No |
No Hadits |
Isi |
1 |
2899 |
Telah bercerita kepada kami Sa'id bin 'Ufair berkata telah bercerita kepadaku Al Laits
berkata telah bercerita kepadaku 'Uqail dari Ibnu Syihab berkata; 'Urwah menganggap
bahwa Marwan bin Al Hakam dan Miswar bin Makhramah keduanya mengabarkan
kepadanya bahwa Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam berkata ketika datang kepada beliau
utusan suku Hawazin yang telah menyatakan diri memeluk Islam lalu mereka meminta
kepada Beliau agar mengembalikan harta-harta mereka dan para tawanan mereka. Maka
Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam berkata kepada mereka: "Perkataan yang paling aku
sukai adalah yang paling jujur. Untuk itu silakan kalian pilih satu dari dua pilihan, apakah
tawanan atau harta. Sungguh aku memberi kesempatan untuk mereka". Rasulullah
Shallallahu'alaiwasallam menunggu kedatangan kabar mereka sekitar sepuluh malam ketika
Beliau kembali dari Tha'if. Setelah jelas bagi mereka bahwa Rasulullah
Shallallahu'alaiwasallam tidak akan mengembalikan kepada mereka kecuali satu diantara
dua pilihan akhirnya mereka berkata; "Kami memilih tawanan kami". Maka Rasulullah
Shallallahu'alaiwasallam berdiri di hadapan Kaum Muslimin kemudian Beliau memuji Allah
yang memang Dialah satu-satunya yang berhak untuk dipuji lalu berkata: "Amma ba'du.
Sesungguhnya saudara-saudara kalian datang kepada kita dengan bertobat dan aku berpikir
untuk mengembalikan tawanan mereka. Maka siapa yang suka untuk berbuat baik,
lakukanlah (mengembalikan tawanan) dan siapa yang suka di antara kalian untuk mengambil
haknya hingga kami akan berikan kepadanya bagian dari fa'i yang dari awal Allah telah
mengkaruniakannya kepada kita, lakukanlah". Maka orang-orang berkata; "Kami memilih
untuk berbuat baik kepada mereka, wahai Rasulullah". Maka Rasulullah
Shallallahu'alaiwasallam berkata kepada mereka: "Sesungguhnya kami belum mengetahui
siapa di antara kalian yang berhak memberi izin dan siapa yang tidak. Untuk itu kembalilah
kalian sampai jelas bagi kami siapa orang yang memegang urusan kalian". Maka mereka
kembali lalu orang-orang yang memegang urusan mereka berbicara kepada mereka
kemudian mereka kembali menemui Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam dan mengabarkan
bahwa mereka telah bersikap baik dan mengizinkan. Inilah kisah yang sampai kepada kita
tentang para tawanan suku Hawazin.(Shahih) |
2 |
2900 |
Telah bercerita kepada kami 'Abdullah bin 'Abdul Wahhab telah bercerita kepada kami
Hammad telah bercerita kepada kami Ayyub dari Abu Qalabah berkata telah bercerita
kepadaku Al Qasim bin 'Ashim Al Kulaibiy, hadits Al Qasim aku menghafalnya dari Zahdam
berkata; "Kami pernah berada di sisi Abu Musa ketika dia diberikan seekor ayam jantan dan
saat itu di sampingnya ada seorang dari suku Bani Taymillah yang berkulit merah nampak
sebagai orang asing (non 'Arab). Abu Musa mengundangnya untuk makan. Zahdam berkata;
"Sungguh aku lihat dia memakan sesuatu sehingga aku merasa jijik hingga aku bersumpah
untuk tidak ikut makan". Abu Musa berkata; "Kemarilah karena aku akan bercerita kepada
kalian tentang masalah ini. Aku pernah menemui Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersama
rombongan Al Asy'ariyin untuk meminta kepada Beliau agar menyertakan kami (dalam
perang dan bagian ghanimah), maka Beliau berkata: "Demi Allah, aku tidak dapat
menyertakan kalian dan akupun tidak punya kendaraan yang dapat menyertakan kalian".
Kemudian Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam diberikan ghanimah berupa unta lalu Beliau
bertanya kepada kami: "Mana rombongan Al Asy'ariyin tadi?". Maka Beliau memberikan
kami sejumlah unta putih yang paling baik. Ketika kami tengah bertolak pulang, kami
berkata; "Apa yang telah kita lakukan ini tidak berkah". Akhirnya kami kembali kepada Beliau
lalu kami katakan; "Kami telah meminta kepada Baginda agar menyertakan kami dan
Baginda telah bersumpah untuk tidak akan menyertakan kami, apakah Baginda lupa?".
Beliau menjawab: "Bukan aku yang menyertakan kalian tetapi Allah dan sungguh, demi
Allah, aku insya Allah tidaklah aku bersumpah lalu aku lihat ada sesuatu yang lebih baik
darinya melainkan aku akan mengambil yang lebih baik itu dan kubayar kafarat sumpahku".(Shahih) |
3 |
2901 |
Telah bercerita kepada kami 'Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Nafi' dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma bahwa Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam mengirim sariyah (pasukan perang) dan 'Abdullah bin 'Umar
bergabung bersamanya menuju Najed. Kemudian mereka dapatkan ghanimah berupa unta
yang cukup banyak. Masing-masing anggota pasukan mendapatkan bagian dua belas unta
atau sebelas unta ditambah masing-masingnya dengan satu unta sebagai nafal."(Shahih) |
4 |
2902 |
Telah bercerita kepada kami Yahya bin Bukair telah mengabarkan kepada kami Al Laits
dari 'Uqail dari Ibnu Syihab dari Salim dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma bahwa Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam memberi nafal (tambahan spesial) sebagian pasukan sariyah yang
Beliau berikan khusus untuk mereka sebagai, disamping hak mereka sebagai pasukan secara
umum.(Shahih) |
5 |
2903 |
Telah bercerita kepada kami Muhammad bin Al 'Alaa' telah bercerita kepada kami Abu
Usamah telah bercerita kepada kami Buraid bin 'Abdullah dari Abu Burdah dari Abu Musa
radliallahu 'anhu berkata; "Telah sampai berita kepada kami tentang tempat hijrah yang
ditunjuk oleh Nabi Shallallahu'alaihiwasallam. Saat itu kami berada di negeri Yaman. Maka
kami keluar untuk berhijrah menuju tempat yang dimaksud. Aku bersama dua saudaraku
ikut dalam rombongan muhajirin tersebut dan aku yang paling muda usianya. Salah satu dari
keduanya adalah Abu Burdah sedangkan yang satu lagi Abu Ruhmi. (Perawi berkata); Entah
dia menyebut jumlah rombongan dengan kira-kira atau menyebut dengan jumlah lima puluh
tiga atau lima puluh dua laki-laki dari kaumku. Maka kami naik sebuah perahu (mengarungi
lautan) hingga perahu kami membawa kami sampai kepada an-Najasyi di Habasyah
(Ethiopia) dan kami berjumpa dengan Ja'far bin Abu Thalib beserta para shahabatnya di
negeri itu. Ja'far berkata; "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mengutus kami ke negeri ini
dan memerintahkan kami agar tinggal disini, untuk itu tinggallah bersama kami disini". Maka
kami tinggal menetap bersamanya hingga kami kembali (ke Madinah) bersama-sama dan
menjumpai Nabi Shallallahu'alaihiwasallam ketika Beliau telah menaklukan Khaibar. Maka
Beliau jadikan kami orang yang berhak mendapat bagian ghanimah". (perawi berkata); atau
dia berkata; "Beliau memberi kami ghanimah. Padahal Beliau tidak membagi hak kepada
seorangpun yang tidak ikut dalam penaklukan Khaibar dan hanya membagikannya kepada
orang yang ikut terlibat dalam perang bersama Beliau. Kecuali kami, rombongan yang
menaiki perahu bersama Ja'far dan para shahabatnya, beliau beri mereka bersama pejuang
Khaibar lain).(Shahih) |
6 |
2904 |
Telah bercerita kepada kami 'Ali telah bercerita kepada kami Sufyan telah bercerita
kepada kami Muhammad bin Al Munkadir dia mendengar Jabir radliallahu 'anhu berkata;
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Seandainya sudah tiba harta (jizyah/upeti)
dari negeri Bahrain sungguh aku akan memberi kamu sekian, sekian dan sekian, dan harta
yang Beliau maksud tidak kunjung datang hingga Nabi Shallallahu'alaihiwasallam meninggal
dunia". Ketika datang harta Bahrain, Abu Bakr memerintahkan seorang penyeru untuk
menyerukan: "Siapa yang Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berhutang kepadanya atau
Beliau membuat janji hendaklah datang kepada kami". Aku datang menemuinya lalu aku
katakan; "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pernah berkata kepadaku begini begini".
Maka Abu Bakr memberiku sebanyak tiga kali tangkup (ukuran dua telapak tangan penuh)
sementara Sufyan memenuhi kedua telapak tangannya kemudian dia berkata kepada kami;
"Sebanyak ini". Dan Ibnu Al Munjadir berkata kepada kami; dan dia (Sufyan) suatu kali
berkata; "Maka aku menemui Abu Bakr untuk meminta bagian namun dia tidak memberiku
lalu aku datangi lagi dan meminta bagian lagi-lagi di tidak memberiku lalu aku datangi untuk
kali ketiga seraya aku katakan; "Aku telah meminta bagian kepadamu namun kamu tidak
memberiku lalu aku meminta lagi kamu juga tidak memberi dan kemudian aku meminta lagi
namun kamu juga tetap tidak memberiku, apakah memang kamu tidak (patut) memberiku
atau kamu pelit kepadaku". Abu Bakr menjawab; "Kamu mengatakan (kepadaku) kamu pelit
kepadaku. Tidaklah suatu kali aku tidak memberimu selain aku ingin memberimu". Sufyan
berkata, dan telah bercerita kepada kami 'Amru dari Muhammad bin 'Ali dari Jabir; "Maka
dia memberiku sebanyak satu ciduk tangan". Dan dia berkata; "Maka aku dapatkan
jumlahnya sebanyak lima ratus". Dia (Abu Bakr) berkata; "Ambillah sebanyak itu untuk yang
kedua kali". Dan berkata yakni Ibnu Al Munkadir; "Dan penyakit apa yang lebih buruk dari
pada pelit?".(Shahih) |
7 |
2905 |
Telah bercerita kepada kami Muslim bin Ibrahim telah bercerita kepada kami Qurrah
binKhalid telah bercerita kepada kami 'Amru bin Dinar dari Jabir bin 'Abdullah radliallahu
'anhu berkata; "Ketika Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam membagi-bagi ghanimah di al-
Ji'ranah, tiba-tiba seseorang berkata kepada Beliau; "Berbuat adillah!". Maka Beliau berkata:
"Sungguh celaka aku bila tidak berbuat adil".(Shahih) |
|