No |
No Hadits |
Isi |
1 |
3692 |
Telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Jarir
dari Yahya bin Sa'id dari Mu'adz bin Rifa'ah bin Rafi' Az Zuraqiy dari bapaknya dimana
bapaknya adalah orang yang ikut perangBAdar, berkata; "Jibril 'alaihis salam datang kepada
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu berkata; "Siapakah diantara kalian yang kamu siapkan
untuk pasukan Badar?"Beliau menjawab: "Mereka adalah kalangan muslim yang terbaik".
Atau kalimat serupa itu. Maka Jibril berkata: "Begitu juga yang ikut perang Badar dari
kalangan malaikat".(Shahih) |
2 |
3693 |
Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami
Hammad dari Yahya dari Mu'adz bin Rifa'ah bin Rafi'. Rifa'ah adalah salah seorang Ahlu
Badar sedangkan Rafi' adalah Ahlu (orang yang ikut dalam bai'at) al 'Aqabah. Dia (Rafi')
pernah berkata kepada anaknya; "Tidaklah membahagiakan aku jika ikut perang Badar
dijadikan sebagai ganti keikut-sertaan aku dalam bai'at al 'Aqabah. Dia berkata; "Jibril 'alaihis
salam pernah bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tentang perkara ini". Telah
menceritakan kepada kami Ishaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami Yazid telah
mengabarkan kepada kami Yahya dia mendengar Mu'adz bin Rifa'ah bahwa; "Ada malaikat
yang bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang semisalnya" Dan dari Yahya
bahwa Yazid bin Al Hadi mengabarkan kepadanya bahwa dia pernah bersamanya pada hari
Mu'adz menceritakan hadits ini. Maka Yazid bercerita dimana Mu'adz berkata; "Yang
bertanya adalah Jibril 'alaihis salam.(Shahih) |
3 |
3694 |
Telah menceritakan kepadaku Ibrahim binMusa telah mengabarkan kepada kami
'Abdul Wahhab telah menceritakan kepada kami Khalid dari 'Ikrimah dari Ibnu 'Abbas RAa
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata pada saat perang Badar: "Ini Jibril 'alaihis
salam sedang memegang kepala kudanya dan dirinya dilengkapi peralatan perang".(Shahih) |
4 |
3695 |
Bab. Telah menceritakan kepadaku Khalifah telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Abdullah Al Anshariy telah menceritakan kepada kami Sa'id dari Qatadah
dari Anas radliallahu 'anhu berkata; "Abu Zaid meninggal dunia dan tidak meninggalkan
apapun. Dan dia termasuk orang yang ikut perang Badar".(Shahih) |
5 |
3696 |
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah menceritakan kepada kami
Al Laits berkata, telah menceritakan kepadaku Yahya bin Sa'id dari Al Qasim bin Muhammad
dari Ibnu Khabbab bahwa Abu Sa'id bin Malik Al Khudriy radliallahu 'anhu baru tiba dari
perjalanannya lalu keluarganya membawakan daging hewan qurban untuknya. Maka dia
berkata; "Aku tidak akan memakannya sebelum aku bertanya (kehalalannya) ". Maka dia
berangkat menemui saudara seibunya yang merupakan Ahlu Badar, yang bernama Qatadah
bin an-Nu'man lalu dia bertanya kepadanya. Saudaranya itu berkata; "Sesungguhnya telah
terjadi suatu hal yang membatalkan apa yang dahulunya dilarang, yaitu memakan daging
qurban setelah tiga hari".(Shahih) |
6 |
3697 |
Telah menceritakan kepadaku 'Ubaid bin Isma'il telah menceritakan kepada kami Abu
Usamah dari Hisyam bin "urwah dari bapaknya berkata, Az Zubair berkata; "Pada
peperangan Badar aku berhadapan dengan 'Ubaidah bin Sa'id bin Al 'Ash yang saat itu
tubuhnya ditutupi dengan perlengkapan perang sehingga tidak terlihat dari tubuhnya
melainkan kedua matanya. Dia biasa dipanggil dengan Abu Dzat Al Karisy. Aku
menyerangnya dengan tombak lalu aku tusuk salah satu matanya hingga tewas. Hisyam
berkata, aku pernah dikabarkan bahwa Az Zubair berkata; "Aku meletakkan kakiku pada
badannya kemudian aku bentangkan. Sungguh sulit baginya untuk mencabut tombak itu
karena ujungnya sudah bengkok". 'Urwah berkata; "Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam meminta tombak itu darinya lalu dia memberikannya. Setelah Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam meninggal dunia tombak itu diambilnya kembali. Kemudian Abu
Bakr mencarinya dan dia memberikan kepadanya. Tatkala Abu Bakr telah meninggal dunia,
'Umar meminta kepadanya lalu dia memberikannya kepada 'Umar. Dan setelah 'Umar
meninggal dunia, tombak itu kembali diambilnya. Kemudian 'Utsman mencarinya darinya
lalu dia memberikannya kepada 'Utsman. Setelah 'utsman terbunuh, tombak itu tersimpan
pada keluarga 'Ali lalu Abdullah bin Az Zubair mengambilnya. Dan tombak itu terus
bersamanya hingga Abdullah bin Az Zubair terbunuh".(Shahih) |
7 |
3698 |
Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhriy berkata, telah mengabarkan kepadaku Abu Idris 'Aidzullah bin
Abdullah bahwa 'Ubadah bin ash Shamit, salah seorang shahabat ahlu Badar, berkata bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berbai'atlah kepadaku".(Shahih) |
8 |
3699 |
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku 'Urwah bin Az Zubair dari
'Aisyah, istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; "Bahwa Abu Hudzaifah, salah seorang yang
ikut perang Badar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjadikan Salim sebagai
anak angkatnya lalu menikahkannya dengan putri saudaranya yang bernama Hindun binti Al
Walid bin 'Utbah. Dia adalah mantan budak seorang wanita kaum Anshar sebagaimana
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjadikan Zaid sebagai anak angkat beliau. Dahulu
pada zaman Jahiliyyah, siapa yang menjadikan seseorang sebagai anak angkatnya, orang-
orang memanggil sebutan ayah anak angkat itu dengan nama bapak angkatnya dan
mendapatkan hak warisan dari harta warisan (ayah angkatnya) hingga Allah Ta'ala
menurunkan firman-Nya dalam QS al-Ahzab ayat 5 yang artinya: "Panggilah mereka (anak
angkat kalian) dengan nama bapak-bapak kandung mereka...". Kemudian Sahlah mendatangi
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu perawi menceritakan hadits ini.(Shahih) |
9 |
3700 |
Telah menceritakan kepada kami 'Ali telah menceritakan kepada kami Bisyir bin Al
Mufadldlal telah menceritakan kepada kami Khalid bin Dzakwan dari ar-Robi' binti
Mu'awwidz berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang menemuiku pada pagi hari dan
membangunkan aku. Lalu beliau duduk di atas tikarku seperti posisi dudukmu di hadapanku
ini. Saat itu, ada dua budak wanita sedang menabuh gendang sambil bersenandung mencela
orang-orang yang terbunuh dari kalangan orangtua mereka pada perang Badar. Hingga
berkata salah seorang dari budak itu; "Bersama kami ada Nabi yang mengetahui apa yang
bakal terjadi besok". Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam segera berkata: "Janganlah kamu
mengatakan begitu. Tapi cukup katakan apa yang kamu katakan sebelumnya".(Shahih) |
10 |
3701 |
Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa telah mengabarkan kepada kami
Hisyam dari Ma'mar dari Az Zuhri. (dan diriwayatkan dari jalur lain), telah menceritakan
kepada kami Isma'il dia berkata, telah menceritakan kepadaku Saudaraku dari Sulaiman dari
Muhammad bin 'Atiq dari Ibnu Syihab dari 'Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud
bahwa Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma berkata, telah mengabarkan kepadaku Abu Thalhah
radliallahu 'anhu -seorang sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan seseorang
yang pernah ikut serta dalam perang Badr bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam-
bahwa beliau bersabda: "Malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang di dalamnya
terdapat anjing dan gambar." Maksudnya adalah gambar yang bernyawa.(Shahih) |
11 |
3702 |
Telah menceritakan kepadaku 'Abdan telah mengabarkan kepada kami Abdullah telah
mengabarkan kepada kami Yunus. (dan telah diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan
kepada kami Ahmad bin Shalih telah menceritakan kepada kami 'Anbasah telah
menceritakan kepada kami Yunus dari Az Zuhri telah mengabarkan kepada kami Ali bin
Hushain bahwa Husain bin Ali 'alaihimus salam, telah mengabarkan kepadanya, bahwa Ali
berkata, "Saya pernah memiliki seekor unta dari hasil pembagian harta rampasan perang
Badr, pada hari itu pula Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberikan seekor unta dari
bagian seperlima. Ketika hendak membina rumah tangga dengan Fatimah -putri Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam-, saya telah mengikat janji dengan seorang tukang emas dari Bani
Qainuqa' untuk pergi bersamaku sambil membawa idzkir yang akan saya jual, sementara
uang hasil penjualan itu rencananya saya pergunakan untuk penyelenggaraan pernikahan
saya. Pada saat mempersiapkan barang-barang keperluan untuk kedua unta tersebut,
seperti pelana, karung dan tali, kedua untaku tertambat di samping rumah seorang Anshar,
ternyata saya mendapati kedua unta tersebut -setelah mempersiapkan barang-barang yang
perlu di persiapkan- telah terpotong punuknya, terbelah perutnya dan telah terambil
hatinya. Kedua mataku tidak kuasa melihat pemandangan itu, lalu saya bertanya, "Siapakah
yang melakukan semua ini?" Orang-orang menjawab, "Hamzah bin Abdul Mutthalib, dan dia
sekarang berada di rumah ini bersama-sama dengan orang-orang Anshar yang suka
meminum minuman keras. Dia dan teman-temannya sedang dihibur oleh seorang biduan
wanitanya, dan di antara bait sya'ir yang dibacakannya adalah, "Wahai Hamzah, ingatlah
pada unta-unta yang montok." Maka Hamzah pun berdiri dengan membawa pedang
terhunus. Lalu dia memotong punuk kedua unta tersebut dan ia belah perut keduanya, lalu
hati keduanya di ambil." Ali berkata, "Kemudian saya langsung pergi menemui Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, ketika itu beliau tengah duduk-duduk bersama Zaid bin
Haritsah." Ali berkata, "Melihat raut mukaku, ternyata Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tahu
akan peristiwa yang menimpaku." Beliau lalu bertanya: "Apa yang terjadi denganmu?" Saya
menjawab, "Wahai Rasulullah, demi Allah belum pernah seumur hidupku melihat kejadian
seperti hari ini. Hamzah telah menyerang kedua untaku, dia telah memotong punuknya dan
membelah isi perutnya. Sekarang dia berada di rumah bersama teman-temannya yang suka
meminum minuman keras." Ali melanjutkan, "Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
mengambil jubahnya. Setelah mengenakannya, beliau berangkat dengan berjalan kaki,
sementara saya dan Zaid mengikutinya dari belakang. Sesampainya di depan pintu rumah
yang Hamzah berada di dalamnya, beliau meminta izin masuk. Para penghuni rumah pun
memberikan izin masuk. Ternyata mereka adalah para peminum minuman keras. Lalu Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam mulai mencela Hamzah terhadap apa yang telah di perbuatnya.
Pada saat itu, kedua mata Hamzah memerah dan dia juga mulai mengamati Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, mulai dari kedua lutut beliau naik hingga ke wajah beliau. Kemudian
Hamzah berkata, "Kalian ini tidak lain hanyalah para budak bapakku." Akhirnya Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam mengetahui bahwa Hamzah sedang mabuk berat. Lalu beliau
mundur ke belakang dan akhirnya keluar. Melihat itu, kami pun pergi keluar mengikuti
beliau."(Shahih) |
12 |
3703 |
Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin 'Abbad telah mengabarkan kepada
kami Ibnu 'Uyainah dia berkata, menyampaikan kepada kami Ibnu Al Ashfahani
mendengarnya dari Ibnu Ma'qil bahwa Ali radliallahu 'anhu pernah menshalatkan Sahl bin
Hunaif, dia berkata, "Sesungguhnya dia termasuk pejuang Badr."(Shahih) |
13 |
3704 |
Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Salim bin Abdullah bahwa dia
mendengar Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma bercerita, bahwa Umar bin Khattab
berkata ketika Hafshah binti Umar menjanda dari Khunais bin Hudzafah As Sahmi -ia
termasuk di antara sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang ikut serta dalam
perang Badr dan meninggal di Madinah-, Umar berkata, "Maka aku datangi Usman bin 'Affan
dan kutawarkan Hafshah kepadanya. Aku berkata, "Jika engkau mau, maka aku akan
nikahkan engkau dengan Hafshah binti Umar." Utsman hanya memberi jawaban, "Aku akan
melihat perkaraku dulu, " aku lalu menunggu beberapa malam, kemudian ia menemuiku dan
berkata, "Nampaknya aku tidak akan menikah pada saat ini." Umar berkata, "Kemudian aku
menemui Abu Bakr, kukatakan padanya, "Jika engkau menghendaki, maka aku akan
nikahkan engkau dengan Hafshah binti Umar." Abu Bakar hanya terdiam dan tidak memberi
jawaban sedikitpun kepadaku. Dan kemarahanku kepadanya jauh lebih memuncak daripada
kepada Utsman. Lalu aku menunggu beberapa malam, ternyata Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam meminangnya. Maka aku menikahkannya dengan beliau. Kemudian Abu Bakr
menemuiku dan berkata, "Sepertinya engkau marah kepadaku ketika engkau menawarkan
Hafshah kepadaku dan aku tidak memberi jawaban sedikitpun." Aku menjawab, "Ya." Abu
Bakr berkata, "Sebenarnya tidak ada yang menghalangiku untuk memberi jawaban
kepadamu mengenai apa yang engkau tawarkan kepadaku, kecuali aku mengetahui bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sering menyebut-nyebutnya, dan tidak mungkin aku
akan menyebarkan rahasia Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kalaulah beliau
meninggalkannya, tentu aku akan menerima tawaranmu."(Shahih) |
14 |
3705 |
Telah menceritakan kepada kami Muslim telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari 'Adi dari Abdullah bin Yazid dia mendengar Abu Mas'ud Al Badri dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Pemberian nafkah seseorang kepada keluarganya adalah
sedekah."(Shahih) |
15 |
3706 |
Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri saya mendengar 'Urwah bin Az Zubair menceritakan kepada Umar bin
Abdul Aziz dalam kepemimpinannya, "Mughirah bin Syu'bah pernah mengakhirkan shalat
Ashar, ketika itu ia menjabat sebagai amir di Kufah, lalu Abu Mas'ud 'Uqbah bin 'Amru Al
Anshari -kakek Zaid bin Hasan, seorang yang pernah ikut serta dalam perang Badr- dia
berkata, "Sesungguhnya kamu tahu bahwa Jibril turun kemudian dia mengerjakan shalat,
maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun shalat lima waktu." Kemudian dia
melanjutkan, "Seperti inilah aku diperintahkan." Basyir bin Mas'ud menceritakan dari
Ayahnya.(Shahih) |
16 |
3707 |
Telah menceritakan kepada kami Musa telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah
dari Al A'masy dari Ibrahim dari Abdurrahman bin Yazid dari 'Alqamah dari Abu Mas'ud Al
Badri radliallahu 'anhu, dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dua
ayat terakhir dari surat Al Baqarah, barangsiapa membacanya pada malam hari, maka ia
akan dicukupi." Abdurrahman berkata, kemudian aku bertemu dengan Abu Mas'ud yang
saat itu sedang thawaf di Ka'bah, lalu aku bertanya kepadanya, dia kemudian menceritakan
(hadits tersebut) kepadaku."(Shahih) |
17 |
3708 |
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku Mahmud bin Ar Rabi' bahwa
'Itban bin Malik -dia termasuk dari salah seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
dari Anshar, dan pernah ikut serta dalam perang Badr-, bahwa dia pernah menemui
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Telah menceritakan kepada kami Ahmad -yaitu Ibnu
Shalih- telah menceritakan kepada kami 'Anbasah telah menceritakan kepada kami Yunus,
Ibnu Syihab berkata, "Kemudian aku bertanya kepada Al Hushain bin Muhammad -dia adalah
salah seorang yang paling mulia dari Bani Salim-, dari hadits Mahmud bin Ar Rabi' dari 'Itban
bin Malik, lalu dia membenarkannya."(Shahih) |
18 |
3709 |
Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Abdullah bin 'Amir bin
Rabi'ah -dia adalah seorang tokoh Bani 'Adi, sementara ayahnya adalah seorang sahabat
yang pernah ikut serta dalam perang Badr bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam-, bahwa
Umar pernah mengangkat Qudamah bin Math'un menjadi pegawai di Bahrain, dia adalah
seorang sahabat yang pernah ikut serta dalam perang Badr, dia juga paman Abdullah bin
Umar dan Hafshah radliallahu 'anhum."(Shahih) |
19 |
3710 |
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad bin Asma` telah
menceritakan kepada kami Juwairiyah dari Malik dari Az Zuhri bahwa Salim bin Abdullah
telah mengabarkan kepadanya, dia berkata, Rafi' bin Khadij telah memberitahukan kepada
Abdullah bin Umar bahwa 'Umayyah -keduanya adalah sahabat yang pernah ikut serta dalam
perang Badr-, keduanya telah mengabarkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
melarang menyewakan tanah, lalu aku bertanya kepada Salim, "Apakah kamu juga
melakukan penyewaan lading?" dia menjawab, "Ya, sebab Rafi' terlalu banyak membebani
dirinya (maksudnya mengingkari perkataan Rafi' yang melarang sewa tanah secara mutlak -
pent)."(Shahih) |
20 |
3711 |
Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari
Hushain bin Abdurrahman dia berkata, saya mendengar Abdullah bin Syaddad bin Al Had Al
Laitsi dia berkata, "Aku pernah melihat Rifa'ah Al Anshari, dia adalah seorang (sahabat) yang
pernah ikut serta dalam perang Badr."(Shahih) |
21 |
3712 |
Telah menceritakan kepada kami 'Abdan telah mengabarkan kepada kami Abdullah
telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dan Yunus dari Az Zuhri dari 'Urwah bin Az Zubair
dia mengabarkan, bahwa Miswar bin Al Makhramah telah mengabarkan kepadanya, bahwa
'Amru bin 'Auf -sekutu Bani 'Amru bin Lu`ai dan pernah turut perang Badr bersama
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam- telah mengabarkan kepadanya, bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengutus Abu Ubaidah bin Al Jarrah ke Bahrain untuk
mengambil jizyahnya. Ketika itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membuat perjanjian
damai dengan penduduk Bahrain, beliau mengangkat Al Ala` bin Al Hadlrami sebagai
pemimpin mereka. Lalu Abu 'Ubaidah datang dengan membawa harta dari Bahrain, ketika
kaum Anshar mendengar kedatangan Abu 'Ubaidah, mereka lalu shalat shubuh bersama
Rasulullah Shallallahu 'alahi wa Salam, seusai shalat beliau beranjak pergi, namun mereka
menghadang beliau, Rasulullah Shallallahu 'alahi wa Salam kemudian tersenyum saat
melihat mereka, setelah itu beliau bersabda: "Aku kira kalian telah mendengar bahwa Abu
'Ubaidah datang membawa sesuatu." Mereka menjawab, "Benar, wahai Rasulullah." Beliau
bersabda: "Bergembiralah dan berharaplah terhadap sesuatu yang dapat memudahkan
kalian. Demi Allah, bukan kemiskinan yang aku takutkan pada kalian, tapi aku takut dunia
dibentangkan untuk kalian seperti halnya dibentangkan pada orang sebelum kalian, lalu
kalian berlomba-loma meraihnya sebagaimana mereka berlomba-lomba, lalu dunia itu
membinasakan kalian seperti halnya mereka binasa."(Shahih) |
22 |
3713 |
Telah menceritakan kepada kami Abu An Nu'man telah menceritakan kepada kami
Jarir bin Hazim dari Nafi' bahwa Ibnu Umar radliallahu 'anhuma sering membunuh semua
jenis ular, hingga Abu Lubabah Al Badri menceritakan kepadanya, bahwa Nabi shallallahu
'alaihi wasallam melarang membunuh jenis ular rumah, lantas Ibnu Umar mengurungkan
niatnya (membunuh ular rumah)."(Shahih) |
23 |
3714 |
Telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Al Mundzir telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Fulaih dari Musa bin 'Uqbah, Ibnu Syihab berkata, telah menceritakan
kepada kami Anas bin Malik, bahwa beberapa orang laki-laki Anshar meminta izin kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Wahai Rasulullah, kami tinggalkan (hak harta) kami
untuk tebusan anak saudara perempuan kami, yaitu 'Abbas". Maka beliau pun menjawab:
"Demi Allah, janganlah kalian tinggalkan satu dirhampun untuknya."(Shahih) |
24 |
3715 |
Telah menceritakan kepada kami Abu 'Ashim dari Ibnu Juraij dari Az Zuhri dari 'Atha`
bin Yazid dari 'Ubaidullah bin 'Adi dari Al Miqdad bin Al Aswad. (dan diriwayatkan dari jalur
lain) telah menceritakan kepadaku Ishaq telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin
Ibrahim bin Sa'd telah menceritakan kepada kami saudara Ibnu Syihab dari Pamannya dia
berkata, telah mengabarkan kepadaku 'Atha` bin Yazid Al Laitsi Al Junda'i bahwa 'Ubaidullah
bin 'Adi bin Al Khiyar telah mengabarkan kepadanya, bahwa Al Miqdad bin 'Amru Al Kindi -
sekutu Bani Zuhrah dan seorang (sahabat) yang pernah ikut serta perang Badr bersama
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam- telah mengabarkan kepadanya, dia berkata kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Bagamana pendapat tuan, bila aku menjumpai orang
kafir kemudian terjadi tanding antara kami. Lalu ia berhasil memotong tanganku yang
sebelah dengan pedang hingga tanganku putus. Setelah itu ia bersembunyi dariku di suatu
pohon dan berkata, "Aku telah masuk Islam karena Allah, " bolehkah aku membunuhnya
setelah ia mengucapkan (kalimah laa ilaaha illallah -pent)? ' Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam menjawab: "Janganlah kamu membunuhnya." Miqdad
melanjutkan, 'Wahai Rasulullah, ia telah memotong salah satu tanganku, kemudian ia
mengucapkan kalimat itu setelah memotongnya, bolehkah aku membunuhnya? ' Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam kembali menjawab: "Janganlah kamu membunuhnya, jika kamu
tetap membunuhnya, berarti dia berada di posisimu ketika kamu belum membunuhnya,
sedang kamu berada diposisi dia ketika sebelum ia mengucapkannya."(Shahih) |
25 |
3716 |
Telah menceritakan kepadaku Ya'qub bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami
Ibnu 'Ulayyah telah menceritakan kepada kami Sulaiman At Taimi telah menceritakan
kepada kami Anas radliallahu 'anhu, dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda pada waktu perang Badr: "Siapakah yang sanggup mengabarkan kepadaku
keadaan Abu Jahal?" Maka Ibnu Mas'ud berangkat, dan didapatinya Abu Jahal telah dipukul
rubuh oleh dua anak Afra' hingga tidak berdaya. Lalu dia berkata, "Apakah kau Abu Jahl?",
Ibnu 'Ulayyah berkata, Sulaiman menyebutkan, "Seperti inilah yang dikatakan oleh Anas - Dia
berkata, "Kamukah Abu Jahl?" Abu Jahal menjawab, "Apakah ada orang yang lebih mulia dari
orang yang kalian bunuh?" Sulaiman menyebutkan, "Atau Abu Jahal mengatakan, "Yang
dibunuh oleh kaumnya sendiri?" Abu Mijlas menyebutkan, "Abu Jahal mengatakan, "Asal aku
tidak di bunuh oleh anak seorang petani."(Shahih) |
26 |
3717 |
Telah menceritakan kepada kami Musa telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid
telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Ubaidullah bin Abdullah telah
menceritakan kepadaku Ibnu Abbas dari Umar radliallahu 'anhum, "Ketika Nabi shallallahu
'alaihi wasallam wafat, aku berkata kepada Abu Bakr, "Mari kita menemui sahabat kami dari
Anshar." Kemudian kami menjumpai dua orang shalih yang pernah ikut serta perang Badr,
lalu aku menceritakan kepada 'Urwah bin Az Zubair, dia menjawab, "Dua laki-laki shalih
tersebut adalah 'Uwaim bin Sa'idah dan Ma'n bin Adi."(Shahih) |
27 |
3718 |
Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim dia mendengar Muhammad bi n
Fudlail dari Isma'il dari Qais bahwa Umar biasa memberi tunjangan sejumlah lima ribu-lima
ribu kepada setiap orang, dia berkata, "Sungguh, aku akan melebihkan lagi kepada orang
setelah mereka."(Shahih) |
28 |
3719 |
Telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Manshur telah menceritakan kepada kami
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Muhammad bin
Jubair dari Ayahnya dia berkata, "Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
membaca (ayat) dalam shalat Maghrib dengan "Thuur", itulah iman pertama kali yang
menancap di dalam hati."(Shahih) |
29 |
3720 |
Dari Az Zuhri dari Muhammad bin Jubair bin Muth'im dari Ayahnya, bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada para tawanan perang Badr: "Seandainya Al
Muth'im bin 'Adiy masih hidup lalu dia berbicara kepadaku untuk pembebasan orang-orang
busuk ini pasti aku lepaskan mereka tanpa tebusan." Dan Al Laits menyebutkan dari Yahya
bin Sa'id dari Sa'id bin Al Musayyab, "Fitnah pertama kali muncul, yaitu terbunuhnya
Utsman, maka tidak ada seorang pun dari ahli badr yang tersisa. Kemudian muncul fitnah
kedua, yaitu peristiwa harrah (zaman Yazid bin Mu'awiyah -pent), tidak ada seorangpun dari
sahabat ahli Hudaibiyyah yang tersisa. Kemudian terjadi fitnah ketiga, dan fitnah itu tidak
berkesudahan sehingga manusia (para sahabat) tidak lagi memiliki kekuatan."(Shahih) |
30 |
3721 |
Telah menceritakan kepada kami Al Hajjaj bin Minhal telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Umar An Numairi telah menceritakan kepada kami Yunus bin Yazid dia berkata,
saya mendengar Az Zuhri berkata, aku mendengar 'Urwah bin Az Zubair dan Sa'id bin Al
Musayyab dan 'Alqamah bin Waqqash dan 'Ubaidullah bin Abdullah dari hadits 'Aisyah
radliallahu 'anha, isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan setiap dari mereka
menceritakan kepadaku sekumpulan hadis, Aisyah berkata, "Aku dan Ummu Misthah
bertemu, kemudian Ummu Misthah jatuh karena kainnya, lalu dia berkata, "Celakalah
Misthah." Aku pun berkata, "Sungguh jelek apa yang kamu ucapkan, kamu telah mencela
seseorang yang pernah ikut perang Badr." Lalu perawi menyebutkan tentang hadits ifki."(Shahih) |
31 |
3722 |
Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Al Mundzir telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Fulaih bin Sulaiman dari Musa bin 'Uqbah dari Ibnu Syihab dia berkata,
"Ini berkenaan dengan peperangan yang dialami Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
kemudian ia menyebutkan hadits. Setelah melemparkan mereka ke dalam sumur badar,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada mereka: "Apakah kalian mendapati
apa yang dijanjikan Rabb kalian adalah benar?" Musa berkata, Nafi' mengatakan, Abdullah
berkata, "Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah engkau menyeru orang yang
telah mati?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Tidaklah kalian lebih
mendengar ucapanku daripada mereka." Abu Abdullah mengatakan, "Kemudian orang-orang
Quraisy yang ikut serta dalam perang Badr dikumpulkan, dan yang diberi bagian harta
rampasan perang berjumlah delapan puluh satu orang." Urwah bin Az Zubair berkata, Az
Zubair berkata, "Bagian (dari rampasan perang) mereka dibagi-bagi, dan mereka diberi
seratus bagian. Wallahu a'lam."(Shahih) |
32 |
3723 |
Telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Musa telah mengabarkan kepada kami
Hisyam dari Ma'mar dari Hisyam bin 'Urwah dari Ayahnya dari Az Zubair dia berkata, "Kaum
Muhajirin diberi seratus bagian (dari harta ghanimah Badr)."(Shahih) |
|