1 |
5812 |
Telah menceritakan kepada kami Musa dari Abu 'Awanah telah menceritakan kepada
kami Firas dari 'Amir dari Masruq telah menceritakan kepadaku Ummul Mukminin Aisyah dia
berkata; 'Suatu ketika kami para istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sedang berkumpul dan
berada di sisi beliau, dan tidak ada seorang pun yang tidak hadir saat itu. Lalu datanglah
Fatimah 'alaihi salam dengan berjalan kaki. Demi Allah, cara berjalannya persis dengan cara
jalannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika melihatnya, beliau menyambutnya
dengan mengucapkan: "Selamat datang hai puteriku!" Setelah itu beliau mempersilahkannya
untuk duduk di sebelah kanan atau di sebelah kiri beliau. Lalu beliau bisikkan sesuatu
kepadanya hingga ia (Fatimah) menangis tersedu-sedu. Ketika melihat kesedihan Fatimah,
beliau sekali lagi membisikkan sesuatu kepadanya hingga ia tersenyum gembira. Lalu saya
(Aisyah) bertanya kepadanya ketika aku masih berada di sekitar isteri-isteri beliau-;
'Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah memberikan keistimewaan
kepadamu dengan membisikkan suatu rahasia di hadapan para istri beliau hingga kamu
menangis sedih.' -Setelah Rasulullah berdiri dan berlalu dari tempat itu-, saya pun bertanya
kepada Fatimah 'Sebenarnya apa yang dibisikkan Rasulullah kepadamu? ' Fatimah
menjawab; 'Sungguh saya tidak ingin menyebarkan rahasia yang telah dibisikkan Rasulullah
kepada saya.' 'Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggal dunia, saya bertanya
kepadanya; 'Saya hanya ingin menanyakan kepadamu tentang apa yang telah dibisikkan
Rasulullah kepadamu yang dulu kamu tidak mau menjelaskannya kepadaku.' Fatimah
menjawab; 'Sekarang, saya akan memberitahukan. Lalu Fatimah memberitahukan kepadaku,
katanya; 'Dulu, ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membisikkan sesuatu kepadaku,
untuk yang pertama kali, beliau memberitahukan bahwa Jibril biasanya bertadarus Al Qur'an
satu atau dua kali dalam setiap tahun dan kini beliau bertadarus kepadanya sebanyak dua
kali, maka aku tahu bahwa ajalku telah dekat. Oleh karena itu, bertakwalah kepada Allah dan
bersabarlah. Sesungguhnya sebaik-baik pendahulumu adalah aku.' Fatimah berkata;
'Mendengar bisikan itu, maka saya pun menangis, seperti yang kamu lihat dulu. Ketika beliau
melihat kesedihanku, maka beliau pun membisikkan yang kedua kalinya kepadaku,
sabdanya: 'Hai Fatimah, tidak maukah kamu menjadi pemimpin para istri orang-orang
mukmin atau menjadi sebaik-baik wanita umat ini? '(Shahih) |