وَمَا بَطنَ"
    Tidak ada seorang pun yang lebih pencemburu daripada Allah, karena itulah Dia mengharamkan semua hal yang keji, baik yang tampak ataupun yang tersembunyi.

    Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:
    وَلا تَقْرَبُوا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ
    dan janganlah kalian mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang tampak di antaranya maupun yang tersembunyi. (Al-An'am: 151)
  2. Allah Subhanahu wa Ta'ala melarang hamba-hamba-Nya berbuat zina, begitu pula mende katinya dan melakukan hal-hal yang mendorong dan menyebabkan terjadi­nya perzinaan.Yakni dosa yang sangat besar. Dan suatu jalan buruk. 
    وَلا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلا
    Dan janganlah kalian mendekati zina: sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk, (Al-Isra: 32).


Sumber : ONE DAY ONE HADITS  alhadist.com