1 |
1213 |
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Ibnu Syihab dari 'Amir bin Sa'ad bin Abu Waqash dari bapaknya radliallahu 'anhu
berkata; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pernah mengunjungiku pada hari Haji Wada'
(perpisahan) saat sakitku sudah sangat parah, lalu aku berkata: " Sakitku sudah sangat parah
(menjelang kematianku) dan aku banyak memiliki harta sedangkan tidak ada yang akan
mewarisinya kecuali anak perempuanku. Bolehkah aku menyedekahkan sepertiga dari
hartaku ini?. Beliau menjawab: "Tidak boleh". Aku katakan lagi: "Bagaimana kalau
setengahnya?". Beliau menjawab: "Tidak boleh". Kemudian Beliau melanjutkan: "Sepertiga
dan sepertiga itu sudah besar atau banyak. Sesungguhnya kamu bila meninggalkan ahli
warismu dalam keadaan berkecukupan (kaya) itu lebih baik dari pada kamu meninggalkan
mereka serba kekurangan sehingga nantinya mereka meminta-minta kepada manusia. Dan
kamu tidaklah menginfaqkan suatu nafaqah yang hanya kamu hanya niatkan mencari ridha
Allah kecuali kamu pasti diberi balasan pahala atasnya bahkan sekalipun nafkah yang kamu
berikan untuk mulut isterimu". Lalu aku bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah aku diberi
umur panjang setelah sahabat-sahabatku?. Beliau berkata,: "Tidaklah sekali-kali engkau
diberi umur panjang lalu kamu beramal shalih melainkan akan bertambah derajat dan
kemuliaanmu. Dan semoga kamu diberi umur panjang sehingga orang-orang dapat
mengambil manfaat dari dirimu dan juga mungkin dapat mendatangkan madharat bagi
kaum yang lain. Ya Allah sempurnakanlah pahala hijrah sahabat-sahabatku dan janganlah
Engkau kembalikan mereka ke belakang". Namun Sa'ad bin Khaulah membuat Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam bersedih karena dia akhirnya meningal dunia di Makkah.(Shahih) |