Artikel Hadits  Kembali

Bulan Rajab
Oleh : Ustadz Muslih Rasyid

عن أَبي بَكْرَةَ نُفَيْعِ بنِ الحارثِ رضي الله عنه أنَّ النَّبيِّ ﷺ خَطَب في حجَّتِه، فقالَ: إِنَّ الزَّمَانَ قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

Dari Abu Bakroh Nufai' bin Al Haris radhiAllah anhu, sesungguhnya Nabi shalallahu alaihi wa salam bersabda pada hajji wada': “Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqa'dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadal (akhir) dan Sya'ban." (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679).”

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

  1. Bulan Rajab adalah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan di Al-Qur'an. Posisinya memisah dari tiga saudaranya sehingga lebih menarik perhatian.
  2. Dosa atas maksiat di bulan rajab - salah satu dari empat bulan haram- lebih besar. Sepadan dengan itu, pahala atas ketaatan juga lebih. Ini berlaku secara umum terhadap amal-amal shalih, seperti umrah, shalat sunnah, puasa, sedekah, tilawah, istighfar, dzikir, dan semisalnya. Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu 'Anhu berkata,
    وجعل الذنب فيهن أعظم، والعمل الصالح والأجر أعظم
    “Dan Allah menjadikan dosa di empat bulan haram itu lebih besar, dan (begitu juga) amal shalih lebih besar pahalanya.”
  3. Hanya saja, jangan sampai mengkhususkan jenis-jenis amal tertentu dengan keutamaan tertentu kecuali dengan dalil shahih. Dan keterangan mayoritas ulama, tidak ada amalan khusus dari sisi jenis dan keutamaan di bulan rajab ini.
  4. Jangan sampai mengkhususkan jenis-jenis amal tertentu dengan keutamaan tertentu kecuali dengan dalil shahih.

Tema hadist yang berkaitan dengan al quran :

  • Keterangan sejumlah mufassirin, kemasiatan tetap diharamkan di semua bulan sepanjang tahun. Hanya saja larangannya di bulan-bulan haram ini lebih kuat. Berarti dosanya lebih besar. Sebaliknya, amal shalih di dalamnya juga diganjar lebih besar. 
    إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
    "Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu." (QS. Al-Taubah: 36).


Sumber : ONE DAY ONE HADITS  alhadist.com