وعن أنس بن مالك ـ رضي الله عنه ـ قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: فمن رغِبَ ( أعرض ) عن سنّتي فليس منّي ) رواه البخاري .
Dan dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu berkata, bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam: “Barangsiapa yang membenci sunnahku maka bukan termasuk golonganku.” (HR. Al-Bukhary dan Muslim)
Pelajaran yang terdapat dalam hadits:
- Dalam bentuk apakah rasa cinta yang kita tujukan kepada Rasul, karena belum sempurna iman seseorang bila tidak beliau yang lebih kita cintai?
- Bagaimanakah pengertian mengikuti sunnah yang sebenarnya? Sementara sholat jama’ah malas, apalagi yang lain, masihkah dikatakan mengikuti sunnah atau diakui sebagai ummat yang mencintai Nabi?
- Diantara cara mewujudkan kecintaan yang lebih kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah:
- Mendahulukan ucapan beliau di atas ucapan siapapun, entah itu ucapan Abu Bakr, Umar, Utsman, Ali, Imam Abu Hanifah, Imam Syafi’I dan imam-imam yang lain, sampai ucapan kita sendiri, kalau itu memang menyelisihi ucapan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.
- Menuntut ilmu dan sunnah beliau dan menerapkan sunnah-sunnah dan ajaran-ajaran beliau itu dalam diri sendiri.
- Berusaha menolong sunnah beliau dengan harta dan jiwa kita, dengan cara menghidupkan dan mendakwahkannya kepada orang lain.
- Tidak mengubah agamanya, dengan membuat atau melakukan ibadah-ibadah yang baru (perbuatan bid’ah) atau menguranginya, karena ini berarti dia menganggap bahwa apa yang disampaikan oleh Rasulullah masih kurang sehingga perlu ditambah.
- Banyak membaca shalawat kepada beliau Rasulullah Shallallahu alaihi wa salam.
- Sunnah dalam bahasa Arab artinya jalan. Sunnah Nabi adalah jalan Nabi. Jadi pada hakekatnya sunnah Nabi adalah agama Islam itu sendiri, bukan yang lain. Jadi mengikuti sunnah berarti mengikuti agama Islam yang murni yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang bersumber dari Al-Quran dan Al-Hadist, dengan pemahaman para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik.
- Pengikut (umat) Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang bersyahadat dan melakukan rukun Islam yang lain dan beriman dengan rukun iman yang enam, dan tidak mengamalkan perbuatan yang membatalkan keislamannya.
- Banyak sekali keutamaan yang akan kita dapatkan jika mencintai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam sepenuh hati, diantaranya adalah:
- Mendapatkan kesempurnaan iman dan merupakan cara untuk mendapatkan kecintaan Allah Subhanahu Wata’ala.
- Akan bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam di Akhirat
- Akan merasakan manisnya iman. Manisnya keimanan adalah merasakan lezatnya segala ketaatan dan siap menunaikan beban agama serta mengutamakan itu daripada seluruh materi dunia.
Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Quran:
- Bukti cinta Rasulullah
قُلْ إِنْ كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّىٰ يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ
“Katakanlah (wahai Muhammad), “Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri (atau suami-suami) dan kaum keluarga kelian, juga harta yang kalian usahakan dan perniagaan yang kalian khawatirkan kerugiannya, dan rumah tempat tinggal yang kalian sukai adalah lebih kalian cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah hingga Allah mendatangkan keputusan-Nya (azab)-Nya. Allah tidak akan memberikan petunjuk kepada orang fasik (derhaka).” (QS at-Taubah : 24).
- Itiba' Rasulullah
وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“Apa yang Rasul perintahkan kjepada kalian, terimalah; apa yang Beliau larang atas kalian, tinggalkanlah”. (QS al-Hasyr : 7).
- Perintah shalawat kepada Rasulullah
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya berselawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu kepada Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” [QS Al-Ahzaab: 56]
- Menteladani Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
[Surat Al-Ahzab : 21].