No |
No Hadits |
Isi |
1 |
1086 |
Telah menceritakan kepada kami Shadaqah bun AL Fadhal telah mengabarkan kepada
kami Al Walid, dia adalah anak dari Muslim telah menceritakan kepada kami Al Awza'iy
berkata, telah menceritakan kepada saya 'Umair bin Hani' berkata, telah menceritakan
kepada saya Junadah bin Abu Umayyah telah menceritakan kepada saya 'Ubadah bin Ash-
Shamit dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang bangun di malam hari
lalu membaca "laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa
huwa 'alaa kulli syai-in qadiir. Alhamdulillahi wa subhaanallah wa laa ilaaha illallah wallahu
akbar wa laa jaula wa laa quwwata illa billah" (Tidak ada ilah yang berhaq disembah kecuali
Allah satu-satunya, tidak ada sekutu bagiNya. Dialah yang memiliki kerajaan dan baginNya
segala pujian dan Dia berkuasa atas segala sesuatu. Segala puji bagi Allah dan Maha Suci
Allah dan tidak ada ilah kecuali Allah dan Allah Maha Besar dan tidak ada daya dan upaya
kecuali dengan Dia") Kemudian dilanjutkan dengan membaca "Allahummaghfirlii" ("Ya Allah
ampunilah aku") atau berdo'a, maka akan dikabulkan baginya. Jika dia berwudhu' lalu shalat
maka shalatnya diterima".(Shahih) |
2 |
1087 |
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair berkata, telah menceritakan kepada
kami Al Laits dari Yunus dari Ibnu Syuihab telah mengabarkan kepada saya Al Haitsam bin
Abu Sinan bahwasanya dia mendengar Abu Hurairah radliallahu 'anhu mengisahkan
pengalamannya, dia menyebutkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata,:
"Sesungguhnya saudara kalian ini tidak pernah berkata, rafats (kotor) ". Yang dimaksud
Beliau adalah 'Abdullah bin Rawahah yang penah bersya'ir: "Bersama kita ada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam yang membacacakan Al Qur'an, ketika fajar yang sudah dikenal
itu menyingsing, Kita melihat petunjuk setelah sebelumnya kita buta, hati kita meyakini
bahwa apa yang disabdakannya adalah benar adanya. Di malam hari Beliau menjauhkan diri
dari tempat tidurnya, saat orang-orang musyrik tertidur lelap". Hadits ini dikuatkan oleh
'Uqail dan berkata, Az Zubaidiy telah mengabarkan kepada saya Az Zuhriy dari Sa'id dan Al
A'raj dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu.(Shahih) |
3 |
1088 |
Telah menceritakan kepada kami Abu An-Nu'man telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Nafi' dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma berkata: "Pada
zaman Nabi shallallahu 'alaihi wasallam aku pernah bermimpi, ditanganku ada sehelai kain
sutera dan seakan tidaklah aku menginginkan satu tempat di surga kecuali akan segera
nampak buatku. Aku juga mengalami mimpi yang lain, aku melihat dua malaikat yang
membawaku ke dalam neraka, disana keduanya ditemui oleh malaikat yang lain seraya
berkata; "Jangan kamu takut, tolong biarkan orang ini leluasa". Kemudian Hafshah
menceritakan salah satu mimpiku itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh 'Abdullah menjadi orang yang paling
berbahagia jika mau shalat malam". 'Abdullah radliallahu 'anhu adalah orang yang seantiasa
mendirikan shalat malam sementara para sahabat selalu menceritakan kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam tentang mimpi-mimpi mereka bahwa pelaksanaan Lailatul Qadar
terjadi pada malam ketujuh dari sepuluh malam yang akhir, maka Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sungguh aku melihat bahwa mimpi kalian benar bahwa Lailatul Qadar
terjadi pada sepuluh malam yang akhir. Maka siapa yang mau mencari Lailatul Qadar, carilah
pada sepuluh malam yang akhir (dari Romadhan) ".(Shahih) |
|