No |
No Hadits |
Isi |
1 |
1479 |
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Muhammad telah menceritakan
kepada kami Abu 'Ashim berkata, telah mengabarkan kepada saya Ibnu Juraij berkata, telah
mengabarkan kepada saya 'Amru bin Dinar berkata; Aku mendengar Jabir bin 'Abdullah
radliallahu 'anhua berkata: "Ketika Ka'bah dibangun (diperbaiki) Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dan 'Abbas mengangkut bebatuan, Saat itu Al 'Abbas berkata kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam: "Ikatlah kain sarungmu pada lehermu". Tiba-tiba Beliau
tersungkur ke tanah lalu kedua matanya terbelalak menengadah ke arah langit. Lalu Beliau
berkata: "Berikanlah kain sarungku". Kemudian Beliau mengikatnya kembali dengan kuat.(Shahih) |
2 |
1480 |
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Ibnu Syihab
dari Salim bin 'Abdullah bahwa 'Abdullah bin Muhammad bin Abu Bakar mengabarkan
kepada 'Abdullah bin 'Umar dari 'Aisyah radliallahu 'anhum, isteri Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadanya: "Tidakkah kamu
tahu bahwa kaummu ketika membangun Ka'bah mereka menggesernya dari pondasi yang
dibangun oleh Nabi Ibrahim Alaihissalam?". Aku berkata: "Wahai Rasulullah, mengapa anda
tidak mengembalikannya ke posisi yang dibuat Nabi Ibrahim Aalaihissalam?". Beliau
menjawab: "Seandainya tidak mempertimbangkan masa-masa kaummu yang masih lekat
dengan kekufuran tentu aku sudah melakukannya". Maka 'Abdullah radliallahu 'anhu
berkata: "Sekalipun 'Aisyah radliallahu 'anha mendengar hal ini langsung dari Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam, namun aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam meninggalkan 'istilam' terhadap dua rukun yang menghadap (Hajar Aswad) ini,
selain memang Baitullah ini tidak disempurnakan pembangunannya di atas pondasi yang
dibangun oleh Nabi Ibrahim alaihissalam.(Shahih) |
3 |
1481 |
Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Abu Al
Ahwash telah menceritakan kepada kami Asy'ats dari Al Aswad bin Yazid dari 'Aisyah
radliallahu 'anha berkata,, "Aku bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam apakah
Hijir Isma'il masuk bagian dari Ka'bah Baitulloh?". Beliau menjawab: "Ya benar". Lalu aku
bertanya lagi: "Mengapa mereka tidak memasukkannya kedalam Ka'bah?". Beliau
menjawab: "Seseungguhnya kaummu kekurangan biaya". Aku bertanya lagi: "Lalu apa
alasannya pintu Ka'bah agak tinggi?". Beliau menjawab: "Kaummu yang membuatnya seperti
itu dengan tujuan mereka bisa memasukkan siapa yang mereka kehendaki dan melarang
siapa yang mereka kehendaki. Seandainya bukan karena pertimbangan keberadaan kaummu
yang masih lekat dengan jahiliyyah (tentu aku sudah melakukannya) namun aku khawatir
hati mereka mengingkarinya bila aku memasukkan Hijir Isma'il ke dalam Ka'bah dan bila aku
ratakan pintunya dengan permukaan tanah".(Shahih) |
4 |
1482 |
Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Isma'il telah menceritakan kepada
kami Abu Usamah dari Hisyam dari bapaknya dari 'Aisyah radliallahu 'anha berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata, kepadaku: "Seandainya bukan karena zaman
kaummu yang masih lekat dengan kekufuran tentu aku sudah membongkar Ka'bah lalu aku
bangun kembali diatas pondasi yang dibangun oleh Nabi Ibrahim Alaihissalam karena orang-
orang Quraisy telah mengurangi pembangunannya dan aku akan buatkan pintu (dari
belakangnya) ". Berkata, Abu Mu'awiyah telah menceritakan kepada kami Hisyam: istilah
Khalfan maksudnya adalah pintu".(Shahih) |
5 |
1483 |
Telah menceritakan kepada kami Bayan bin 'Amru telah menceritakan kepada kami
Yazid telah menceritakan kepada kami Jarir bin hazim telah menceritakan kepada kami Yazid
bin Ruman dari 'Urwah dari 'Aisyah radliallahu 'anha bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
berkata, kepadanya: "Seandainya bukan karena keberadaan kaummu yang masih lekat
dengan kejahiliyahan, tentu aku sudah perintahkan agar Ka'bah Baitulloh dirabohkan lalu
aku masukkan ke dalamnya apa yang sudah dikeluarkan darinya dan aku akan jadikan
(pintunya yang ada sekarang) rata dengan permukaan tanah, lalu aku buat pintu timur dan
pintu barat dengan begitu aku membangunya diatas pondasi yang telah dibangun oleh Nabi
Ibrahim Alaihissalam". Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam inilah yang kemudian
dijadikan alasan oleh 'Abdullah bin Az Zubair untuk merabohkannya. Berkata, Yazid: "Aku
melihat Ibnu Zubair ketika merabohkannya lalu membangunnya kembali, dia memasukkan
sebagian Hijir Isma'il dan aku melihat pondasi yang dibangun Nabi Ibrahim Alaihissalam
berupa bebatuan menyerupai punuk-punuk unta". Jarir berkata: "Aku bertanya kepadanya:
"Dimana posisinya?". Dia berkata: "Akan kutunjukkan kepadamu sekarang". Maka aku
bersamanya masuk ke dalam Al Hijir lalu dia menunjuk pada suatu tempat seraya berkata;
"Inilah posisinya". Jarir berkata: "Kemudian aku mengukur jaraknya dari Al Hijir ternyata kira-
kira kurang lebih enam hasta".(Shahih) |
|