No |
No Hadits |
Isi |
1 |
1906 |
Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah menceritakan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhriy berkata, telah mengabarkan kepada saya Sa'id bin Al Musayyab dan
Abu Salamah bin 'Abdurrahman bahwa Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata;
"Sesunggungnya kalian telah mengatakan bahwa Abu Hurairah adalah orang yang paling
banyak menyampaikan hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan kalian juga
mengatakan tentang sahabat Muhajirin dan Anshar yang menyampaikan hadits dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan tidak sebanyak yang disampaikan oleh Abu
Hurairah. Sungguh saudara-saudaraku dari kalangan Muhajirin mereka disibukkan dengan
berdagang di pasar-pasar sedangkan aku selalu mendampingi (mulazamah) Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dalam keadaan perutku hanya terisi makanan pokok sehingga
aku hadir saat mereka tidak hadir dan aku dapat menghafal hadits ketika mereka lupa.
Sedangkan saudara-saudaraku dari kalangan Anshar mereka disibukkan dengan pekerjaan
mereka dalam mengurus harta mereka sedangkan aku saat itu adalah salah satu orang
miskin dari kalangan orang-orang miskin Ahlush Shuffah sehingga aku dapat mengingat
hadits saat mereka lupa, dan sungguh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda
dalam suatu hadits yang Beliau sampaikan kepadaku yaitu: "Tidaklah seseorang menggelar
kainnya hingga aku selesaikan sabdaku ini diatas kainnya itu lalu dia menampung dan
mengambilnya kembali melainkan dia akan dapat menjaga (menghafal dan memahami) apa
yang aku sabdakan". Maka aku menggelar kainku yang bermotif (bergaris) hingga ketika
Beliau telah menyelesaikan sabda Belliau aku ambil kain tersebut lalu aku peluk di dadaku.
Maka setelah itu tidaklah aku lupa sedikitpun dari sabda-sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam ".(Shahih) |
2 |
1907 |
Telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz bin 'Abdullah telah menceritakan kepada
kami Ibrahim bin Sa'ad dari bapaknya dari kakeknya berkata; 'Abdurrahman bin 'Auf
radliallahu 'anhu berkata, ketika kami sampai di Madinah; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam mempersaudarakan antara aku dengan Saad bin ar-Rabi', lalu Saad bin ar-Rabi'
berkata; "Aku adalah orang Anshar yang paling banyak hartanya, maka aku beri separuh
hartaku untukmu, kemudian lihatlah diantara kedua isteriku siapa yang engkau suka nanti
akan aku ceraikan untukmu, jika ia telah halal maka nikahilah". Perawi berkata; "Maka
'Abdurrahman berkata kepadanya; "Aku tidak membutuhkan itu. Begini saja, apakah ada
pasar yang sedang berlangsung transaksi jual beli saat ini?" Sa'ad menjawab: "Pasar
Qainuqa'". Perawi berkata; "Lalu Abdur Rahman pergi kesana, ia membawa keju dan minyak
samin. Perawi berkata lagi; "Dia melakukan hal itu pada hari-hari berikutnya. 'Abdurrahman
tetap berdagang disana hingga akhirnya ia datang dengan mengenakan pakaian yang bagus
dan penuh aroma wewangian. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya:
"Apakah engkau sudah menikah?" Dia menjawab; "Ya, sudah". Lalu beliau bertanya lagi:
"Dengan siapa?" Dia menjawab; "Dengan seorang wanita Anshar". Beliau bertanya lagi:
"Dengan mahar apa engkau melakukan akad nikah?" Dia menjawab; "Dengan perhiasan
sebiji emas, atau sebiji emas". Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata, kepadanya:
"Adakanlah walimah (resepsi) walau hanya dengan seekor kambing".(Shahih) |
3 |
1908 |
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami
Zuhair telah menceritakan kepada kami Humaid dari Anas radliallahu 'anhu berkata;
'Abdurrahman bin 'Auf radliallahu 'anhu tiba di Madinah, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam mempersaudarakannya dengan Saad bin Ar-Rabi' Al Anshariy. Saat itu Sa'ad adalah
seorang yang kaya, lalu dia berkata, kepada 'Abdurrahman: "Aku akan membagi untukmu
separuh dari hartaku dan menikahkanmu (dengan salah seorang dari isteriku) ".
'Abdurrahman berkata: "Semoga Allah memberkahimu dalam keluarga dan hartamu. Bagiku
darimu cukup tunjukkanlah pasar kepadaku". Maka dia tidak kembali melainkan pergi ke
pasar dengan membawa keju dan minyak samin lalu membawa keuntungannya untuk
keluarganya lalu tinggal sejenak atau sesuai apa yang Allah kehendaki. Kemudian dia datang
dengan baju yang penuh arama wewangian. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya
kepadanya: "Apakah engkau sudah menikah?" Dia me njawab: "Ya, aku sudah menikah
dengan seorang wanita Anshar". Beliau bertanya lagi: "Dengan mahar apa engkau
melakukan akad nikah?" Dia menjawab: "Dengan perhiasan sebiji emas, atau sebiji emas".
Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata, kepadanya: "Adakanlah walimah walau
dengan seekor kambing".(Shahih) |
4 |
1909 |
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Muhammad telah menceritakan
kepada kami Sufyan dari 'Amru dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata: "'Ukazh,
Majannah dan Dzul Majaz adalah nama-nama pasar di zaman Jahiliyyah. Ketika Islam datang
mereka seakan-akan merasa berdosa bila tetap berdagang di pasar-pasar te rsebut. Maka
turunlah firman Allah Ta'ala QS Al Baqarah ayat 198 yang artinya: ("Tidak ada dosa bagi
kalian jika mencari karunia rezeqi Rabb kalian ) Ini dilakukan selama musim hajji
menurut pendapat Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma.(Shahih) |
|