عن أبي موسى الأشعري رضي الله عنه قال, قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:
((مَثَلُ الجليس الصالح وجليس السوء؛ كحامل المسك ونافخ الكِير، فحامل المسك: إما أن يُحْذِيَك، وإما أن تبتاع منه، وإما أن تجد منه ريحاً طيبة، ونافح الكِير: إما أن يحرق ثيابك، وإما أن تجد منه ريحاً خبيثة))؛ متفقٌ عليه.
Dari Abu Musa Al-'Asy'ari radhiyallahu anhu, Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda:
((Permisalan duduk dengan orang shaleh dan duduk dengan orang jelek; seperti penjual minyak wangi dengan tukang besi, maka penjual minyak wangi: baik ia memberikan minyak wanginya kepadamu, atau kamu membeli minyak wanginya atau minimal kamu mendapatkan bau harum darinya adapun tukang besi: baik ia akan membakar pakainmu atau minimal kamu mendapatkan bau busuk darinya)) mutafaqun alaihi.
Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:
- Hadits ini memberikan pelajaran sesungguhnya duduk bersama orang shalih dan semua teman-temanya memberikan kebaikan, berkah, manfaat dan keuntungan seperti penjual minyak wangi yang dapat memberikan bermanfaat bagi siapa yang besamanya baik berupa hadiah atau membeli atau minimal mendapatkan sesuatu; kondisi duduk bersamanya kamu akan mendapatkan ketenangan diri dan kelapangan dada dengan bau harum minyak wangi, ini pendekatan dan permisalan duduk bersama orang shalih.
- Akan tetapi kebaikan yang didapatkan seorang hamba dari duduk bersama orang shalih lebih luas dan lebih utama dari minyak wangi: baik ia akan mengajarkanmu urusan-urusan yang bermanfaat bagi agamamu atau mengajarkanmu urusan-urusan yang bermanfaat bagi duniamu atau keduanya atau akan memberikanmu petunjuk berupa nasihat yang bermanfaat bagi kehidupanmu ketika engkau masih hidup dan setelah engakau meninggal atau akan melarangmu atas apa-apa yang dapat mendatangkan kerugian bagimu; maka engkau bersamanya akan selalu mendapatkan manfaat dan keuntungan yang banyak -dengan izin Allah- .
- Maka kamu akan dapatkan jika ia melihat engkau malas dalam keta'atan kepada Allah, ia akan memberimu petunjuk, maka keinginanmu untuk ta'at semakin bertambah dan kamu akan bersungguh-sungguh untuk menambah keta'atan, dan kamu akan melihat ia memaparkan kepadamu aib-aibmu dan mengajakmu menuju kemuliaan dan kebaikan akhlaq dengan ucapan, perbuatan dan keteladanan.
- Dan minimal manfaat yang didapat dari duduk bersama orang shaleh adalah menjaga seseorang dari perbuatan jelek, kemungkaran dan maksiat; saling menjaga karena persahabatan, saling berlomba-lomba dalam kebaikan dan saling meninggalkan kejelekan.
- Dan manfaat lain yang dapat peroleh dari duduk bersama orang shaleh adalah sesungguhnya ia akan menjaga kehormatanmu ketika engkau tidak ada dan ketika engkau ada, ia akan selalu menjaga dan melindungimu.
- Selain itu ia akan selalu mendoakanmu baik ketika hidup maupun setelah meninggal.
- Adapaun persahabatan dengan orang yang jelek, maka ini adalah racun yang sangat mematikan dan musibah yang besar, maka engkau akan dapatkan mereka berani berbuat maksiat dan kemungkaran dan mereka menginginkan hal tersebut.
- kemudian mereka akan membuka pintu-pintu kejelekan bagi siapa yang ingin bergabung dan duduk bersama mereka dan menghiasinya dengan jenis-jenis kemaksiatan.
- Mereka mengajak merusak ciptaan Allah dan mengingatkatkan urusan-urusan kejelekan yang mereka tidak akan pernah merubah pikirannya, jika salah seorang diantara mereka ingin bertaubat dan meninggalkan maksiat maka mereka akan membujuknya dan memperlihatkan keindahan-keindahan perbuatan maksiat dan angan-angan kosong, dan sungguh kondisi anda akan lebih hina dari yang lainnya, kemudian tempat taubatmu apabila engkau telah lanjut usia, dan apa yang didapatkan dari bergaul dan berkerjasama dengan mereka adalah lebih besar dari ini.
Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:
- Allah Subhana wa Ta'ala telah mengabarkan kepada kita tentang kondisi majelis mereka dan di akhirat sebagian mereka dengan sebagian yang lain saling bermusuhan
الأخِلاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلا الْمُتَّقِينَ
“Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa”. ( QS. Az Zukhruf : 67 )
- Perhatikan kondisi Abi Thalib dan siapa yang menjadi teman duduknya dan bagaimana pengaruh persahabatnya pada akhir urusannya .
إِنَّكَ لا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ
"Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya"[Al-Qashas:56].