1 |
951 |
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Mughirah
bin 'Abdurrahman dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Huraira h, bahwa jika Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat kepalanya dari rukuk yang akhir, beliau membaca:
"ALLAHUMMA ANJI AYYASY IBNA ABII RABI'AH ALLAHUMMA ANJI SALAMAH IBNA HISYAM
ALLAHUMMA ANJIL WALIDA IBNAL WALIID ALLAHUMMA ANJIL MUSTADL'AFIINA MINAL
MU`MINIINA ALLAHUMMASDUD WATH`ATAKA 'ALAA MUDLAR ALLHUMMALHAA SINIINA
YUSUF (Ya Allah selamatkanlah 'Ayyasy bin Abu Rabi'ah, Ya Allah selamatkanlah Salamah bin
Hisyam, Ya Allah selamatkanlah Al Walib bin Al Walid, Ya Allah selamatkanlah orang-orang
yang lemah dari orang-orang beriman. Ya Allah keraskanlah sikaan-Mu atas suKu Mudlar dan
timpakanlah kepada mereka musim paceklik sebagaimana terjadi di zaman Yusuf)." Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam juga berdoa: "Suku Ghifar, semoga Allah mengampuni mereka.
Suku Aslam, semoga Allah menyelamatkan mereka." Ibnu Abu Az Zinad menyebutkan dari
Bapaknya, "Semua ini dilakukan pada shalat Shubuh."(Shahih) |
2 |
952 |
Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan
kepada kami Jarir dari Manshur dari Abu Adl Dluha dari Masyruq berkata, "Kami pernah
bersama 'Abdullah ketika dia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda ketika
melihat orang-orang berpaling (dari Islam): "Ya Allah, timpakanlah kepada mereka masa
paceklik tujuh tahun seperti kejadian zaman Yusuf." Maka terjadilah masa paceklik tersebut
dimana tidak ada tunbuhan-tunbuhan yang tumbuh sehingga mereka memakan kulit,
bangkai dan barang-barang busuk. Kemudian ada seorang dari mereka yang memandang ke
langit melihat awan lantaran lapar. Lalu Abu Sufyan menemui beliau seraya berkata, "Ya
Muhammad, kamu adalah orang yang memerintahkan untuk taat kepada Allah dan
menyambung silaturrahim, kaummu telah binasa, maka mintalah kepada Allah untuk
mereka." Allah lalu berfirman: '(Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang
nyata) hingga firman-Nya: '(Sesungguhnya kamu akan kembali (ingkar). (Ingatlah) hari
(ketika) kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras. Sesungguhnya kami
adalah pemberi balasan) ' (Qs. Ad Dukhaan: 10-16). Siksaan (hantaman yang keras) adalah
saat mereka terbunuh dalam perang Badar. Dan saat awan gelap sudah berlalu."(Shahih) |