Artikel Hadits  Kembali

Perpecahan Umat dan Bahayanya
Oleh : Ustadz Muslih Rasyid

عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ رضي الله عنه قال ،أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : إِنَّ الشَّيْطَانَ ذِئْبُ الْإِنْسَانِ كَذِئْبِ الْغَنَمِ يَأْخُذُ الشَّاذَّةَ وَالْقَاصِيَةَ وَالنَّاحِيَةَ وَإِيَّاكُمْ وَالشِّعَابَ وَعَلَيْكُمْ بِالْجَمَاعَةِ وَالْعَامَّةِ وَالمسجد(رواه أحمد)

Dari Mu'adz bin Jabal radhiAllah anhu berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda : “Sesungguhnya setan adalah serigala terhadap manusia seperti serigala menerkam kambing yang terasing, menjauh dan menyisih. Maka janganlah kalian menempuh jalan sendiri dan hendaklah kalian berjama’ah dan berkumpul dengan orang banyak dan Masjid .” (H.R. Ahmad)

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist :

  1. Pada hadits yang kita bicarakan di atas disebutkan bahwa perpecahan (firqah) adalah adzab (siksaan). Khalifah Ali bin Abi Thalib ketika menjelaskan pengertian Al-Jama’ah dan firqah berkata:
    وَالْجَمَاعَةُ وَاللَّهُ مُجَامَعَةُ أَهْلِ الْحَقِّ وَإِنْ قَلُّوْا وَالْفُرْقَةُ مُجَامَعَةُ أَهْلِ الْبَاطِلِ وَإِنْ كَثَرُوْا
    “Dan Al-Jama’ah –demi Allah– adalah berkumpulnya ahlul haq walaupun sedikit dan firqah adalah berkumpulnya ahlul bathil walaupun banyak.”
  2. Tafarruq (perpecahan) akan mengakibatkan perpisahan dan perpecahan sedang ikhtlaf (perselisihan) akan mengakibatkan perbedaan dan ketidaksamaan. Oleh karena itu tafarruq (perpecahan) dalam bentuk apapun dilarang oleh syariat. Sementara itu ikhtilaf (perselisihan) ada yang dilarang dan ada yang ditolerir
  3. Maka janganlah kalian menempuh jalan sendiri dan hendaklah kalian berjama’ah dan berkumpul dengan orang banyak dan Masjid.

Tema hadist yang berkaitan dengan al quran :

  1. Allah memerintahkan kepada mereka untuk menetapi jamaah (kesatuan) dan melarang mereka bercerai-berai.
    Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:
    وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعاً وَلا تَفَرَّقُوا
    Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kalian bercerai-berai.(Ali Imran: 103)

  2. Perpecahan di samping menyebabkan turunnya adzab juga menyebabkan beberapa bahaya antara lain, menyebabkan hilangnya kekuatan.
    وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ ۖ وَاصْبِرُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ (الأنفال [٨]: ٤٦)
    “Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q.S. Al-Anfal [8]: 46)
  3. Yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian.
    Allah Subhanahu Wata’ala mempersaksikan keimanan orang-orang yang memakmurkan masjid-masjid,
     إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلا اللَّهَ فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ
    Yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan salat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah. Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.(At taubah :18).


Sumber : ONE DAY ONE HADITS  alhadist.com