1 |
3598 |
Telah menceritakan kepada kami Hudbah bin Khalid telah menceritakan kepada kami
Hammam bin Yahya telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas bin Malik dari Malik
bin Sha'sha'ah radliallahu 'anhuma, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bercerita kepada
mereka tentang malam perjalanan Isra': "Ketika aku berada di al Hathim" -atau beliau
menyebutkan di al Hijir- dalam keadaan berbaring, tiba-tiba seseorang datang lalu
membelah". Qatadah berkata; Dan aku juga mendengar dia berkata: "lalu dia membelah apa
yang ada diantara ini dan ini". Aku bertanya kepada Al Jarud yang saat itu ada di sampingku;
"Apa maksudnya?". Dia berkata; "dari lubang leher dada hingga bawah perut" dan aku
mendengar dia berkata; "dari atas dadanya sampai tempat tumbuhnya rambut
kemaluan."lalu laki-laki itu mengeluarkan kalbuku (hati), kemudian dibawakan kepadaku
sebuah baskom terbuat dari emas yang dipenuhi dengan iman, lalu dia mencuci hatiku
kemudian diisinya dengan iman dan diulanginya. Kemudian aku didatangkan seekor hewan
tunggangan berwarna putih yang lebih kecil dari pada baghal namun lebih besar dibanding
keledai." Al Jarud berkata kepadanya; "Apakah itu yang dinamakan al Buraq, wahai Abu
HAmzah?". Anas menjawab; "Ya. Al Buraq itu meletakan langkah kakinya pada pandangan
mata yang terjauh"."Lalu aku menungganginya kemudian aku berangkat bersama Jibril
'alaihis salam hingga sampai di langit dunia. Lalu Jibril meminta dibukakan pintu langit
kemudian dia ditanya; "Siapakah ini". Jibril menjawab; "Jibril". Ditanyakan lagi; "Siapa orang
yang bersamamu?". Jibril menjawab; "Muhammad". Ditanyakan lagi; "Apakah dia telah
diutus?". Jibril menjawab; "Ya". Maka dikatakan; "Selamat datang baginya dan ini sebaik-
baik kedatangan orang yang datang". Maka pintu dibuka dan setelah melewatinya aku
berjumpa Adam 'alaihis salam. Jibril AS berkata: "Ini adalah ba pakmu, Adas. Berilah salam
kepadanya". Maka aku memberi salam kepadanya dan Adam 'alaihis salam membalas
salamku lalu dia berkata: "Selamat datang anak yang shalih dan nabi yang shalih". Kemudian
aku dibawa naik ke langit kedua, lalu Jibril meminta dibukakan pintu langit kemudian dia
ditanya; "Siapakah ini". Jibril menjawab; "Jibril". Ditanyakan lagi; "Siapa orang yang
bersamamu?". Jibril menjawab; "Muhammad". Ditanyakan lagi; "Apakah dia telah diutus?".
Jibril menjawab; "Ya". Maka dikatakan; "Selamat datang baginya dan ini sebaik-baik
kedatangan orang yang datang". Maka pintu dibuka dan setelah aku melewatinya, aku
berjumpa dengan Yahya dan 'Isa 'alaihimas salam, keduanya adalah anak dari satu bibi. Jibril
berkata; "Ini adalah Yahya dan 'Isa, berilah salam kepada keduanya." Maka aku memberi
salam kepada keduanya dan keduanya membalas salamku lalu keduanya berkata; "Selamat
datang saudara yang shalih dan nabi yang shalih". Kemudian aku dibawa naik ke langit ketiga
lalu Jibril meminta dibukakan pintu langit ke mudian dia ditanya; "Siapakah ini". Jibril
menjawab; "Jibril". Ditanyakan lagi; "Siapa orang yang bersamamu?". Jibril menjawab;
"Muhammad". Ditanyakan lagi; "Apakah dia telah diutus?". Jibril menjawab; "Ya". Maka
dikatakan; "Selamat datang baginya dan ini sebaik-baik kedatangan orang yang datang".
Maka pintu dibuka dan setelah aku melewatinya, aku berjumpa dengan Yusuf 'alaihis salam.
Jibril berkata; "Ini adalah Yusuf. Berilah salam kepadanya". Maka aku memberi salam
kepadanya dan Yusuf membalas salamku lalu berkata; "Selamat datang saudara yang shalih
dan nabi yang shalih". Kemudian aku dibawa naik ke langit keempat lalu Jibril meminta
dibukakan pintu langit kemudian dia ditanya; "Siapakah ini". Jibril menjawab; "Jibril".
Ditanyakan lagi; "Siapa orang yang bersamamu?". Jibril menjawab; "Muhammad".
Ditanyakan lagi; "Apakah dia telah diutus?". Jibril menjawab; "Ya". Maka dikatakan; "Selamat
datang baginya dan ini sebaik-baik kedatangan orang yang datang". Maka pintu dibuka dan
setelah aku melewatinya, aku berj umpa dengan Idris 'alaihis salam. Jibril berkata; "Ini adalah
Idris, berilah salam kepadanya". Maka aku memberi salam kepadanya dan Idris membalas
salamku lalu berkata; "Selamat datang saudar yang shalih dan nabi yang shalih". Kemudian
aku dibawa naik ke langit kelima lalu Jibril meminta dibukakan pintu langit kemudian dia
ditanya; "Siapakah ini". Jibril menjawab; "Jibril". Ditanyakan lagi; "Siapa orang yang
bersamamu?". Jibril menjawab; "Muhammad". Ditanyakan lagi; "Apakah dia telah diutus?".
Jibril menjawab; "Ya". Maka dikatakan; "Selamat datang baginya dan ini sebaik-baik
kedatangan orang yang datang". Maka pintu dibuka dan setelah aku melewatinya, aku
bertemu dengan Harun 'alaihis salam. Jibril berkata; "Ini adalah Harun. Berilah salam
kepadanya". Maka aku memberi salam kepadanya dan Harun membalas salamku lalu
berkata; "Selamat datang saudara yang shalih dan nabi yang shalih". Kemudian aku dibawa
naik ke langit keempat lalu Jibril meminta dibukakan pintu langit kemudian dia ditanya;
"Siapakah ini". Jibril menjawab; "Jibril". Ditanyakan lagi; "Siapa orang yang bersamamu?".
Jibril menjawab; "Muhammad". Ditanyakan lagi; "Apakah dia telah diutus?". Jibril menjawab;
"Ya". Maka dikatakan; "Selamat datang baginya dan ini sebaik-baik kedatangan orang yang
datang". Maka pintu dibuka dan setelah aku melewatinya, aku mendapatkan Musa 'alaihis
salam. Jibril berkata; "Ini adalah Musa. Berilah salam kepadanya". Maka aku memberi salam
kepadanya dan Musa membalas salamku lalu berkata; "Selamat datang saudara yang shalih
dan nabi yang shalih". Ketika aku sudah selesai, tiba-tiba dia menangis. Lalu ditanyakan;
"Mengapa kamu menangis?". Musa menjawab; "Aku menangis karena anak ini diutus
setelah aku namun orang yang masuk surga dari ummatnya lebih banyak dari orang yang
masuk surga dari ummatku". Kemudian aku dibawa naik ke langit ketujuh lalu Jibril meminta
dibukakan pintu langit kemudian dia ditanya; "Siapakah ini". Jibril menjawab; "Jibril".
Ditanyakan lagi; "Siapa orang yang bersamamu?". Jibril menjawab; "Muhammad".
Ditanyakan lagi; "Apakah dia telah diutus?". Jibril menjawab; "Ya". Maka dikatakan; "Selamat
datang baginya dan ini sebaik-baik kedatangan orang yang datang". Maka pintu dibuka dan
setelah aku melewatinya, aku mendapatkan Ibrahim 'alaihis salam. Jibril berkata; "Ini adalah
bapakmu. Berilah salam kepadanya". Maka aku memberi salam kepadanya dan Ibrahim
membalas salamku lalu berkata; "Selamat datang anak yang shalih dan nabi yang shalih".
Kemudian Sidratul Muntaha diangkat/dinampakkan kepadaku yang ternyata buahnya seperti
tempayan daerah Hajar dengan daunnya laksana telinga-telinga gajah. Jibril 'alaihis salam
berkata; "Ini adalah Sidratul Munahaa." Ternyata di dasarnya ada empat sungai, dua sungai
Bathin dan dua sungai Zhahir". Aku bertanya: "Apakah ini wahai Jibril?". Jibril menjawab;
"adapun dua sungai Bathian adalah dua sungai yang berada di surge, sedangkan dua sungai
Zhahir adalah an Nail dan eufrat". Kemudian aku diangkat ke Baitul Ma'mur, lalu aku diberi
satu gelas berisi khamer, satu gelas berisi susu dan satu gelas lagi berisi madu. Aku
mengambil gelas yang berisi susu. Maka Jibril berkata; "Ini merupakan fithrah yang kamu
dan ummatmu berada di atasnya". Kemudian diwajibkan bagiku shalat lima puluh kali dalam
setiap hari. Aku pun kembali dan lewat di hadapan Musa 'alaihis salam. Musa bertanya; "Apa
yang telah diperintahkan kepadamu?". aku menjawab: "Aku diperintahkan shalat lima puluh
kali setiap hari". Musa berkata; "Sesungguhnya ummatmu tidak akan sanggup melaksanakan
lima puluh kali shalat dalam sehari, dan aku, demi Allah, telah mencoba menerapkannya
kepada manusia sebelum kamu, dan aku juga telah berusaha keras membenahi Bani Isra'il
dengan sungguh-sungguh. Maka kembalilah kepada Rabbmu dan mintalah keringanan untuk
umatmu". Maka aku kembali dan Allah memberiku keringanan dengan mengurangi sepuluh
shalat, lalu aku kembali menemui Musa. Maka Musa berkata sebagaimana yang dikatakan
sebelumnya, lalu aku kembali dan Allah memberiku keringanan dengan mengurangi sepuluh
shalat, lalu aku kembali menemui Musa. Maka Musa berkata sebagaimana yang dikatakan
sebelumnya, lalu aku kembali dan Allah memberiku keringanan dengan mengurangi sepuluh
shalat, lalu aku kembali menemui Musa. Maka Musa berkata sebagaimana yang dikatakan
sebelunya. Aku pun kembali, dan aku di perintah dengan sepuluh kali shalat setiap hari. Lalu
aku kembali dan Musa kembali berkata seperti sebelumnya. Aku pun kembali, dan akhirnya
aku diperintahkan dengan lima kali shalat dalam sehari. Aku kembali kepada Musa dan dia
berkata; "Apa yang diperintahkan kepadamu?". Aku jawab: "Aku diperintahkan dengan lima
kali shalat dalam sehari". Musa berkata; "Sesungguhnya ummatmu tidak akan sanggup
melaksanakan lima kali shalat dalam sehari, dan sesungguhnya aku, telah mencoba
menerapkannya kepada manusia sebelum kamu, dan aku juga telah berusaha keras
membenahi Bani Isra'il dengan sungguh-sungguh. Maka kembalilah kepada Rabbmu dan
mintalah keringanan untuk umatmu". Beliau berkata: "Aku telah banyak memohon
(keringanan) kepada Rabbku hingga aku malu. Tetapi aku telah ridla dan menerimanya".
Ketika aku telah selesai, terdengar suara orang yang berseru: "Sungguh Aku telah
memberikan keputusan kewajiban-Ku dan Aku telah ringankan untuk hamba-hamba-Ku".(Shahih) |