- عَنْ عَبْدِ الْعَزِيْزِ بْنِ صُهَيْبٍ قَالَ: قَالَ أَنَسٌ يَعْنِى لِثَابِتٍ: أَلَا أَرْقِيْكَ بِرُقْيَةِ رَسُوْلِ اللهِ؟ قَالَ: بَلَى. قَالَ، فَقَالَ: اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ مُذْهِبَ الْبَأْسِ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِى لَا شَافِيَ إِلَّا أَنْتَ اشْفِهِ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا.
Dari Abdul Aziz bin Shuhaib ia berkata, Anas berkata, yakni kepada Tsabit: "Maukah aku ruqyah (doakan) engkau dengan ruqyah yang dilakukan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam?" Tsabit menjawab: "Ya". Kemudian Anas mengucapkan, “Allâhumma rabban nâsi mudzhibal ba-si isyfi antasy syâfî lâ syâfiya illâ anta isyfihî syifâ-al lâ yughâdiru saqamâ;
(Ya Allah, Tuhan manusia, Yang Maha Menghilangkan penyakit, sembuhkanlah (dia). Engkau adalah Pemberi kesembuhan, tidak ada yang dapat menyembuhkan kecuali Engkau. Sembuhkanlah dia dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan efek sakit)".
[Sunan Abu Dawud, 3392].
Pelajaran yang terdapat di dalam hadits
- Makna dari Asy Syaafii adalah Zat yang mampu memberikan kesembuhan, baik kesembuhan penyakit hati maupun penyakit jasmani.
- Kesembuhan hati dari penyakit syubhat, keragu-raguan, hasad, serta penyakit-penyakit hati lainnya, dan juga kesembuhan jasmani dari penyakit-penyakit badan. Tidak ada yang mampu memberikan kesembuhan dari penyaki-penyakit tersebut selain Allah Ta’ala.
- Termasuk di antara nama-nama Allah adalah Asy Syaafii yang artinya Zat Yang Maha Menyembuhkan Allah Zat Yang Maha Menyembuhkan segala penyakit, baik penyakit hati maupun penyakit jasmani.
- Dianjurkan untuk mendoakan orang yang sakit sesuai dengan doa yang diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
- Diperbolehkan bertawasul dengan menyebut nama Allah Ta’ala, bahkan hal ini dianjurkan karena Nabi sering berdoa dengan menyebut nama-nama Allah.
- Seseorang diperbolehkan berobat tatakala sedang sakit, dan hal ini tidaklah meniadakan tawakal seorang hamba.
- Bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan orang yang sakit untuk berobat.
- Seseorang yang berobat atau periksa ke dokter hendaknya hatinya tetap bersandar kepada Allah dalam mengharapkan kesembuhan dan tidak bersandar kepada obat yang dia minum atau dokter yang memeriksanya.
- Seorang dokter atau praktisi pengobatan adalah hanya sebagai sebab, sedangkan yang mampu menyembuhkan hanyalah Allah Ta’ala. Tidak sepantasnya dia sombong tatkala berhasil menyembuhkan pasiennya.
Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran: