1 |
881 |
Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Al Mundzir berkata, telah menceritakan
kepada kami Al Walid bin Muslim berkata, telah menceritakan kepada kami Abu 'Amru Al
Auza'i berkata, telah menceritakan kepadaku Ishaq bin 'Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas
bin Malik berkata, "Pasa masa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam manusia tertimpa paceklik.
Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sedang memberikan khutbah pada hari Jum'at, tiba-
tiba ada seorang Arab badui berdiri dan berkata, "Wahai Rasulullah, harta benda telah
binasa dan telah terjadi kelaparan, maka berdo'alah kepada Allah untuk kami." Beliau lalu
mengangkat kedua telapak tangan berdoa, dan saat itu kami tidak melihat sedikitpun ada
awan di langit. Namun demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh beliau tidak
menurunkan kedua tangannya kecuali gumpalan awan telah datang membumbung tinggi
laksana pegunungan. Dan beliau belum turun dari mimbar hingga akhirnya aku melihat
hujan turun membasahi jenggot beliau shallallahu 'alaihi wasallam. Maka pada hari itu,
keesokan harinya dan lusa kami terus-terusan mendapatkan guyuran hujan dan hari-hari
berikutnya hingga hari Jum'at berikutnya. Pada Jum'at berikut itulah orang Arab badui
tersebut, atau orang yang lain berdiri seraya berkata, "Wahai Rasulullah, banyak bangunan
yang roboh, harta benda tenggelam dan hanyut, maka berdo'alah kepada Allah untuk kami."
Beliau lalu mengangkat kedua telapak tangannya dan berdoa: 'ALLAHUMMA HAWAALAINAA
WA LAA 'ALAINAA (Ya Allah, turunkanlah hujan di sekeliling kami dan jangan sampai
menimbulkan kerusakan kepada kami) '. Belum lagi beliau memberikan isyarat dengan
tangannya kepada gumpalan awan, melainkan awan tersebut hilang seketika. Saat itu kota
Madinah menjadi seperti danau dan aliran-aliran air, Madinah juga tidak mendapatkan sinar
matahari selama satu bulan. Dan tidak seorang pun yang datang dari segala pelosok kota
kecuali akan menceritakan tentang terjadinya hujan yang lebat tersebut."(Shahih) |