No |
No Hadits |
Isi |
1 |
3206 |
Telah bercerita kepada kami Isma'il bin Khalil telah mengabarkan kepada kami 'Ali bin
Mushir dari 'Ubaidullah bin 'Umar dari Nafi' dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada tiga orang dari orang -orang sebelum
kalian yang ketika sedang bepergian turun hujan lalu ketiganya masuk kedalam gua namun
kemudian gua itu (pintunya) menutup mereka. Kemudian diantara mereka berkata kepada
yang lainnya; "Demi Allah, wahai kawan, tidak akan ada yang dapat menolong kalian kecuali
kejujuran (kebajikan). Maka masing-masing dari mereka berdo'a dengan apa yang mereka
ketahui sebagai suatu kebajikan. Maka seorang diantara mereka berkata; "Ya Allah, sungguh
Engkau mengetahui bahwa aku pernah punya seorang pekerja uang bekerja untukku dengan
upah satu faraq (tiga sha') berupa beras lalu dia pergi dan meninggalkan upahnya itu
kemudian aku sengaja dari beras itu aku jadikan benih dan aku tanam sehingga berkembang
lalu dari hasilnya itu aku belikan seekor sapi. Suatu hari dia dating dan memint aupahnya
yang dului lalu aku katakan kepadanya; "Lihatlah sapi itu. Itulah upah mu yang satu faraq itu
ambil dan giringlah pulang". Orang itu berkata; "Yang menjadi hakku hanyalah satu faraq
beras". Aku katakan kepadanya; "Ambillah sapi itu karena dia hasil yang aku kembangkan
dari upah berasmu". Ya Allah, seandainya Engkau mengetahui apa yang aku kerjakan itu
semata karena takut kepada-Mu, maka bukakanlah celah untuk kami". Maka pintu gua itu
terbuka sedikit. Lalu orang yang lain berkata; "Ya Allah, sungguh Engkau telah mengetahui
bahwa aku memiliki kedua orangtua yang sudah renta. Dan setiap malam aku membawakan
bagi keduanya susu dari kambing milikku. Pada suatu malam, aku terlambat mendatangi
keduanya sehingga ketika aku dating keduanya sudah tertidur sementara keluargaku dan
anak-anakku menangis karena kelaparan sedangkan aku tidak akan memberi minum kepada
mereka sebelum kedua orangtuaku dan aku enggan untuk membangunkan keduanya dan
aku juga enggan meninggalkan keduanya dengan meminum jatah susu keduanya. Dan aku
terus menunggu dalam keadaan seperti itu hingga terbit fajar. Ya Allah, seandainya Engkau
mengetahui apa yang aku kerjakan itu semata karena takut kepada-Mu, maka bukakanlah
celah untuk kami". Maka pintu gua itu kembali terbuka sedikit hingga mereka dapat melihat
langit. Kemudian orang yang ketiga berkata; "Ya Allah, sungguh Engkau mengetahui bahwa
aku mempunyai mempunyai anak pamanku (keponakan) yang merupakan manusia yang
paling aku cintai dan aku pernah menginginkan dirinya untukku namun dia menolak kecuali
bila aku dapat memberinya uang sebanyak seratus dinar. Maka aku bekerja dan berhasil
mengumpulkan uang tersebut. Lalu aku temui dia dan aku berikan uang tersebut dan dia
mempersilakan dirinya untukku namun ketika aku sudah berada di antara kedua kakinya dia
berkata; "Bertaqwalah kepada Allah, dan janganlah kamu renggut keperawanan kecuali
dengan haq". Maka aku berdiri lalu pergi meninggalkan uang seratus dinar tersebut. Ya
Allah, seandainya Engkau mengetahui apa yang aku kerjakan itu semata karena takut
kepada-Mu, maka bukakanlah celah untuk kami"."Maka Allah membukakan gua itu untuk
mereka lalu mereka keluar".(Shahih) |
2 |
3207 |
Telah bercerita kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib
telah bercerita kepada kami Abu Az Zanad dari 'Abdur Rahman yang bercerita bahwa dia
mendengar Abu Hurairah radliallahu 'anhu yang katanya dia mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada seorang wanita dari kalangan Bani Isra'il yang
ketika sedang menyusui bayinya lewat seorang laki-laki tampan dan gagah sambil
menunggang tunggangannya di hadapan wanita itu. Wanita itu berkata; "Ya Allah, janganlah
Engkau matikan anakku sebelum dia menjadi seperti pemuda itu". Maka spontan saja
bayinya berkata; "Ya Allah, janganlah Engkau jadikan aku seperti dia". Lalu dia kembali
mengisap puting susu ibunya". Kemudian keduanya lewat di hadapan seorang wanita yang
sedang diseret dan dipermainkan lalu ibu sang bayi berkata: "Ya Allah, janganlah Engkau
jadikan anakku seperti dia". Maka sang bayi berkata; "Ya Allah, jadikanlah aku seperti dia".
Bayi itu selanjutya berkata; "Sesungguhnya pemuda penunggang itu adalah orang kafir
sedangkan wanita tadi, orang-orang menuduhnya kamu telah berbuat zina namun dia
berkata; "Cukuplah bagiku Allah (sebagai Pelindung) " dan orang-orang mengatakan kamu
mencuri maka dia pun tetap berkata: "Cukuplah bagiku Allah (sebagai Pelindung) ".(Shahih) |
3 |
3208 |
Telah bercerita kepada kami Sa'id bin Talid telah bercerita kepada kami Ibnu Wahb
berkata, telah mengabarkan kepadaku Jarir bin Hazim dari Ayyub dari Muhammad bin Sirin
dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada
seekor anjing yang sedang berputar-putar dekat sebuah sumur dan hampir mati karena
kehausan lalu dilihat oleh seorang wanita pezina dari para pezina Bani Isra'il lalu wanita itu
melepas sepatunya (dan mengambil air dengan sepatu itu) kemudian memberi minum
anjing tersebut sehingga dia diampuni karena perbuatannya itu".(Shahih) |
4 |
3209 |
Telah bercerita kepada kami 'Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Ibnu Syihab dari
Humaid bin 'AbdurRahman bahwa dia mendengar Mu'awiyah bin Abu Sufyan pada tahun
hajji (akhir masa pemerintahannya) berdiri di atas mimbar sambil memegang jambul
rambutnya sedangkan di sampingna ada pengawalnya lalu berkata; "Wahai penduduk
Madinah, mana 'ulama kalian. Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang hal
semacam ini dan beliau bersabda: "Sesungguhnya Bani Isra'il binasa karena para wanita
mereka melakukan ini".(Shahih) |
5 |
3210 |
Telah bercerita kepada kami 'Abdul 'Aziz bin 'Abdullah telah bercerita kepada kami
Ibrahim bin Sa'ad dari bapaknya dari Abu Salamah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh telah ada pada setiap umat-umat
sebelum kalian para muhaddits (orang-orang yang selalu berpandangan lurus/punya firasat
tinggi) dan seandainya mereka ada pada umatku ini tentu dia adalah 'Umar bin Al Khaththab
radliallahu 'anhu".(Shahih) |
6 |
3211 |
Telah bercerita kepada kami Muhammad bin Basysyar telah bercerita kepada kami
Muhammad bin Abu 'Adiy dari Syu'bah dari Qatadah dari Abu ash-Shiddiq an-Najiy dari Abu
Sa'id Al Khudriy radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada
seorang dari kalangan Bani Isra'il yang telah membunuh sembilan puluh sembilan orang
manusia kemudian dia pergi untuk bertanya (tentang peluang ampunan). Maka dia menemui
seorang pendeta dan bertanya kepadanya; "Apakah ada pintu taubat buatku'. Pendeta itu
menjawab; "Tidak ada". Maka orang ini membunuh pendeta tersebut. Kemudian dia
bertanya lagi lalu ada seorang laki-laki yang berkata kepadanya; "Datangilah desa anu".
Kemudian orang itu (pergi menuju desa dimaksud) dan ketika hampir menemui ajalnya dia
bangkit sambil memegang dadanya namun akhirnya meninggal dunia. Atas kejadian itu
malaikat rahmat dan malaikat adzab (siksa) berselisih lal u Allah Ta'ala mewahyukan kepada
bumi yang dituju (desa untuk mencari taubat) agar mendekat dan mewahyukan kepada
bumi yang ditinggalkan (tempat dia melakukan kejahatan) agar menjauh lalu berfirman
kepada kedua malaikat itu: "Ukurlah jarak keduanya". Ternyata orang itu lebih dekat ke desa
yang dituju maka dia diampuni".(Shahih) |
7 |
3212 |
Telah bercerita kepada kami 'Ali bin 'Abdullah telah bercerita kepada kami Sufyan
telah bercerita kepada kami Abu 'Abdur Razzaq-Zanad dari Al A'raj dari Abu Salamah dari
Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
melaksanakan shalat Shubuh (setelah selesai) Beliau menghadap kepada jama'ah lalu
bersabda: bersabda: "Ada orang yang sedang menggiring sapi betina lalu ketika
ditungganginya dia memukul sapi tersebut, lalu sapi itu berbicara; "Aku diciptakan bukan
untuk dipukuli seperti ini, tapi aku diciptakan untuk membantu pengembangan sawah
ladang". Lalu orang-orang berkata; "Maha suci Allah, sapi dapat berbicara?". Beliau
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku beriman tentang kejadian itu, begitu juga Abu
Bakar dan 'Umar". Saat itu keduanya tidak hadir disana. Dan ada pula seseorang yang sedang
bersama kambingnya lalu ada seekor serigala yang akan memangsa kambingnya dan ketika
serigala itu membawanya kabur, orang itu mencarinya seakan dia mengawasi kambingnya
dari ancaman serigala maka serigala itu berbicara kepadanya; "Kini kamu merasa
menjaganya dari aku tapi siapa yang menjaganya pada hari berburu saat tidak ada
pengembala yang mengawasinya?". Lalu orang-orang berkata; "Maha suci Allah, serigala
dapat berbicara?". Beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku beriman tentang
kejadian itu, begitu juga Abu Bakar dan 'Umar". Saat itu keduanya tidak hadir disana. Dan
telah bercerita kepada kami 'Ali telah bercerita kepada kami Sufyan dari Mis'ar dari Sa'ad bin
Ibrahim dari Abu Salamah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam.(Shahih) |
8 |
3213 |
Telah bercerita kepada kami Ishaq bn Nashr telah mengabarkan kepada kami 'Abdur
Razzaq dari Ma'mar dari Hammam dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada seorang laki-laki yang membeli sebidang tanah
dari orang lain kemudian laki-laki yang membeli tanah itu mendapatkan sebuah guci yang di
dalamnya ada emas. Maka orang yang membeli tanah itu berkata; "Ambillah emas milikmu
karena aku hanya membeli tanah dan bukan membeli emas". Lalu orang yang menjual
rumahnya berkata; "Yang aku jual adalah tanah ini dan apa yang ada didalamnya". Akhirnya
kedua orang itu meminta pendapat kepada seseorang, lalu orang yang dimintai pendapat itu
berkata; "Apakah kalian berdua mempunyai anak?. Laki-laki yang satu berkata; "Aku puya
anak laki-laki". Dan yang satunya lagi berkata: "Aku punya anak perempuan". Maka orang
yang dimintai pendapat berkata; "Nikahkanlah anak laki-laki itu dengan anak perempuan itu
dan berilah nafkah untuk keduanya dari emas tadi dan juga shadaqahkanlah".(Shahih) |
9 |
3214 |
Telah bercerita kepada kami 'Abdul 'Aziz bin 'Abdullah berkata, telah bercerita
kepadaku Malik dari Muhammad bin Al Munkadir dan dari Abu an-Nadlar, maula 'Umar bin
'Ubaidullah dari 'Amir bin Sa'ad bin Abu Waqash dari bapaknya bahwa dia ('Amir)
mendengar bapaknya bertanya kepada Usamah binZaid; "Apa yag pernah kamu dengar dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang masalah tha'un (wabah penyakit sampar, pes,
lepra)?". Maka Usamah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tha'un
adalah sejenis kotoran (siksa) yang dikirim kepada satu golongan dari Bani Isra'il atau kepada
umat sebelum kalian. Maka itu jika kalian mendengar ada wabah tersebut di suatu wilayah
janganlah kalian memasuki wilayah tersebut dan jika kalian sedang berada di wilayah yang
terkena wabah tersebut janganlah kalian mengungsi darinya". Abu an-Nadlar berkata;
"Janganlah kalian mengungsi darinya kecuali untuk menyelematkan diri".(Shahih) |
10 |
3215 |
Telah bercerita kepada kami Musa binIsma'il telah bercerita kepada kami Daud bin
Abu Al Furat telah bercerita kepada kami 'Abdullah bin Buraidah dari Yahya bin Ya'mar dari
'Aisyah radliallahu 'anhu, istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; "Aku pernah
bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang masalah tha'un lalu beliau
mengabarkan aku bahwa tha'un (penyakit sampar, pes, lepra) adalah sejenis siksa yang Allah
kirim kepada siapa yang Dia kehendaki dan sesungguhnya Allah menjadikan hal itu sebagai
rahmat bagi kaum muslimin dan tidak ada seorangpun yang menderita tha'un lalu dia
bertahan di tempat tinggalnya dengan sabar dan mengharapkan pahala dan mengetahui
bahwa dia tidak terkena musibah melainkan kare na Allah telah mentaqdirkannya
kepadanya, maka dia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mati syahid".(Shahih) |
11 |
3216 |
Telah bercerita kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah bercerita kepada kami Laits dari
Ibnu Syihab dari 'Urwah dari 'Aisyah radliallahu 'anhu bahwa orang-orang Quraisy sedang
menghadapi persoalan yang mengelisahkan, yaitu tentang seorang wanita suku Al
Makhzumiy yang mencuri lalu mereka berkata; "Siapa yang mau merundingkan masalah ini
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?". Sebagian mereka berkata; "Tidak ada yang
berani menghadap beliau kecuali Usamah bin Zaid, orang kesayangan Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam. Usamah pun menyampaikan masalah tersebut lalu Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Apakah kamu meminta keringanan atas pelanggaran terhadap
aturan Allah?". Kemudian beliau berdiri menyampaikan khuthbah lalu bersabda: "Orang-
orang sebelum kalian menjadi binasa karena apabila ada orang dari kalangan terhormat
(pejabat, penguasa, elit masyarakat) mereka mencuri, mereka membiarkannya dan apabila
ada orang dari kalangan rendah (masyarakat rendahan, rakyat biasa) mereka mencuri
mereka menegakkan sanksi hukuman atasnya. Demi Allah, sendainya Fathimah binti
Muhamamd mencuri, pasti aku potong tangannya".(Shahih) |
12 |
3217 |
Telah bercerita kepada kami Adam telah bercerita kepada kami Syu'bah telah
bercerita kepada kami 'Abdul Malik bin Maisarah berkata, aku mendengar an-Nazzaal bin
Sabrah Al Hilaliy dari 'Abdullah bin Mas'ud berkata; "Aku mendengar seseorang membaca
suatu ayat tapi aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berbeda cara membacanya.
Maka aku membawa orang itu menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kemudian aku
ceritakan masalah itu. Namun aku mengetahui ada ketidak sukaan beliau yang tergambar
dalam raut wajah beliau. Lalu beliau bersabda: "Cara kalian membaca keduanya benar dan
janganlah kalian berselisih karena orang-orang sebelum kalian berselisih hingga akhirnya
mereka binasa".(Shahih) |
13 |
3218 |
Telah bercerita kepada kami 'Umar bin Hafsh telah bercerita kepada kami bapakku
telah bercerita kepada kami Al A'masy berkata, telah bercerita kepadaku Syaqiq; 'Abdullah
berkata; Sepertinya aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sedang bercerita tetang
seorang Nabi diantara para nabi yang dipukuli oleh kaumnya hingga berdarah-darah sambil
beliau mengusap darah yang mengalir dari wajah beliau lalu bersabda: "Ya Allah, ampunilah
kaumku karena mereka orang-orang yang belum mengerti".(Shahih) |
14 |
3219 |
Telah bercerita kepada kami Abu Al Walid telah bercerita kepada kami Abu 'Awanah
dari Qatadah dari 'Uqbah bin 'Abdul Ghafir dari Abu Sa'id radliallahu 'anhu dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam: "Ada seorang laki-laki dari umat sebelum kalian yang Allah
berikan anugerah harta yang banyak. Orang itu berkata (kepada keluarganya) ketika
menjelang kematiannya; "Ayah macam apakah aku ini di hadapan kalian?". Mereka
menjawab; "Ayah yang baik". Orang itu berkata lagi; "Aku belum pernah beramal kebaikan
sedikitpun. Untuk itu bila aku mati, bakarlah jasadku kemudian kumpulkan debu jasadku lalu
buanglah pada hari datangnya angin kencang". Kemudian keluarganya melaksanakan apa
yang dipesankannya. (Nanti pada hari qiyamat) Allah 'azza wajalla mengumpulkan debu
jasadnya itu seraya berfirman: "Apa yang membuatmu menyuruh melakukan itu?". Orang itu
menjawab; "Karena aku takut kepada-Mu". Akhirnya orang itu berjumpa dengan Allah Ta'ala
dengan mendapatkan rahmat dari-Nya". Dan Mu'adz berkata, telah bercerita kepada kami
Syu'bah dari Qatadah aku mendengar 'Uqbah bin 'Abdul Ghafir, aku mendengar Abu Sa'id Al
Khudriy dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.(Shahih) |
15 |
3220 |
Telah bercerita kepada kami Musaddad telah bercerita kepada kami Abu 'Awanah dari
'Abdul Malik bin 'Umair dari Rib'iy bin Hirasy berkata; 'Uqbah bertanya kepada Hudzaifah;
"Maukah kamu menceriyakan apa yang pernah kamu dengar dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam?". Hudzaifah berkata, aku mendengar beliau pernah bersabda: "Ada seseorang
ketika kematiannya sudah hampir dekat dan sudah tidak punya harapan untuk bertahan
hidup, dia berwasiat kepada keluarganya; "Jika nanti aku meninggal dunia, kumpulkanlah
kayu bakar yang banyak lalu nyalakanlah api pada kayu-kayu itu (untuk membakarku) hingga
apabila api telah melumat dagingku dan menghancurkan tulang belulangku hingga menjadi
abu maka ambillah, kumpulkanlah abu jasadku itu lalu hanyutkanlah ke sungai pada suatu
hari yang sangat terik atau ketika angin berhembus kencang. Pada hari qiyamat Allah
mengumpulkan kembali abu jasadnya itu lalu bertanya kepada orang itu: "Mengapa kamu
lakukan itu?". Orang itu menjawab: "Karena aku takut kepada-Mu". Maka Allah mengampuni
orang itu". 'Uqbah berkata; "Aku mendengarnya dia (Hudzaifah) berkata, berdasarkan jalur
sanad lain; telah bercerita kepada kami Musa telah bercerita kepada kami Abu 'Awanah
telah bercerita kepada kami 'Abdul Malik dan berkata: "Pada hari yang tenang".(Shahih) |
16 |
3221 |
Telah bercerita kepada kami 'Abdul 'Aziz bin 'Abdullah telah bercerita kepada kami
Ibrahim bin Sa'ad dari Ibnu Syihab dari 'Ubaidullah bin 'Abdullah bin 'Utbah dari Abu
Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada
seorang laki-laki yang biasa memberi pinjaman (piutang) kepada orang lain dan dia berpesan
kepada muridnya; "Jika kamu datangi mereka untuk menagih tapi mereka dalam kesulitan
maka bebaskanlah, sebab dengan begitu semoga Allah membebaskan kita (pada hari
qiamat) ". Beliau bersabda: "Maka orang itu berjumpa dengan Allah Ta'ala lalu Allah
membebaskannya (mengampuninya) ".(Shahih) |
17 |
3222 |
Telah bercerita kepadaku 'Abdullah bin Muhammad telah bercerita kepada kami
Hisyam telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhriy dari Humaid bin "Abdur
Rahman dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Ada seseorang yang melampaui batas atas dirinya (banyak berbuat dosa) dan ketika
kematiannya sudah hampir dekat dia berpesan kepada anak-anaknya; "Jika nanti aku
meninggal dunia, bakarlah jasadku lalu tumbuklah menjadi debu kemudian terbangkanlah
pada angin. Demi Allah, seandainya Rabbku telah menetapkan pasti aku akan disiksa dengan
siksaan yang tidak akan ditimpakan kepada seorangpun. Ketika orang itu meninggal dunia,
perintahnya pun dilaksanakan. Kemudian Allah memerintahkan bumi dengan berfirman:
"Kumpulkanlah apa yang ada padamu". Maka bumi melaksanakan perintah Allah dan orang
tadi berdiri menghadap, lalu Allah Ta'ala bertanya kepadanya: "Apa yang mendorongmu
melakukan itu?". Orang itu menjawab: "Wahai Rabb, karena aku takut kepada-Mu". Allah
Ta'ala pun mengampuninya". Dan perawi yang lain berkata; "Karena takut kepada-Mu,
wahai Rabb". (menggunakan kata khauf sebagai ganti kata khasyyah).(Shahih) |
18 |
3223 |
Telah bercerita kepadaku 'Abdullah bin Muhammad bin Asma' telah bercerita kepada
kami Juwairiyah bin Asmai dari Nafi' dari 'Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhuma bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada seorang wanita disiksa disebabkan
seekor kucing yang dikurungnya hingga mati kelaparan lalu wanita itupun masuk neraka
karena dia tidak memberinya makan dan minum ketika mengurungnya, dan tidak
melepaskannya sehingga dia dapat menyantap serangga tanah".(Shahih) |
19 |
3224 |
Telah bercerita kepada kami Ahmad bin Yunus dari Zuhair telah bercerita kepada kami
MAnshur dari Rib'iy bin Hirasy telah bercerita kepada kami Abu Mas'ud 'Uqbah berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya diantara yang didapatkan manusia dari
perkataan (yang disepakati) para Nabi adalah; "Jika kamu tidak malu, berbuatlah sesukamu".(Shahih) |
20 |
3225 |
Telah bercerita kepada kami Adam telah bercerita kepada kami Syu'bah dari Manshur
berkata, aku mendengar Rib'iy bin Hirasy bercerita dari Abu Mas'ud; Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sesungguhnya diantara apa yang didapatkan manusia dari perkataan
(yang disepakati) para Nabi adalah; "Jika kamu tidak malu, berbuatlah sesukamu".(Shahih) |
21 |
3226 |
Telah bercerita kepada kami Bisyir bin Muhammad telah mengabarkan kepada kami
'Abdullah telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Az Zuhriy telah mengabarkan
kepadaku Salim bahwa Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma bercerita bahwa Nabi Shallallu 'alaihi
wa salam besabda: "Ada seorang laki-laki yang ketika dia melepas pakaiannya karena
kesombongan, ia dibenamkan ke dasar bumi, dan orang it uterus meronta-ronta hingga hari
qiyamat". Hadits ini diikuti oleh 'Abdur Rahman bin Khalid dari Az Zuhriy.(Shahih) |
22 |
3227 |
Telah bercerita kepada kami Musa bin Isma'il telah bercerita kepada kami Wuhaib
berkata, telah bercerita kepadaku Ibnu Thawus dari bapaknya dari Abu Hurairah radliallahu
'anhu dari Nabi Shallallu 'alaihi wa salam besabda: "Kita adalah orang belakangan yang akan
mendahului ummat lain pada hari qiyamat. Hanya memang setiap ummat telah diberi Kitab
sebelum kita dan kita diberikan Kitab setelah mereka. Dan (perintah mengagungkan hari
Jum'at) ini adalah hari yang mereka menyelisihinya. Maka hari esok untuk Yahudi dan lusa
untuk Nashrani".(Shahih) |
23 |
3228 |
(Masih dari jalur periwayatan yang sama dengan hadits sebelumnya -dari Abu
Hurairah-) bagi setiap Muslim dalam setiap tujuh hari ada satu hari yang hari itu mereka
mencuci kepala dan badannya (mandi) ".(Shahih) |
24 |
3229 |
Telah bercerita kepada kami Adam telah bercerita kepada kami Syu'bah telah
bercerita kepada kami 'Amru bin Murrah dia mendengar Sa'id bin Al Musayyab berkata;
Mu'awiyah bin Abu Sufyan mengunjungi Madinah pada kunjungannya yang terakhir lalu dia
memberikan khathbah sambil memegang jambul rambutnya lalu berkata; "Aku belum
pernah melihat seorang pun yang melakukan hal seperti ini kecuali orang Yahudi dan
sesungguhnya Nabi Shallallu 'alaihi wa salam menamakannya dengan az -Zuur (kepalsuan)
yaitu menyambung rambut dengan rambut palsu". Hadits ini diperkuat jalur perawinya oleh
Ghundar dari Syu'bah.(Shahih) |
|