No |
No Hadits |
Isi |
1 |
6705 |
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami 'Abdul Wahhab telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Abu Qilabah telah
menceritakan kepada kami Malik bin Al Huwairits berkata, "Kami mendatangi Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam yang ketika itu kami masih muda sejajar umurnya, kemudian
kami bermukim di sisi beliau selama dua puluh malam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
adalah seorang pribadi yang lembut. Maka ketika beliau menaksir bahwa kami sudah rindu
dan selera terhadap isteri-isteri kami, beliau bersabda: "Kembalilah kalian untuk menemui
isteri-isteri kalian, berdiamlah bersama mereka, ajari dan suruhlah mereka, " dan beliau
menyebut beberapa perkara yang sebagian kami ingat dan sebagiannya tidak, "dan shalatlah
sebagaimana kalian melihat aku shalat. Jika shalat telah tiba, hendaklah salah seorang di
antara kalian melakukan adzan dan yang paling dewasa menjadi imam."(Shahih) |
2 |
6706 |
Telah menceritakan kepada kami Musaddad dari Yahya dari At Taimi dari Abu Utsman
dari Ibn Mas'ud berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah adzan
bilal mencegah kalian dari makan sahur, sebab dia adzan -atau ia katakan dengan redaksi
bukan, beliau katakan begini -Yahya mendemontrasikannya dengan menyatukan kedua
telapak tangannya-hingga beliau katakan begini -Yahya mendemontrasikannya dengan
merenggangkan kedua jarinya, telunjuk dan jari tengah."(Shahih) |
3 |
6707 |
Telah menceritakan kepada kami Musa bin Ismail telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda: "Bilal mengumandangkan adzan di waktu malam, silahkan makan dan minumlah
kalian hingga Ibnu Ummi Maktum mengumandangkan adzan."(Shahih) |
4 |
6708 |
Telah menceritakan kepada kami Hafs bin Umar telah menceritakan kepada kami
Syu'bah Al Hakam dari Ibrahim dari 'Alqamah dari Abdullah berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam mengimami kami shalat zhuhur sebanyak lima rakaat, maka beliau ditegur 'Apakah
shalat sekarang ditambah? ' Nabi bertanya: 'Memang berapa shalatku? ' para sahabat
menjawab, "Lima rakaat, " maka beliau sujud dua kali setelah mengucapkan salam."(Shahih) |
5 |
6709 |
Telah menceritakan kepada kami Ismail telah menceritakan kepadaku Malik dari
Ayyub dari Muhammad dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menyelesaikan shalatnya padahal baru melakukan dua rakaat. Karenanya Dzul Yadaini
bertanya, 'Apakah engkau meringkas shalat ya Rasulullah, ataukah engkau sekedar lupa? '
Nabi balik bertanya: 'Apakah Dzul Yadaini benar? ' Para sahabat menjawab, 'Benar! Lantas
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri dan melanjutkan shalat dua rakaat berikutnya,
kemudian beliau mengucapkan salam, kemudian bertakbir, kemudian sujud seperti sujudnya
atau lebih lama, kemudian mengangkat sujudnya, kemudian bertakbir dan sujud seperti
sujudnya, kemudian beliau mengangkat sujudnya."(Shahih) |
6 |
6710 |
Telah menceritakan kepada kami Ismail telah menceritakan kepadaku Malik dari
Abdullah bin Dinar dari Abdullah bin Umar berkata, "Tatkala para sahabat di Quba' sedang
melakukan shalat subuh, tiba-tiba ada seorang utusan mendatangi mereka seraya berkata,
yang berisi perintah untuk menghadap Ka'bah! ' Waktu itu wajah mereka sedang
menghadap ke arah Syam, maka secara spontan mereka memalingkan ke Ka'bah."(Shahih) |
7 |
6711 |
Telah menceritakan kepada kami Yahya telah menceritakan kepada kami Waki' dari
Israil dari Abu Ishaq dari Al Bara' ia berkata, "Tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
tiba di Madinah, beliau shalat menghadap Baitul Maqdis selama enam belas atau tujuh belas
bulan, padahal beliau amat senang jika disuruh menghadap Ka'bah. Maka Allah pun
menurunkan ayat: '(Kami telah melihat penglihatan wajahmu di langit, maka kami palingkan
kamu ke kiblat yang kamu ridhai) ' (Qs. Al Baqarah: 144), maka beliau dihadapkan wajahnya
ke Ka'bah, ketika itu seseorang shalat 'ashar bersama beliau, lantas keluar dan melewati
sekelompok orang-orang Anshar, lalu ia katakan kepada mereka sekaligus bersaksi bahwa ia
telah shalat bersama nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan kiblat beliau telah di hadapkan ke
Ka'bah, maka mereka pun menggeser kiblatnya yang ketika itu mereka sedang rukuk pada
shalat 'ashar."(Shahih) |
8 |
6712 |
Telah menceritakan kepadaku Yahya bin Qaza'ah telah menceritakan kepadaku Malik
dari Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin Malik ia berkata, "Pernah aku
memberi minum Abu Thalhah Al Anshari, Abu Ubaidah bin Al Jarrah dan Ubbay bin Ka'b
berupa minuman dari fadhih atau kurma. Lantas ada seorang utusan mendatangi mereka
dan berkata, 'Hai..sungguh, khamer telah diharamkan! Secara spontan Abu Thalhah berkata,
pun ke arah gentong-gentong kami dan kubanting bagian bawahnya hingga remuk."(Shahih) |
9 |
6713 |
Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Abu Ishaq dari Shilah dari Khudzaifah, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
berkata kepada penduduk Najran: "Sungguh, akan aku utus untuk kalian seorang laki-laki
dan benar-benar terpercaya!" Para sahabat nabi shallallahu 'alaihi wasallam akhirnya
mengharap untuk mendapatkan kehormatan tersebut, akhirnya beliau mengutus Abu(Shahih) |
10 |
6714 |
Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Khalid dari Abu Qilabah dari Anas radliallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Setiap umat mempunyai orang kepercayaan, dan kepercayaan umat ini
ialah Abu 'Ubaidah bin Al Jarrah."(Shahih) |
11 |
6715 |
Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Al Harb telah menceritakan kepada
kami Hammad bin Zaid dari Yahya bin Sa'id dari 'Ubaid bin Hunain dari Ibn 'Abbas dari Umar
radliallahu 'anhu, ia berkata, "Ada seorang laki-laki Anshar yang apabila ia tidak menyertai
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam namun aku mengikutsertai beliau, aku mendatangi
orang itu dengan membawa segala berita yang terjadi dari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, sebaliknya jika aku tidak menyertai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
sementara orang itu menyertai beliau, maka ia mendatangiku dengan membawa segala
berita yang berasal dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."(Shahih) |
12 |
6716 |
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada
kami Ghundar telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Zubaid dari Sa'd bin Ubaidah
dari Abu 'Abdurrahman dari 'Ali radliallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
pernah mengutus sepasukan dan mengangkat seseorang sebagai amir mereka, amir tersebut
kemudian menyalakan api dan memberi perintah, 'Masuklah kalian ke api ini! ' sebagian
mereka ingin memasukinya dan sebagian lain berkata, 'Bukankah kita sendiri ingin melarikan
diri dari api (neraka)? ' Akhirnya mereka laporkan kasus tersebut kepada nabi shallallahu
mereka memasukinya, niscaya mereka tetap dalam api itu hingga kiamat tiba." Dan beliau
berkata kepada sebagian lain: "Sama sekali tidak ada ketaatan dalam kemaksiatan, ketaatan
itu dalam kebaikan."(Shahih) |
13 |
6717 |
Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Ya'qub bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Ayahku dari Shalih dari Ibn Syihab
bahwa 'Ubaidullah bin Abdullah mengabarkan kepadanya, bahwa Abu Hurairah dan Zaid bin
Khalid keduanya mengabarkan kepadanya, bahwa pernah ada dua orang laki-laki
mengadukan sengketa kepada nabi shallallahu 'alaihi wasallam."
(Shahih) |
14 |
6718 |
Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib
dari Az Zuhri telah mengabarkan kepadaku 'Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah bin Mas'ud
bahwa Abu Hurairah berkata, "Ketika kami di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-
tiba ada seorang laki-laki dari arab badui (nomade, primitife) berujar "Wahai Rasulullah,
putuskanlah aku dengan kitabullah." Lantas lawan sengketanya berkata, "Dia benar Wahai
Rasulullah, putuskanlah dia dengan kitabullah dan ijinkanlah aku untuk bicara." Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Silahkan engkau bicara! Orang itu lalu berkata, "Aku
mempunyai anak laki-laki yang menjadi pembantu orang ini. Lantas anakku berzina dengan
isterinya, orang-orang mengabarkan kepadaku bahwa anak laki-lakiku harus dirajam, hanya
aku kemudian menebusnya dengan seratus ekor unta dan seorang hamba sahaya. Kemudian
aku bertanya kepada ulama, dan mereka mengabarkan kepadaku bahwa isterinya harus
dirajam sedang anakku dicambuk (dera) sebanyak seratus kali dan diasingkan selama
setahun." Lantas nabiyullah bersabda: "Sungguh, akan aku putuskan kalian berdua dengan
kitabullah, adapun hamba sahaya dan kambing, maka kembalikanlah keduanya, adapun anak
laki-lakimu ia harus didera seratus kali dan diasingkan selama setahun, adapun engkau wahai
Unais Al aslami -yaitu seorang laki-laki dari bani Aslam-temuilah si wanita, jika ia mengaku,
maka rajamlah dia." Unais kemudian bergegas pergi menemui si wanita dan ia mengaku,
lantas Unais merajamnya."(Shahih) |
|