Daftar Hadits riwayat Bukhari


Kitab : Hajji
Bab : Jika wanita mengalami haid setelah melaksanakan thawaf ifadlah
[Kembali]

No No Hadits Isi
1 1638 Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik dari 'Abdurrahman bin Al Qasim dari bapaknya dari 'Aisyah radliallahu 'anha; bahwa Shafiyyah binti Huyay, isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengalami haidh. Berita itu lantas disampaikan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka Beliau berkata: "Apakah dia akan menyusahkan kita?". Orang-orang berkata: "Dia telah ikut bertolak pada hari Nahar (untuk thawaf) ". Maka Beliau berkata: "Kalau begitu tidak".(Shahih)
2 1639 Telah menceritakan kepada kami Abu An-Nu'man telah menceritakan kepada kami Hammad dari Ayyub dari 'Ikrimah bahwa sebagian penduduk Madinah bertanya kepada Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma tentang seorang wanita yang melaksanakan thawaf kemudian mengalami haidh. Dia berkata, kepada mereka: "Dia boleh berangkat (pulang) ". Mereka berkata: "Kami tidak mengambil pendapatmu namun kami mengambil pendapat Zaid". Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata: "Jika kalian telah sampai di Madinah bertanyalah?". Ketika telah tiba di Madinah mereka bertanya dan diantara orang yang mereka tanya adalah Ummu Sulaim. Lalu Ummu Sulaim menyebutkan hadits Shafiyah yang diriwayatkan oleh Khalid dan Qatadah dari 'Ikrimah.(Shahih)
3 1640 Telah menceritakan kepada kami Muslim telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepada kami Ibnu Thawus dari bapaknya dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata: Telah diberi keringanan bagi para wanita yang sedang mengalami haidh untuk bertolak (pulang) apabila telah melaksanakan (thawaf ifadhah). Dia (Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhum) berkata; "Dan aku telah mendengar Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma berkata: "Dia tidak boleh pulang (sebelum dia thawaf wada '). Kemudian setelah itu aku mendengar dia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah memberikan keringanan buat mereka".(Shahih)
4 1641 Telah menceritakan kepada kami Abu An-Nu'man telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Manshur dari Ibrahim dari Al Aswad dari 'Aisyah radliallahu 'anha; "Kami keluar bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan tidaklah kami diperlihatkan melainkan Beliau keluar untuk melaksanakan haji. Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tiba (di Makkah), Beliau melaksanakan thawaf di Ka'bah Baitullah dan sa'iy antara bukit Shafaa dan Marwah dan Beliau tidak bertahallul karena Beliau membawa Al Hadyu (hewan qurban), begitu pula ikut thawaf orang-orang yang bersama Beliau baik isteri-isteri Beliau maupun sahabat dan diantara mereka bertahallul bagi yang tidak membawa Al Hadyu. Kemudian 'Aisyah radliallahu 'anha mengalami haid. Maka kami pun menyelesaikan seluruh manasik haji kami. Ketika malam Jumrah (di Mina) saat orang-orang harus nafar (pulang), dia berkata: "Wahai Rasulullah, seluruh sahabat-sahabat anda akan kembali pulang dengan 'umrah dan haji sedangkan aku tidak". Beliau bertanya: "Apakah kamu tidak ikut thawaf di Ka'bah Baitullah pada malam-malam ketika kita tiba di Makkah?". Aku menjawab: "Tidak". Beliau berkata: "Pergilah kamu bersama saudaramu ke Tan'im dan mulailah dari sana berihram untuk 'umrah kemudian tempat kamu begini begini". Maka aku keluar bersama 'Abdurrahman ke Tan'im lalu aku berihram untuk 'umrah. Dan kemudian Shafiyyah binti Huyay mengalami haidh, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Celaka, kamu telah membuat kami tertahan, apakah kamu melaksanakan thawaf pada hari Nahar". Dia (Shafiyyah) menjawab: "Ya". Beliau berkata: "Kalau begitu tidak apa, pulanglah". 'Aisyah radliallahu 'anha berkata: "Kemudian aku menemui Beliau shallallahu 'alaihi wasallam saat Beliau tiba dari Makkah sedangkan aku sudah lebih dulu singgah atau aku baru tiba sedang Beliau sudah singgah dari Makkah". Dan berkata, Musaddad, Perkataan 'Aisyah radliallahu 'anha: aku berkata: "Tidak". Hadits ini dikuatkan pula oleh Jarir dari Manshur pada ucapan 'Aisyah radliallahu 'anha: "Tidak".(Shahih)