No |
No Hadits |
Isi |
1 |
2923 |
Telah bercerita kepada kami 'Ali bin 'Abdullah telah bercerita kepada kami Sufyan
berkata aku mendengar 'Amar berkata; "Aku pernah duduk bersama Jabir bin Zaid dan
'Amru bin Aus, lalu Bajalah bercerita kepada keduanya suatu peristiwa pada tahun tujuh
puluh saat Mush'ab bin Az Zubair menunaikan ibadah hajji bersama dengan penduduk
Bashrah. Ketika berada di sisi air zamzam, dia (Bajalah) berkata; "Aku adalah juru tuli s Jaz'i
bin Mu'awiyah, paman Al Ahnaf". Kemudian datang surat perintah dari 'Umar bin Al
Khaththab sebelum kematiannya yang berisi; "Pisahkanlah setiap orang yang memiliki
mahram dari orang Majusi". Dan 'Umar belum pernah mengambil jizyah (upeti) dari Kaum
Majusi hingga kemudian datang 'Abdur Rahman bin 'Auf bersaksi bahwa Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam pernah mengambil jizyah orang Majusi Hajar".(Shahih) |
2 |
2924 |
Telah bercerita kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib
dari Az Zuhriy berkata telah bercerita kepadaku 'Urwah bin Az Zubair dari Al Miswar bin
Makhramah, dia mengabarkan kepadanya bahwa 'Amru bin 'Auf Al Anshariy, dia adalah cucu
dari Bani 'Amir bin Lu'ay yang turut serta dalam perang Badar, mengabarkan kepadanya
bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mengutus Abu 'Ubaidah bin Al Jarrah ke negeri
Bahrain untuk mengambil jizyah. Sebelumnya Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam telah
membuat perjanjian dengan penduduk Bahrain dan menjadikan Al 'Alaa' bin Al Hadlramiy
sebagai pemimpin mereka. Maka Abu 'Ubaidah datang dengan membawa harta dari negeri
Bahrain. Kedatangan Abu 'Ubaidah ini didengar oleh Kaum Anshar bertepatan dengan saat
shalat Shubuh bersama Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. Setelah shalat selesai, Beliau
segera pergi namun mereka berkerumun menghampiri Beliau. Maka Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam tersenyum ketika melihat mereka seraya berkata: "Aku kira kalian
telah mendengar bahwa Abu 'Ubaidah telah tiba dengan membawa sesuatu". Mereka
berkata; "Benar sekali wahai Rasulullah". Maka Beliau bersabda: "Bergenbiralah dan bercita-
citalah dengan apa yang dapat membuat kalian berbahagia. Sungguh demi Allah, bukanlah
kefakiran yang aku khawatirkan dari kalian. Akan tetapi yang aku khawatirkan atas kali an
adalah bila kalian telah dibukakan (harta) dunia sebagaimana telah dibukakan kepada orang-
orang sebelum kalian lalu kalian berlomba-loba untuk memperebutkannya sebagaimana
mereka berlomba-lomba memperebutkannya sehingga harta dunia itu membinasakan kalian
sebagaimana telah membinasakan mereka".(Shahih) |
3 |
2925 |
Telah bercerita kepada kami Al Fadlal bin Ya'qub telah bercerita kepada kami
'Abdullah bin Ja'far ar-Raqqiy telah bercerita kepada kami Al Mu'tamir bin Sulaiman telah
bercerita kepada kami Sa'id bin 'Ubaidullah Ats-Tsaqafiy telah bercerita kepada kami Bakr
bin 'Abdullah Al Muzaniy dan Ziyad bin Jubair dari Jubair bin Hayyah berkata; "'Umar
mengutus banyak orang ke berbagai negeri untuk memerangi orang-orang musyrik.
Kemudian ketika Al Humuzan telah masuk Islam, 'Umar berkata; "Aku minta pendapatmu
tentang peperangan ini". Al Hurmuzan berkata' "Baiklah. Perumpamaan perang ini dan
orang-orang yang terlibat di dalamnya dari kalangan musuh kaum Muslimin seperti seekor
burung yang memiliki satu kepala, dua sayap dan dua kaki. Apabila salah satu sayapnya
patah maka dia akan tegak berdiri dengan dua kaki, satu sayap dan satu kepala dan apabila
sayap yang satunya lagi patah maka dia akan tegak dengan dua kaki dan satu kepala. Namun
jika kepalanya dipecahkan maka lumpuhlah kedua kaki dan kedua sayap sekaligus kepala.
Perumpamaan kepala adalah Kisra (raja Persia) dan sayap yang satu umpama Qaishar (raja
Romawi) sedangkan sayap yang satunya lagi adalah orang-orang Persia. Maka itu
perintahkanlah kaum Muslimin agar berangkat untuk memerangi Kisra". Dan Bakr dan Ziyad
keduanya berkata dari Jubair bin Hayyah yang berkata; "Maka 'Umar mengirim kami dan
mengangkat an-Nu'man bin Muqarrin sebagai pemimpin kami hingga ketika kami tiba di
negeri musuh keluarlah seorang antek Kisra bersama empat puluh ribu pasukan
menghadang kami lalu seorang perterjemah berdiri seraya berkata; "Hendaklah salah
seorang dari kalian berbicara kepadaku". Maka Al Mughirah berkata; "Bertanyalah apa yang
kalian inginkan!". Dia berkata; "Siapa kalian ini?". Al Mughirah menjawab; "Kami adalah
orang-orang dari bangsa Arab yang sebelumnya kami hidup dalam kesengsaraan dan ujian
yang berat, kami menghisap kulit dan biji-bijian karena lapar, kami memakai pakaian bulu
dan rambut dan kami menyembah pohon dan batu. Dalam kondisi seperti itu, Rabb langit
dan bumi Yang Maha Tinggi dan Besar Keagungan-Nya mengutus kepada kami Nabi kami
dari kalangan kami sendiri yang kami kenal bapak dan ibunya, lalu Nabi utusan Rabb
shallallahu 'alaihi wasallam kami itu memerintahkan kami untuk memerangi kalian hinga
kalian menyembah Allah saja atau kalian membayar jizyah. Dan Nabi kami shallallahu 'alaihi
wasallam mengabarkan kepada kami tentang risalah ajaran Rabb kami bahwa siapa saja
orang dari kami yang terbunuh maka dia akan masuk surga dengan kenikmatan yang belum
pernah dia lihat sekalipun, dan siapa yang tetap hidup diantara kami maka dia akan
menguasai kalian". Kemudian an-Nu'man berkata; "Seringkali Allah menyertakan kamu
dalam peperangan bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam semacam itu, yang tidak akan
membuat kamu menyesal dan terhina. Dan aku juga pernah ikut berperang bersama
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, apabila Beliau belum memulainya di awal siang,
Beliau menunggu hingga angin bertiup dan waktu-waktu shalat telah masuk".(Shahih) |
|