No |
No Hadits |
Isi |
1 |
6882 |
Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Aun telah menceritakan kepada kami
Khalid dan Husyaim dari Ismail dari Qais dari Jarir berkata, "Pernah kami duduk-duduk di sisi
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Tiba-tiba beliau melihat bulan yang ketika itu malam
purnama, lantas beliau bersabda: "Sungguh kalian akan melihat Tuhan kalian sebagaimana
kalian melihat bulan ini, kalian tidak bakalan kesulitan melihatnya, maka jika kalian mampu
untuk tidak kewalahan melakukan shalat sebelum matahari terbit dan matahari terbenam,
maka lakukanlah."(Shahih) |
2 |
6883 |
Telah menceritakan kepada kami Yusuf bin Musa telah menceritakan kepada kami
Khalid dari Qais bin Abu Hazim dari Jarir bin Abdullah berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Kalian akan melihat Rabb kalian dengan mata telanjang."(Shahih) |
3 |
6884 |
Telah menceritakan kepada kami 'Abdah bin Abdullah telah menceritakan kepada
kami Husain Al Ju'fi dari Zaidah telah menceritakan kepada kami Bayan bin Bisyr dari Qais bin
Abu Hazim telah menceritakan kepada kami Jarir, bahwa Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam menemui kami di malam purnama, lantas beliau bersabda: "Kalian
akan melihat Tuhan kalian pada hari kiamat sebagaimana kalian melihat bulan ini dengan
tidak kesulitan melihatnya."(Shahih) |
4 |
6885 |
Telah menceritakan kepada kami 'Abdul Aziz bin Abdullah telah menceritakan kepada
kami Ibrahim bin Sa'd dari Ibn Syihab dari 'Atha' bin Yazid allaitsi dari Abu Hurairah para
sahabat bertanya, 'Wahai Rasulullah, apakah kami akan melihat Tuhan kami pada hari
kiamat nanti? ' Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam lantas bersabda: "Apakah kalian
kesulitan melihat bulan ketika malam purnama?" "Tidak", Jawab para sahabat. Rasulullah
bertanya lagi: "Apakah kalian kesulitan melihat matahari ketika tidak ada mendung?" Para
sahabat menjawab, "Tidak ya Rasulullah." Nabi bersabda: "Sesungguhnya kalian akan
melihat-Nya demikian pula Allah akan mengumpulkan manusia pada hari kiamat dan
berfirman: 'Barangsiapa menyembah sesuatu, hendaklah ia mengikuti yang disembahnya.'
Maka siapa yang menyembah matahari, ia mengikuti matahari, siapa yang menyembah
bulan, ia ikuti bulan, siapa yang menyembah thaghut, ia ikuti thaghut, dan tersisalah dari
umat ini orang penolongnya atau justru orang-orang munafiknya -Ibrahim ragu kepastian
redaksinya-. Lantas Allah menemui mereka dan berkata, "Aku Tuhan kalian." Lantas mereka
menjawab, "Ini adalah tempat tinggal kami sehingga Tuhan kami mendatangi kami, jika
Tuhan kami menemui kami, niscaya kami mengenalnya." Allah kemudian menemui mereka
dengan bentuk yang mereka kenal, Allah lalu berfirman: "Aku Tuhan kalian." Lantas mereka
katakan, "Engkau memang Tuhan kami." Mereka pun mengikuti-Nya. Titian (jembatan)
lantas dipasang antara dua tepi jahanam dan aku dan umatkulah yang pertama-tama
menyeberangimnya. Tak ada yang berani bicara ketika itu selain para rasul, sedang seruan
para rasul ketika itu yang ada hanyalah 'Allaahumma sallim sallim (Ya Allah, selamatkan
kami. Ya Allah, selamatkan kami) '. Sedang di neraka jahannam terdapat besi-besi pengait
seperti duri pohon berduri yang namanya Sa'dan. Bukankah kalian sudah tahu pohon berduri
Sa'dan?" Para sahabat menjawab, "Benar, wahai Rasulullah." Nabi meneruskan: "Sungguh
pohon itu semisal pohon berduri Sa'dan, hanya tidak ada yang tahu kadar besarnya selain
Allah semata. Pohon itu menculik siapa saja sesuai kadar amal mereka, ada diantara mereka
yang celaka dengan sisa amalnya atau terikat dengan amalnya, diantara mereka ada yang
binasa yang langgeng dengan amalnya atau terikat dengan amalnya, diantara mereka ada
yang diseberangkan. Atau dengan redaksi semisal-. Kemudian Allah menampakkan diri,
hingga jika Allah selesai memutuskan nasib hamba-Nya dan ingin mengeluarkan penghuni
neraka karena rahmat-Nya, Ia perintahkan malaikat untuk mengeluarkan penghuni neraka
siapa saja yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, yaitu diantara mereka
yang Dia masih ingin merahmatinya, diantara yang bersyahadat bahwasanya tiada
sesembahan yang hak selain Allah, sehingga malaikat mengenal mereka di neraka dari
bekas-bekas sujud, sebab neraka memangsa anak adam selain bekas-bekas sujud. Allah
mengharamkan neraka memangsa bekas-bekas sujud, sehingga mereka keluar dari neraka
dengan badan yang hangus terbakar, mereka kemudian disiram dengan air kehidupan
sehingga tumbuh dibawahnya sebagaimana biji-bijian tumbuh dalam aliran sungai,
kemudian Allah selesai memutuskan hamba-hamba-Nya dan tersisa diantara mereka
seseorang yang menghadapkan wajahnya ke neraka, dan dialah mantan penghuni neraka
yang terakhir kali masuk surga, kecuali ia berdoa, 'Ya Tuhan, palingkanlah wajahku dari
neraka, sebab baunya saja sudah cukup menggangguku dan jilatan apinya telah
membakarku.' Orang itu kemudian memohon kepada Allah sekehendaknya untuk berdoa,
kemudian Allah berfirman: 'Kalaulah Aku memenuhi permintaanmu, jangan-jangan engkau
nanti meminta harapan lain! Ia menjawab, 'Tidak, demi kemuliaan-Mu, saya tidak akan
meminta selainnya.' Dan Tuhannya pun mengambil janji dan ikrar sekehendak-Nya lalu
memalingkan wajahnya dari neraka. Namun kemudian ia menghadap surga dan melihat
keindahan surga, ia pun lantas terdiam beberapa saat dan memohon, 'Ya Allah, jadikanlah
aku berada di pintu surga.' Allah bertanya: 'Bukankah engkau telah menyerahkan janjimu
dan ikrarmu untuk tidak meminta-Ku selama-lamanya selain yang telah Aku berikan. Hai
engkau Anak Adam, alangkah senangnya engkau berkhianat.' Namun hamba itu tetap saja
memohon, 'Ya Tuhanku, ' dan ia terus memohon Allah hingga Allah bertanya: 'Kalaulah Aku
memberimu apa yang kau minta sekarang, jangan-jangan engkau minta lagi dengan
permintaan lain.' Ia menjawab, 'Tidak, demi kemuliaan-Mu, saya tidak akan meminta-Mu lagi
dengan permintaan lain.' Lantas orang itu menyerahkan janji dan ikrarnya sehingga Allah
mengajukan ke pintu surga. Namun ketika hamba itu telah berdiri ke pintu surga, surga
terbuka baginya sehingga ia melihat kesenangan hidup dan kegembiraan di dalamnya
sehingga ia terdiam sekehendak Allah ia diam. Kemudian ia memohon, 'Ya Tuhanku,
masukkanlah aku dalam surga, maka Allah mengatakan, 'Hai, bukankah telah engkau
serahkan janjimu untuk tidak meminta yang lain selain yang telah Aku berikan, wahai Anak
Adam, alangkah cepatnya engkau berkhianat.' Maka si hamba tadi memohon, 'Ya Tuhanku,
jangan aku menjadi hamba-Mu yang paling sengsara, ' si hamba itu terus tiada henti
memohon hingga Allah tertawa. Dan jika Allah telah tertawa kepada seorang hamba, Allah
musti berkata kepadanya 'Masuklah kamu ke surga.' Jika si hamba telah memasukinya, Allah
berkata kepadanya: 'Tolong buatlah impian'. Maka si hamba meminta Tuhannya dan
membuat impian-impian, hingga Allah mengingatkannya dengan berfirman sedemikian-
sedemikian hingga impian si hamba sudah sampai puncaknya, Allah berfirman kepadanya:
alkhudzri bersama Abu Hurairah tidak mengembalikan sedikitpun hadisnya, hingga jika Abu
Hurairah telah menceritakan bahwa Allah berfirman 'dan bagimu semisalnya', Abu Sa'id Al
Khudzri berkata 'dan sepuluh semisalnya bersamanya' wahai Abu Hurairah? ' Abu Hurairah
berkata, 'Saya tidak hapal selain ucapannya itu 'bagimu dan semisalnya'. Abu Sa'id Al Khudzri
berkata lagi, "Saya bersaksi bahwa saya menghapalnya dari Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam, yaitu redaksi 'Dan bagimu sepuluh semisalnya'. Abu Hurairah
berkata, 'Itulah manusia terakhir kali masuk surga.'
(Shahih) |
5 |
6886 |
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami
Allaits bin Sa'd dari Khalid bin Yazid dari Sa'id bin Abu Hilal dari Zaid dari 'Atha' bin Yasar dari
Abu Sa'id Al Khudzri berkata, "Kami bertanya, "Ya Rasulullah, apakah kita akan melihat
Tuhan kita pada hari kiamat?" Nabi balik bertanya: "Apakah kalian merasa kesulitan melihat
matahari dan bulan ketika terang benderang?" kami menjawab, "Tidak." Nabi meneruskan:
kesulitan kalian melihat keduanya." Kemudian beliau berkata: "Lantas ada seorang penyeru
memanggil-manggil, "Hendaklah setiap kaum pergi menemui yang disembahnya!" Maka
pemuja salib pergi bersama salib mereka, dan pemuja patung menemui patung-patung
mereka, dan setiap pemuja Tuhan bersama tuhan-tuhan mereka hingga tinggal orang-orang
yang menyembah Allah, entah baik atau durhaka dan ahli kitab terdahulu. Kemudian
jahannam didatangkan dan dipasang, ia seolah-olah fatamorgana, lantas orang-orang yahudi
ditanya, "Apa yang dahulu kalian sembah?" Mereka menjawab, "Kami dahulu menyembah
Uzair anak Allah." Lalu ada suara, "Kalian dusta! Allah sama sekali tidak mempunyai isteri
dan tidak pula anak." Lalu apa yang kalian inginkan?" Mereka menjawab, "Kami ingin jika
Engkau memberi kami minuman!" Lantas ada suara, "Minumlah kalian!" Lalu mereka
berjatuhan di neraka jahannam. Lantas orang-orang Nashara diseru, "Apa yang kalian dahulu
sembah?" Mereka menjawab, "Kami dahulu menyembah Isa al Masih, anak Anak Allah."
Mereka dijawab, "Kamu semua bohong! Allah sama sekali tidak mempunyai isteri atau
bahkan anak, dan apa yang kalian inginkan?" Mereka menjawab, "Kami ingin agar Engkau
memberi kami minuman!" Lalu dijawab, "Minumlah kalian!" Dan langsung mereka
berjatuhan di neraka jahannam hingga tersisa manusia yang menyembah Allah, entah yang
baik atau berbuat durhaka. Mereka ditanya, "Apa yang menyebabkan kalian tertahan
padahal manusia lainnya sudah pergi?" Mereka menjawab, "Kami memisahkan diri dari
mereka dan kami adalah manusia yang paling membutuhkan-Nya, kami dengar ada seorang
juru seru menyerukan diri, "Hendaklah setiap kaum menemui yang mereka sembah!
Hanyasanya kami menunggu-nunggu Tuhan kami." Beliau melanjutkan, "Lantas Allah (Al
jabbar) mendatangi mereka dengan bentuk yang belum pernah mereka lihat pertama kali,
lalu Allah firmankan: 'Akulah Tuhan kalian.' Mereka menjawab, 'Engkau adalah rabb kami,
dan tidak ada yang berani mengajak-Nya bicara selain para nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
lantas para nabi berkata, 'Bukankah di antara kalian dan Allah ada tanda yang kalian
mengenalnya? ' Mereka menjawab, 'Ya, yaitu betis, ' maka Allah pun menyingkap betis-Nya
sehingga setiap mukmin bersujud kepada-Nya. Lalu tersisalah orang-orang yang sujud
kepada Allah karena riya dan sum'ah sehingga ia pergi sujud dan punggungnya kembali
menjadi satu bagian, kemudian titian (jembatan) jahannam didatangkan dan dipasang antara
dua tepi jahannam, kami bertanya, 'Wahai Rasulullah, memang jembatan jahannam tersebut
misterinya apa? ' Nabi menjawab: 'Jembatan itu bisa menggelincirkan, menjatuhkan, ada
pengait-pengait besi, ada duri-duri yang lebar dan tajam, durinya besok yang terbuat dari
kayu berduri namanya Sa'dan (kayu berduri tajam). Orang mukmin yang melewatinya
sedemikian cepat, ada yang bagaikan kedipan mata, ada yang bagaikan kilat, ada yang
bagaikan angin, dan ada yang bagaikan kuda pilihan. Ada yang bagaikan kuda tunggangan,
ada yang selamat dengan betul-betul terselamatkan, namun ada juga yang selamat setelah
tercabik-cabik oleh besi-besi pengait itu, atau terlempar karenanya di neraka jahannam,
hingga manusia terakhir kali melewati dengan diseret seret, dan kalian tidak bisa sedemikian
gigihnya menyumpahiku terhadap kebenaran yang jelas bagi kalian daripada terhadap
seorang mukmin ketika itu kepada Allah Al Jabbar. Jika mereka melihat bahwasanya mereka
telah selamat di kalangan teman-teman mereka, mereka berkata, 'Ya Tuhan kami,
sesungguhnya kawan-kawan kami mendirikn shalat bersama kami dan berpuasa bersama
kami, dan beramal bersama kami! ' Allah Ta'ala berfirman, 'Pergilah kalian, siapa diantara
kalian dapatkan dalam hatinya masih ada seberat dinar keimanan, maka keluarkanlah dia',
dan Allah mengharamkan bentuk mereka dalam neraka. Maka mereka datangi kawan-kawan
mereka sedang sebagian mereka telah terendam dalam neraka ada yang sampai telapak
kakinya, setengah betisnya, sehingga mereka keluarkan siapa saja yang mereka, kemudian
mereka kembali dan Allah berkata, 'Pergilah kalian sekali lagi, dan siapa yang kalian temukan
dalam hatinya seberat atom keimanan, maka keluarkanlah dia.' Maka mereka keluarkan
siapa saja yang mereka kenal." Rasulullah berkata: 'Jika kalian tidak mempercayaiku, maka
bacalah: '(Allah tidak menzhalimi seberat biji sawi pun, jika ada kebaikan, maka Allah
melipatgandakan balasannya) ' (Qs. An nisaa': 40), maka para nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, malaikat dan orang-orang yang beriman, kesemuanya memberi syafaat. Kemudian
Allah Al Jabbar berkata, syafaat-Ku masih ada. Lantas Allah menggenggam segenggam dari
neraka dan mengentaskan beberapa kaum yang mereka telah terbakar, lantas mereka
dilempar ke sebuah sungai di pintu surga yang namanya 'Sungai kehidupan' sehingga mereka
tumbuh dalam kedua tepinya sebagaimana biji-bijian tumbuh dalam genangan sungai yang
kalian sering melihatnya di samping batu karang dan samping pohon, apa yang diantaranya
condong kepada matahari, maka berwarna hijau, dan apa yang diantaranya condong kepada
bayangan, maka berwarna putih, lantas mereka muncul seolah-olah mutiara dan dalam
tengkuk mereka terdapat cincin-cincin. Mereka kemudian masuk surga hingga penghuni
surga berkata, 'Mereka adalah 'utaqa' Ar Rahman (orang-orang yang dibebaskan Arrahman),
Allah memasukkan mereka bukan karena amal yang mereka lakukan, dan bukan pula karena
kebaikan yang mereka persembahkan sehingga mereka memperoleh jawaban 'Bagimu yang
kau lihat dan semisalnya'." Hajjaj bin Minhal berkata; telah menceritakan kepada kami
Hammam bin Yahya telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas radliyallahu'anhu,
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Pada hari kiamat nanti orang-orang
mukmin ditahan hingga yang demikian menjadikan mereka sedih. Mereka katakan, 'Duh,
sekiranya kita meminta syafaat kepada Tuhan kami sehingga Dia menjadikan kita merasa
nyaman dari tempat kita ini.' Mereka pun mendatangi Adam dan berkata, 'Engkau hai Adam,
Engkau adalah nenek moyang seluruh manusia, Allah menciptamu dengan tangan-Nya,
menjadikan surga sebagai tempat hunianmu dan menjadikan malaikat bertunduk sujud
kepadamu, Allah juga mengajarimu nama-nama segala sesuatu agar engkau bisa memberi
syafaat kepada kami disisi Tuhanmu sehingga engkau bisa memberi kenyamanan di tempat
kami ini. Namun Adam hanya menjawab, 'Disini saya tak berhak memberi syafaat untuk
kalian'." Rasulullah melanjutkan: "Lantas Adam mengingatkan kesalahan yang pernah
dilakukannya, yaitu memakan pohon larangan padahal telah dilarang, dan ia katakan 'Coba
kalian datangi Nuh, sebab ia adalah nabi shallallahu 'alaihi wasallam pertama-tama yang
Allah utus kepada penduduk bumi.' Mereka pun mendatangi Nuh, namun Nuh juga
menjawab, 'Maaf, disini saya tak berhak memberi syafaat untuk kalian', dan Nuh
menyebutkan kesalahan yang pernah dilakukannya, yaitu bertanya kepada Rabbnya dengan
tanpa ilmu sambil ia katakan, 'Cobalah kalian datangi Ibrahim, sebab ia adalah
Khalilurrahman (kekasih Arrahman)." Rasulullah melanjutkan lagi kisahnya: "Mereka pun
mendatangi Ibrahim, hanya Ibrahim juga menjawab, 'Maaf, disini saya tak berhak memberi
syafaat untuk kalian', Ibrahim lantas menyebutkan kesalahannya, yaitu tiga kebohongan
yang pernah dilakukannya sambil berkata, 'Cobalah kalian datangi Musa, seorang hamba
yang Allah memberinya taurat, mengajaknya bicara dan mendekatkannya kepada-Nya
sedekat-dekatnya'." Rasulullah lanjutkan: "Mereka pun mendatangi Musa, hanya Musa juga
menjawab, 'Maaf, disini saya tak berhak memberi syafaat untuk kalian', sambil Musa
mengingatkan kesalahan yang pernah dilakukannya, yaitu membunuh jiwa tanpa alasan
yang dibenarkan, sambil ia katakan, 'Coba kalian datangi Isa, seorang hamba Allah dan rasul-
Nya, ruh Allah dan kalimah-Nya. Merekapun mendatangi Isa, namun 'Isa juga menjawab,
kalian datangi Muhammad Shallallahu'alaihiwasallam, seorang hamba yang Allah telah
mengampuni dosanya yang terdahulu dan yang akan datang.' Lantas mereka mendatangi
aku (Muhammad) dan aku meminta ijin Tuhanku di rumah-Nya dan aku diijinkan menemui-
Nya, jika aku melihat-Nya, maka aku tersungkur sujud, Allah lalu membiarkan aku
sekehendak Dia membiarkaku. Allah lantas berkata, 'Angkat kepalamu hai Muhammad,
katakanlah, engkau didengar, mintailah syafaat, engkau diberi syafaat, mintalah, engkau
diberi.' Aku lalu angkat kepalaku dan aku memuji Tuhanku dengan pujian yang Ia ajarkannya
kepadaku, kemudian aku memberi syafaat dan Dia memberiku batasan. Kemudian aku
keluar dan memasukkan mereka ke dalam surga." Qatadah berkata, "Dan aku juga
mendengarnya menyebutkan, "Aku lalu keluar, kemudian aku keluarkan mereka dari neraka
dan kumasukkan ke dalam surga. Setelah itu aku kembali untuk kali kedua dan aku meminta
ijin Tuhanku di rumah-Nya dan aku diijinkan untuk menemui-Nya, jika aku melihat-Nya,
maka aku tersungkur sujud. Allah lantas membiarkanku sekehendak Allah membiarkan,
kemudian Allah berkata, 'Angkatlah kepalamu hai Muhammad dan katakanlah engkau akan
didengar, dan berilah syafaat engkau akan diberi syafaat, dan mintalah engkau akan diberi.'
Aku lalu angkat kepalaku dan memanjatkan pujian dan pujaan terhadap tuhanku
sebagaimana yang diajakrkan-Nya kepadaku. Kemudian aku memberi syafaat, dan Ia
memberiku batasan sehingga aku keluar dan aku masukkan mereka ke dalam surga."
Qatadah berkata, "Dan aku mendengarnya menyebutkan, "Dan aku berangkat sehingga aku
keluarkan mereka dari neraka, lalu mereka aku masukkan ke dalam surga." Qatadah berkata,
neraka, untuk kemudian aku masukkan mereka ke dalam surga, hingga tidak tersisa dalam
neraka selain yang digi ditahan oleh alquran, atau maksudnya ia wajib abadi, kemudian
beliau membaca ayat ini '(semoga Tuhanmu membangkitkankmu di tempat yang terpuji) '
shallallahu 'alaihi wasallam kalian."(Shahih) |
6 |
6887 |
Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Sa'd bin Ibrahim telah menceritakan
kepadaku Pamanku telah menceritakan kepada kami Ayahku dari Shalih dari Ibn Syihab
berkata, telah menceritakan kepadaku Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah mengutus seorang utusan ke Anshar dan mengumpulkan mereka dalam
sebuah kubah (rumah bundar terbuat dari tanah liat) dan berkata, 'Bersabarlah kalian hingga
kalian bertemu Allah dan rasul-Nya, sebab aku nanti berada di telaga.'(Shahih) |
7 |
6888 |
Telah menceritakan kepadaku Tsabit bin Muhammad telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Ibn Juraij dari Sulaiman Al Ahwal dari Thawus dari Ibn Abbas radliyallahu'anhuma
berkata, "Jika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tahajjud di malam hari, beliau memanjatkan
doa: 'ALLAAHUMA RABBANA LAKAL HAMDU ANTA QAYYIMUS SAMAAWAATI WAL ARDLI,
WALAKAL HAMDU ANTA RABBUS SAMAAWAATI WAL ARDLI WAMAN FIIHINNA, WALAKAL
HAMDU ANTA NUURUS SAMAAWAATI WAL ARDLI WAMAN FIIHINNA, ANTAL HAQQ,
WAQULUKAL HAQQ, WAWA'DUKAL HAQQ, WALIQAA'UKA HAQQ, WAL JANNATU HAQQ,
WANNAARU HAQQ, WASSAA'ATU HAQ, ALLAAHUMMA LAKA ASLAMTU, WABIKA AMANTU
WA'ALAIKA TAWAKKALTU, WAILAIKA KHAASHAMTU WABIKA HAKAMTU FAGHFIRLII MAA
QADDAMTU WAMAA AKHKHARTU WA ASRARTU WA A'LANTU, WAMAA ANTA A'LAMU BIHI
MINNII, LAA-ILAAHA ILLAA ANTA (Ya Allah Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, Engkau adalah
pengurus langit dan bumi, bagi-Mu segala puji, Engkau adalah pemelihara langit dan bumi
dan semua penghuninya, bagi-Mu segala puji, Engkau adalah cahaya langit dan bumi dan
semua penghuninya, Engkau adalah benar, firman-Mu benar, janji-Mu benar dan
perjumpaan kepada-Mu benar, surga benar, neraka benar, kiamat benar, Ya Allah, kepada-
Mu aku berserah, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku bertawakkal, karena-Mu aku
memusuhi (musuh), kepada-Mu aku berhukum, maka ampunilah bagiku apa yang telah aku
lakukan dan yang belum aku lakukan, apa yang kulakukan secara sembunyi-sembunyi dan
apa yang kulakukan secara terang-terangan, dan apa yang Engkau lebih tahu terhadapnya
daripadaku, tiada sesembahan yang hak selain Engkau) '. Abu Abdullah berkata, Qais bin Sa'd
dan Abu Zubair berkata dari Thawus dengan redaksi 'Qayyaam' bukan qayyum, sedang
Mujahid berkata, 'Alqayyum (dengan definitif al) yang maknanya mengurus segala sesuatu,
sedang Umar juga berkata Alqayyaam, dan keduanya sama-sama pujian."(Shahih) |
8 |
6889 |
Telah menceritakan kepada kami Yusuf bin Musa telah menceritakan kepada kami Abu
Usamah telah menceritakan kepadaku Al A'masy dari Khaitsumah dari 'Adi bin Hatim
berkata, 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah salah seorang diantara
kalian kecuali ia akan diajak bicara oleh Rabbnya, antara dia dan Allah tidak ada seorang
penerjemah, dan tidak pula hijab yang menghalanginya."(Shahih) |
9 |
6890 |
Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Abdul Aziz bin Abd shamad dari Abu Imran dari Abu Bakar bin Abdullah bin Qais dari
Ayahnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Ada dua surga dari perak,
baik bejananya maupun isinya, dan ada dua surga terbuat dari emas, baik bejananya
maupun isinya, dan tidak ada yang menghalangi sebuah kaum untuk melihat Rabb mereka
selain selendang kesombongan di wajahnya di surga Adn."(Shahih) |
10 |
6891 |
Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi telah menceritakan kepada kami Sufyan
telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin A'yan dan Jami' bin Abu Rasyid dari Abu
Wail dari Abdullah radliyallahu'anhu berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Barangsiapa berambisi memperoleh harta seorang muslim dengan sumpah palsu,
ia berjumpa Allah sedang Allah dalam keadaan murka kepadanya." Abdullah berkata,
kitabullah: '(Sesungguhnya orang-orang yang membeli janji Allah dan sumpah mereka
dengan harga yang sedikit, mereka itulah orang-orang yang tidak memperoleh bagian di
akherat, dan Allah tidak mengajak mereka bicara) ' (QS.Ali Imran: 77).(Shahih) |
11 |
6892 |
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari Amru dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Ada tiga orang yang Allah tidak mengajak mereka bicara pada hari
kiamat dan tidak pula melihat mereka, seseorang yang menyertakan sumpah dalam
dagangannya sehingga bisa diberi lebih banyak daripada biasanya, dan ia dusta dalam
sumpahnya. Seseorang yang melakukan sumpah dusta setelah 'ashar dengan ambisi bisa
mendapatkan harta seorang muslim. Dan seseorang yang menahan kelebihan air (agar
rumput tidak tumbuh), sehingga Allah pada hari kiamat berfirman 'Saya sekarang menahan
kurnia-Ku sebagaimana engkau pernah menahan kelebihan air yang kedua tanganmu tidak
bekerja karenanya."
(Shahih) |
12 |
6893 |
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami 'Abdul Wahhab telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Muhammad dari
Ibn Abu Bakrah dari Abu Bakrah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jaman
berputar sebagaimana bentuknya seperti halnya ketika Allah mencipta langit dan bumi.
Setahun ada dua belas bulan, empat diantaranya bulan haram, tiga bulan darinya berturut-
turut, Dzul Qa'dah, Dzulhijjah dan Muharram, serta Rajab Mudlar yang berada diantara
bulan Jumadil akhir dan Sya'ban. Sekarang bulan apakah ini?" Kami menjawab, 'Allah dan
rasul-Nyalah yang lebih tahu! ' Nabi kemudian diam sehingga kami beranggapan beliau akan
menamainya bukan dengan namanya. Nabi terus berkata: "Bukankah hari ini hari
sembelihan?" mereka menjawab, "Benar." Nabi meneruskan: "Sesungguhnya darah kalian,
harta kalian -Muhammad berkata, dan seingatku beliau bersabda dan kehormatan kalian-
adalah haram sebagaimana kehormatan hari kalian sekarang, di negeri kalian sekarang, di
bulan kalian sekarang, dan kalian akan menemui Rabb kalian dan Dia akan menanyai kalian
perihal amal kalian. Ingat, jangan kalian kembali sepeninggalku menjadi orang yang sesat,
sebagian kalian memenggal leher sebagian lainnya, ingat, hendaklah yang hadir
menyampaikan kepada yang tidak hadir, karena bisa jadi orang yang menyampaikannya jauh
lebih paham dari orang yang mendengarnya." Dan Muhammad jika menyebut hadis ini, Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam benar, kemudian beliau bersabda: "Bukankah telah aku
sampaikan? Bukankah telah aku sampaikan?"(Shahih) |
|