No |
No Hadits |
Isi |
1 |
2827 |
Telah bercerita kepada kami 'Abdullah bin Muhammad telah bercerita kepada kami
Hisyam telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhriy telah mengabarkan
kepadaku Salim bin 'Abdullah dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma bahwa dia mengabarkan
kepadanya bahwa 'Umar berangkat bersama rombongan shohabat Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam beserta Nabi Shallallahu'alaihiwasallam mendatangi Ibnu
Shayyad. Mereka mendapatkannya sedang bermain bersama dua anak kecil di dekat
benteng Bani Maghalah. Ibnu Shayyad waktu itu sudah hampir baligh dan dia tidak
menyadari sesuatupun (kedatangan rombongan) hingga Nabi Shallallahu'alaihiwasallam
memukul punggungnya dengan tangan Beliau kemudian Nabi Shallallahu'ala ihiwasallam
berkata: "Apakah kamu bersaksi bahwa aku ini utusan Allah?". Maka Ibnu Shayyad
memandang Beliau dan berkata; "Aku bersaksi bahwa engkau utusan bagi ummat yang
ummiy" (buta huruf, tidak melek baca tulis). Ke mudian Ibnu Shayyad berkata kepada Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam; "Apakah kamu bersaksi bahwa aku ini utusan Allah?". Maka Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam berkata kepadanya: "Aku beriman kepada Allah dan Rosul-rosul-
Nya". Nabi Shallallahu'alaihiwasallam melanjutkan: "Bagaimana pemdapatmu?". Ibnu
Shayyad berkata; "Telah datang kepadaku orang yang jujur dan pendusta". Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam berkata: "Urusanmu kacau balau". Nabi Shallallahu'alaihiwasallam
berkata: "Sungguh aku meminta kepadamu agar menebak (apa yang aku sembunyikan
dalam hatiku) ". Ibnu Shayyad berkata; "Aku tebak itu asap". Nabi Shallallahu'alaihiwasallam
berkata: "Hinalah engkau. Kamu tidak bakalan melampaui batas kemampuanmu selaku
dukun". 'Umar berkata; "Wahai Rasulullah, biarkanlah aku untuk memenggal lehernya".
Maka Nabi Shallallahu'alaihiwasallam berkata: "Jika dia benar, kamu tidak akan dapat
menguasainya dan jika dia salah, tidak ada kebaikan membunuhnya".(Shahih) |
2 |
2828 |
(Masih dari jalur periwayatan yang sama dengan hadits sebelumnya), Ibnu 'Umar
radliallahu 'anhuma berkata; Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam dan Ubay bin Ka'ab
berangkat mendatangi pohon kurma tempat Ibnu Shayyad berada disana hingga ketika
beliau memasuki kebun kurma itu, Nabi Shallallahu'alaihiwasallam mulai mendekati batang
pohon kurma dengan sembunyi-sembunyi karena Beliau ingin mendengar sesuatu dari Ibnu
Shayyad sebelum dia melihat Beliau. Saat itu Ibnu Shayyad sedang berbaring di atas tikarnya
dengan mengenakan baju yang lebar dan terdengar suara yang tidak dapat dipahami.
Ternyata ibu Ibnu Shayyad melihat Nabi Shallallahu'alaihiwasallam sedang bersembunyi di
balik pohon, lalu dia (ibu Ibn Shayyad) memanggil Ibnu Shayyad; "Hai Shaf", ini adalah nama
asli dari Ibnu Shayyad. Ibn Shoyyad pun beranjak. Spontan Nabi Shallallahu'alaihiwasallam
berkata: "Seandainya dia membiarkannya pasti akan jelas terbukti". (maksudnya
membiarkan Ibn Shayyad dalam tidurnya).(Shahih) |
3 |
2829 |
Dan (masih dari jalur periwayatan yang sama dengan hadits sebelumnya) Salim
berkata, Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma berkata; "Kemudian Nabi Shallallahu'alaihiwasallam
berdiri di hadapan manusia, lalu memuji Allah yang Dia satu-satunya yang paling berhak
dipuji kemudian Beliau menyebutkan masalah ad-Dajjal dan bersabda: "Sungguh aku
mengingatkan kalian tentangnya dan tidak ada seorang Nabi pun kecuali telah mengingatkan
kaumnya tentang Dajjal itu. Sungguh Nabi Nuh 'Alaihissalam telah mengingatkan kaumnya.
Akan tetapi aku katakan kepada kalian tentangnya yang para Nabi (sebelumku) belum
pernah mengatakannya, yaitu bahwa ad-Dajjal itu a'war (buta sebelah matanya) dan
sesungguhnya Allah tidaklah buta sebelah".(Shahih) |
|