Daftar Hadits riwayat Bukhari


Kitab : Peperangan
Bab : Malaikat ikut menyaksikan perang Badar
[Kembali]

No No Hadits Isi
1 3692 Telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Jarir dari Yahya bin Sa'id dari Mu'adz bin Rifa'ah bin Rafi' Az Zuraqiy dari bapaknya dimana bapaknya adalah orang yang ikut perangBAdar, berkata; "Jibril 'alaihis salam datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu berkata; "Siapakah diantara kalian yang kamu siapkan untuk pasukan Badar?"Beliau menjawab: "Mereka adalah kalangan muslim yang terbaik". Atau kalimat serupa itu. Maka Jibril berkata: "Begitu juga yang ikut perang Badar dari kalangan malaikat".(Shahih)
2 3693 Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami Hammad dari Yahya dari Mu'adz bin Rifa'ah bin Rafi'. Rifa'ah adalah salah seorang Ahlu Badar sedangkan Rafi' adalah Ahlu (orang yang ikut dalam bai'at) al 'Aqabah. Dia (Rafi') pernah berkata kepada anaknya; "Tidaklah membahagiakan aku jika ikut perang Badar dijadikan sebagai ganti keikut-sertaan aku dalam bai'at al 'Aqabah. Dia berkata; "Jibril 'alaihis salam pernah bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tentang perkara ini". Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Yahya dia mendengar Mu'adz bin Rifa'ah bahwa; "Ada malaikat yang bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang semisalnya" Dan dari Yahya bahwa Yazid bin Al Hadi mengabarkan kepadanya bahwa dia pernah bersamanya pada hari Mu'adz menceritakan hadits ini. Maka Yazid bercerita dimana Mu'adz berkata; "Yang bertanya adalah Jibril 'alaihis salam.(Shahih)
3 3694 Telah menceritakan kepadaku Ibrahim binMusa telah mengabarkan kepada kami 'Abdul Wahhab telah menceritakan kepada kami Khalid dari 'Ikrimah dari Ibnu 'Abbas RAa bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata pada saat perang Badar: "Ini Jibril 'alaihis salam sedang memegang kepala kudanya dan dirinya dilengkapi peralatan perang".(Shahih)
4 3695 Bab. Telah menceritakan kepadaku Khalifah telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah Al Anshariy telah menceritakan kepada kami Sa'id dari Qatadah dari Anas radliallahu 'anhu berkata; "Abu Zaid meninggal dunia dan tidak meninggalkan apapun. Dan dia termasuk orang yang ikut perang Badar".(Shahih)
5 3696 Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah menceritakan kepada kami Al Laits berkata, telah menceritakan kepadaku Yahya bin Sa'id dari Al Qasim bin Muhammad dari Ibnu Khabbab bahwa Abu Sa'id bin Malik Al Khudriy radliallahu 'anhu baru tiba dari perjalanannya lalu keluarganya membawakan daging hewan qurban untuknya. Maka dia berkata; "Aku tidak akan memakannya sebelum aku bertanya (kehalalannya) ". Maka dia berangkat menemui saudara seibunya yang merupakan Ahlu Badar, yang bernama Qatadah bin an-Nu'man lalu dia bertanya kepadanya. Saudaranya itu berkata; "Sesungguhnya telah terjadi suatu hal yang membatalkan apa yang dahulunya dilarang, yaitu memakan daging qurban setelah tiga hari".(Shahih)
6 3697 Telah menceritakan kepadaku 'Ubaid bin Isma'il telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Hisyam bin "urwah dari bapaknya berkata, Az Zubair berkata; "Pada peperangan Badar aku berhadapan dengan 'Ubaidah bin Sa'id bin Al 'Ash yang saat itu tubuhnya ditutupi dengan perlengkapan perang sehingga tidak terlihat dari tubuhnya melainkan kedua matanya. Dia biasa dipanggil dengan Abu Dzat Al Karisy. Aku menyerangnya dengan tombak lalu aku tusuk salah satu matanya hingga tewas. Hisyam berkata, aku pernah dikabarkan bahwa Az Zubair berkata; "Aku meletakkan kakiku pada badannya kemudian aku bentangkan. Sungguh sulit baginya untuk mencabut tombak itu karena ujungnya sudah bengkok". 'Urwah berkata; "Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meminta tombak itu darinya lalu dia memberikannya. Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggal dunia tombak itu diambilnya kembali. Kemudian Abu Bakr mencarinya dan dia memberikan kepadanya. Tatkala Abu Bakr telah meninggal dunia, 'Umar meminta kepadanya lalu dia memberikannya kepada 'Umar. Dan setelah 'Umar meninggal dunia, tombak itu kembali diambilnya. Kemudian 'Utsman mencarinya darinya lalu dia memberikannya kepada 'Utsman. Setelah 'utsman terbunuh, tombak itu tersimpan pada keluarga 'Ali lalu Abdullah bin Az Zubair mengambilnya. Dan tombak itu terus bersamanya hingga Abdullah bin Az Zubair terbunuh".(Shahih)
7 3698 Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhriy berkata, telah mengabarkan kepadaku Abu Idris 'Aidzullah bin Abdullah bahwa 'Ubadah bin ash Shamit, salah seorang shahabat ahlu Badar, berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berbai'atlah kepadaku".(Shahih)
8 3699 Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku 'Urwah bin Az Zubair dari 'Aisyah, istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; "Bahwa Abu Hudzaifah, salah seorang yang ikut perang Badar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjadikan Salim sebagai anak angkatnya lalu menikahkannya dengan putri saudaranya yang bernama Hindun binti Al Walid bin 'Utbah. Dia adalah mantan budak seorang wanita kaum Anshar sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjadikan Zaid sebagai anak angkat beliau. Dahulu pada zaman Jahiliyyah, siapa yang menjadikan seseorang sebagai anak angkatnya, orang- orang memanggil sebutan ayah anak angkat itu dengan nama bapak angkatnya dan mendapatkan hak warisan dari harta warisan (ayah angkatnya) hingga Allah Ta'ala menurunkan firman-Nya dalam QS al-Ahzab ayat 5 yang artinya: "Panggilah mereka (anak angkat kalian) dengan nama bapak-bapak kandung mereka...". Kemudian Sahlah mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu perawi menceritakan hadits ini.(Shahih)
9 3700 Telah menceritakan kepada kami 'Ali telah menceritakan kepada kami Bisyir bin Al Mufadldlal telah menceritakan kepada kami Khalid bin Dzakwan dari ar-Robi' binti Mu'awwidz berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang menemuiku pada pagi hari dan membangunkan aku. Lalu beliau duduk di atas tikarku seperti posisi dudukmu di hadapanku ini. Saat itu, ada dua budak wanita sedang menabuh gendang sambil bersenandung mencela orang-orang yang terbunuh dari kalangan orangtua mereka pada perang Badar. Hingga berkata salah seorang dari budak itu; "Bersama kami ada Nabi yang mengetahui apa yang bakal terjadi besok". Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam segera berkata: "Janganlah kamu mengatakan begitu. Tapi cukup katakan apa yang kamu katakan sebelumnya".(Shahih)
10 3701 Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa telah mengabarkan kepada kami Hisyam dari Ma'mar dari Az Zuhri. (dan diriwayatkan dari jalur lain), telah menceritakan kepada kami Isma'il dia berkata, telah menceritakan kepadaku Saudaraku dari Sulaiman dari Muhammad bin 'Atiq dari Ibnu Syihab dari 'Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud bahwa Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma berkata, telah mengabarkan kepadaku Abu Thalhah radliallahu 'anhu -seorang sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan seseorang yang pernah ikut serta dalam perang Badr bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam- bahwa beliau bersabda: "Malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan gambar." Maksudnya adalah gambar yang bernyawa.(Shahih)
11 3702 Telah menceritakan kepadaku 'Abdan telah mengabarkan kepada kami Abdullah telah mengabarkan kepada kami Yunus. (dan telah diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Shalih telah menceritakan kepada kami 'Anbasah telah menceritakan kepada kami Yunus dari Az Zuhri telah mengabarkan kepada kami Ali bin Hushain bahwa Husain bin Ali 'alaihimus salam, telah mengabarkan kepadanya, bahwa Ali berkata, "Saya pernah memiliki seekor unta dari hasil pembagian harta rampasan perang Badr, pada hari itu pula Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberikan seekor unta dari bagian seperlima. Ketika hendak membina rumah tangga dengan Fatimah -putri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam-, saya telah mengikat janji dengan seorang tukang emas dari Bani Qainuqa' untuk pergi bersamaku sambil membawa idzkir yang akan saya jual, sementara uang hasil penjualan itu rencananya saya pergunakan untuk penyelenggaraan pernikahan saya. Pada saat mempersiapkan barang-barang keperluan untuk kedua unta tersebut, seperti pelana, karung dan tali, kedua untaku tertambat di samping rumah seorang Anshar, ternyata saya mendapati kedua unta tersebut -setelah mempersiapkan barang-barang yang perlu di persiapkan- telah terpotong punuknya, terbelah perutnya dan telah terambil hatinya. Kedua mataku tidak kuasa melihat pemandangan itu, lalu saya bertanya, "Siapakah yang melakukan semua ini?" Orang-orang menjawab, "Hamzah bin Abdul Mutthalib, dan dia sekarang berada di rumah ini bersama-sama dengan orang-orang Anshar yang suka meminum minuman keras. Dia dan teman-temannya sedang dihibur oleh seorang biduan wanitanya, dan di antara bait sya'ir yang dibacakannya adalah, "Wahai Hamzah, ingatlah pada unta-unta yang montok." Maka Hamzah pun berdiri dengan membawa pedang terhunus. Lalu dia memotong punuk kedua unta tersebut dan ia belah perut keduanya, lalu hati keduanya di ambil." Ali berkata, "Kemudian saya langsung pergi menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ketika itu beliau tengah duduk-duduk bersama Zaid bin Haritsah." Ali berkata, "Melihat raut mukaku, ternyata Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tahu akan peristiwa yang menimpaku." Beliau lalu bertanya: "Apa yang terjadi denganmu?" Saya menjawab, "Wahai Rasulullah, demi Allah belum pernah seumur hidupku melihat kejadian seperti hari ini. Hamzah telah menyerang kedua untaku, dia telah memotong punuknya dan membelah isi perutnya. Sekarang dia berada di rumah bersama teman-temannya yang suka meminum minuman keras." Ali melanjutkan, "Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengambil jubahnya. Setelah mengenakannya, beliau berangkat dengan berjalan kaki, sementara saya dan Zaid mengikutinya dari belakang. Sesampainya di depan pintu rumah yang Hamzah berada di dalamnya, beliau meminta izin masuk. Para penghuni rumah pun memberikan izin masuk. Ternyata mereka adalah para peminum minuman keras. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mulai mencela Hamzah terhadap apa yang telah di perbuatnya. Pada saat itu, kedua mata Hamzah memerah dan dia juga mulai mengamati Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, mulai dari kedua lutut beliau naik hingga ke wajah beliau. Kemudian Hamzah berkata, "Kalian ini tidak lain hanyalah para budak bapakku." Akhirnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengetahui bahwa Hamzah sedang mabuk berat. Lalu beliau mundur ke belakang dan akhirnya keluar. Melihat itu, kami pun pergi keluar mengikuti beliau."(Shahih)
12 3703 Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin 'Abbad telah mengabarkan kepada kami Ibnu 'Uyainah dia berkata, menyampaikan kepada kami Ibnu Al Ashfahani mendengarnya dari Ibnu Ma'qil bahwa Ali radliallahu 'anhu pernah menshalatkan Sahl bin Hunaif, dia berkata, "Sesungguhnya dia termasuk pejuang Badr."(Shahih)
13 3704 Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Salim bin Abdullah bahwa dia mendengar Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma bercerita, bahwa Umar bin Khattab berkata ketika Hafshah binti Umar menjanda dari Khunais bin Hudzafah As Sahmi -ia termasuk di antara sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang ikut serta dalam perang Badr dan meninggal di Madinah-, Umar berkata, "Maka aku datangi Usman bin 'Affan dan kutawarkan Hafshah kepadanya. Aku berkata, "Jika engkau mau, maka aku akan nikahkan engkau dengan Hafshah binti Umar." Utsman hanya memberi jawaban, "Aku akan melihat perkaraku dulu, " aku lalu menunggu beberapa malam, kemudian ia menemuiku dan berkata, "Nampaknya aku tidak akan menikah pada saat ini." Umar berkata, "Kemudian aku menemui Abu Bakr, kukatakan padanya, "Jika engkau menghendaki, maka aku akan nikahkan engkau dengan Hafshah binti Umar." Abu Bakar hanya terdiam dan tidak memberi jawaban sedikitpun kepadaku. Dan kemarahanku kepadanya jauh lebih memuncak daripada kepada Utsman. Lalu aku menunggu beberapa malam, ternyata Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meminangnya. Maka aku menikahkannya dengan beliau. Kemudian Abu Bakr menemuiku dan berkata, "Sepertinya engkau marah kepadaku ketika engkau menawarkan Hafshah kepadaku dan aku tidak memberi jawaban sedikitpun." Aku menjawab, "Ya." Abu Bakr berkata, "Sebenarnya tidak ada yang menghalangiku untuk memberi jawaban kepadamu mengenai apa yang engkau tawarkan kepadaku, kecuali aku mengetahui bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sering menyebut-nyebutnya, dan tidak mungkin aku akan menyebarkan rahasia Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kalaulah beliau meninggalkannya, tentu aku akan menerima tawaranmu."(Shahih)
14 3705 Telah menceritakan kepada kami Muslim telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Adi dari Abdullah bin Yazid dia mendengar Abu Mas'ud Al Badri dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Pemberian nafkah seseorang kepada keluarganya adalah sedekah."(Shahih)
15 3706 Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri saya mendengar 'Urwah bin Az Zubair menceritakan kepada Umar bin Abdul Aziz dalam kepemimpinannya, "Mughirah bin Syu'bah pernah mengakhirkan shalat Ashar, ketika itu ia menjabat sebagai amir di Kufah, lalu Abu Mas'ud 'Uqbah bin 'Amru Al Anshari -kakek Zaid bin Hasan, seorang yang pernah ikut serta dalam perang Badr- dia berkata, "Sesungguhnya kamu tahu bahwa Jibril turun kemudian dia mengerjakan shalat, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun shalat lima waktu." Kemudian dia melanjutkan, "Seperti inilah aku diperintahkan." Basyir bin Mas'ud menceritakan dari Ayahnya.(Shahih)
16 3707 Telah menceritakan kepada kami Musa telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Al A'masy dari Ibrahim dari Abdurrahman bin Yazid dari 'Alqamah dari Abu Mas'ud Al Badri radliallahu 'anhu, dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dua ayat terakhir dari surat Al Baqarah, barangsiapa membacanya pada malam hari, maka ia akan dicukupi." Abdurrahman berkata, kemudian aku bertemu dengan Abu Mas'ud yang saat itu sedang thawaf di Ka'bah, lalu aku bertanya kepadanya, dia kemudian menceritakan (hadits tersebut) kepadaku."(Shahih)
17 3708 Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku Mahmud bin Ar Rabi' bahwa 'Itban bin Malik -dia termasuk dari salah seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dari Anshar, dan pernah ikut serta dalam perang Badr-, bahwa dia pernah menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Telah menceritakan kepada kami Ahmad -yaitu Ibnu Shalih- telah menceritakan kepada kami 'Anbasah telah menceritakan kepada kami Yunus, Ibnu Syihab berkata, "Kemudian aku bertanya kepada Al Hushain bin Muhammad -dia adalah salah seorang yang paling mulia dari Bani Salim-, dari hadits Mahmud bin Ar Rabi' dari 'Itban bin Malik, lalu dia membenarkannya."(Shahih)
18 3709 Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Abdullah bin 'Amir bin Rabi'ah -dia adalah seorang tokoh Bani 'Adi, sementara ayahnya adalah seorang sahabat yang pernah ikut serta dalam perang Badr bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam-, bahwa Umar pernah mengangkat Qudamah bin Math'un menjadi pegawai di Bahrain, dia adalah seorang sahabat yang pernah ikut serta dalam perang Badr, dia juga paman Abdullah bin Umar dan Hafshah radliallahu 'anhum."(Shahih)
19 3710 Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad bin Asma` telah menceritakan kepada kami Juwairiyah dari Malik dari Az Zuhri bahwa Salim bin Abdullah telah mengabarkan kepadanya, dia berkata, Rafi' bin Khadij telah memberitahukan kepada Abdullah bin Umar bahwa 'Umayyah -keduanya adalah sahabat yang pernah ikut serta dalam perang Badr-, keduanya telah mengabarkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang menyewakan tanah, lalu aku bertanya kepada Salim, "Apakah kamu juga melakukan penyewaan lading?" dia menjawab, "Ya, sebab Rafi' terlalu banyak membebani dirinya (maksudnya mengingkari perkataan Rafi' yang melarang sewa tanah secara mutlak - pent)."(Shahih)
20 3711 Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Hushain bin Abdurrahman dia berkata, saya mendengar Abdullah bin Syaddad bin Al Had Al Laitsi dia berkata, "Aku pernah melihat Rifa'ah Al Anshari, dia adalah seorang (sahabat) yang pernah ikut serta dalam perang Badr."(Shahih)
21 3712 Telah menceritakan kepada kami 'Abdan telah mengabarkan kepada kami Abdullah telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dan Yunus dari Az Zuhri dari 'Urwah bin Az Zubair dia mengabarkan, bahwa Miswar bin Al Makhramah telah mengabarkan kepadanya, bahwa 'Amru bin 'Auf -sekutu Bani 'Amru bin Lu`ai dan pernah turut perang Badr bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam- telah mengabarkan kepadanya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengutus Abu Ubaidah bin Al Jarrah ke Bahrain untuk mengambil jizyahnya. Ketika itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membuat perjanjian damai dengan penduduk Bahrain, beliau mengangkat Al Ala` bin Al Hadlrami sebagai pemimpin mereka. Lalu Abu 'Ubaidah datang dengan membawa harta dari Bahrain, ketika kaum Anshar mendengar kedatangan Abu 'Ubaidah, mereka lalu shalat shubuh bersama Rasulullah Shallallahu 'alahi wa Salam, seusai shalat beliau beranjak pergi, namun mereka menghadang beliau, Rasulullah Shallallahu 'alahi wa Salam kemudian tersenyum saat melihat mereka, setelah itu beliau bersabda: "Aku kira kalian telah mendengar bahwa Abu 'Ubaidah datang membawa sesuatu." Mereka menjawab, "Benar, wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Bergembiralah dan berharaplah terhadap sesuatu yang dapat memudahkan kalian. Demi Allah, bukan kemiskinan yang aku takutkan pada kalian, tapi aku takut dunia dibentangkan untuk kalian seperti halnya dibentangkan pada orang sebelum kalian, lalu kalian berlomba-loma meraihnya sebagaimana mereka berlomba-lomba, lalu dunia itu membinasakan kalian seperti halnya mereka binasa."(Shahih)
22 3713 Telah menceritakan kepada kami Abu An Nu'man telah menceritakan kepada kami Jarir bin Hazim dari Nafi' bahwa Ibnu Umar radliallahu 'anhuma sering membunuh semua jenis ular, hingga Abu Lubabah Al Badri menceritakan kepadanya, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang membunuh jenis ular rumah, lantas Ibnu Umar mengurungkan niatnya (membunuh ular rumah)."(Shahih)
23 3714 Telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Al Mundzir telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fulaih dari Musa bin 'Uqbah, Ibnu Syihab berkata, telah menceritakan kepada kami Anas bin Malik, bahwa beberapa orang laki-laki Anshar meminta izin kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Wahai Rasulullah, kami tinggalkan (hak harta) kami untuk tebusan anak saudara perempuan kami, yaitu 'Abbas". Maka beliau pun menjawab: "Demi Allah, janganlah kalian tinggalkan satu dirhampun untuknya."(Shahih)
24 3715 Telah menceritakan kepada kami Abu 'Ashim dari Ibnu Juraij dari Az Zuhri dari 'Atha` bin Yazid dari 'Ubaidullah bin 'Adi dari Al Miqdad bin Al Aswad. (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepadaku Ishaq telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd telah menceritakan kepada kami saudara Ibnu Syihab dari Pamannya dia berkata, telah mengabarkan kepadaku 'Atha` bin Yazid Al Laitsi Al Junda'i bahwa 'Ubaidullah bin 'Adi bin Al Khiyar telah mengabarkan kepadanya, bahwa Al Miqdad bin 'Amru Al Kindi - sekutu Bani Zuhrah dan seorang (sahabat) yang pernah ikut serta perang Badr bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam- telah mengabarkan kepadanya, dia berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Bagamana pendapat tuan, bila aku menjumpai orang kafir kemudian terjadi tanding antara kami. Lalu ia berhasil memotong tanganku yang sebelah dengan pedang hingga tanganku putus. Setelah itu ia bersembunyi dariku di suatu pohon dan berkata, "Aku telah masuk Islam karena Allah, " bolehkah aku membunuhnya setelah ia mengucapkan (kalimah laa ilaaha illallah -pent)? ' Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam menjawab: "Janganlah kamu membunuhnya." Miqdad melanjutkan, 'Wahai Rasulullah, ia telah memotong salah satu tanganku, kemudian ia mengucapkan kalimat itu setelah memotongnya, bolehkah aku membunuhnya? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kembali menjawab: "Janganlah kamu membunuhnya, jika kamu tetap membunuhnya, berarti dia berada di posisimu ketika kamu belum membunuhnya, sedang kamu berada diposisi dia ketika sebelum ia mengucapkannya."(Shahih)
25 3716 Telah menceritakan kepadaku Ya'qub bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Ulayyah telah menceritakan kepada kami Sulaiman At Taimi telah menceritakan kepada kami Anas radliallahu 'anhu, dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda pada waktu perang Badr: "Siapakah yang sanggup mengabarkan kepadaku keadaan Abu Jahal?" Maka Ibnu Mas'ud berangkat, dan didapatinya Abu Jahal telah dipukul rubuh oleh dua anak Afra' hingga tidak berdaya. Lalu dia berkata, "Apakah kau Abu Jahl?", Ibnu 'Ulayyah berkata, Sulaiman menyebutkan, "Seperti inilah yang dikatakan oleh Anas - Dia berkata, "Kamukah Abu Jahl?" Abu Jahal menjawab, "Apakah ada orang yang lebih mulia dari orang yang kalian bunuh?" Sulaiman menyebutkan, "Atau Abu Jahal mengatakan, "Yang dibunuh oleh kaumnya sendiri?" Abu Mijlas menyebutkan, "Abu Jahal mengatakan, "Asal aku tidak di bunuh oleh anak seorang petani."(Shahih)
26 3717 Telah menceritakan kepada kami Musa telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Ubaidullah bin Abdullah telah menceritakan kepadaku Ibnu Abbas dari Umar radliallahu 'anhum, "Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam wafat, aku berkata kepada Abu Bakr, "Mari kita menemui sahabat kami dari Anshar." Kemudian kami menjumpai dua orang shalih yang pernah ikut serta perang Badr, lalu aku menceritakan kepada 'Urwah bin Az Zubair, dia menjawab, "Dua laki-laki shalih tersebut adalah 'Uwaim bin Sa'idah dan Ma'n bin Adi."(Shahih)
27 3718 Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim dia mendengar Muhammad bi n Fudlail dari Isma'il dari Qais bahwa Umar biasa memberi tunjangan sejumlah lima ribu-lima ribu kepada setiap orang, dia berkata, "Sungguh, aku akan melebihkan lagi kepada orang setelah mereka."(Shahih)
28 3719 Telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Manshur telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Muhammad bin Jubair dari Ayahnya dia berkata, "Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membaca (ayat) dalam shalat Maghrib dengan "Thuur", itulah iman pertama kali yang menancap di dalam hati."(Shahih)
29 3720 Dari Az Zuhri dari Muhammad bin Jubair bin Muth'im dari Ayahnya, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada para tawanan perang Badr: "Seandainya Al Muth'im bin 'Adiy masih hidup lalu dia berbicara kepadaku untuk pembebasan orang-orang busuk ini pasti aku lepaskan mereka tanpa tebusan." Dan Al Laits menyebutkan dari Yahya bin Sa'id dari Sa'id bin Al Musayyab, "Fitnah pertama kali muncul, yaitu terbunuhnya Utsman, maka tidak ada seorang pun dari ahli badr yang tersisa. Kemudian muncul fitnah kedua, yaitu peristiwa harrah (zaman Yazid bin Mu'awiyah -pent), tidak ada seorangpun dari sahabat ahli Hudaibiyyah yang tersisa. Kemudian terjadi fitnah ketiga, dan fitnah itu tidak berkesudahan sehingga manusia (para sahabat) tidak lagi memiliki kekuatan."(Shahih)
30 3721 Telah menceritakan kepada kami Al Hajjaj bin Minhal telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Umar An Numairi telah menceritakan kepada kami Yunus bin Yazid dia berkata, saya mendengar Az Zuhri berkata, aku mendengar 'Urwah bin Az Zubair dan Sa'id bin Al Musayyab dan 'Alqamah bin Waqqash dan 'Ubaidullah bin Abdullah dari hadits 'Aisyah radliallahu 'anha, isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan setiap dari mereka menceritakan kepadaku sekumpulan hadis, Aisyah berkata, "Aku dan Ummu Misthah bertemu, kemudian Ummu Misthah jatuh karena kainnya, lalu dia berkata, "Celakalah Misthah." Aku pun berkata, "Sungguh jelek apa yang kamu ucapkan, kamu telah mencela seseorang yang pernah ikut perang Badr." Lalu perawi menyebutkan tentang hadits ifki."(Shahih)
31 3722 Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Al Mundzir telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fulaih bin Sulaiman dari Musa bin 'Uqbah dari Ibnu Syihab dia berkata, "Ini berkenaan dengan peperangan yang dialami Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian ia menyebutkan hadits. Setelah melemparkan mereka ke dalam sumur badar, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada mereka: "Apakah kalian mendapati apa yang dijanjikan Rabb kalian adalah benar?" Musa berkata, Nafi' mengatakan, Abdullah berkata, "Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah engkau menyeru orang yang telah mati?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Tidaklah kalian lebih mendengar ucapanku daripada mereka." Abu Abdullah mengatakan, "Kemudian orang-orang Quraisy yang ikut serta dalam perang Badr dikumpulkan, dan yang diberi bagian harta rampasan perang berjumlah delapan puluh satu orang." Urwah bin Az Zubair berkata, Az Zubair berkata, "Bagian (dari rampasan perang) mereka dibagi-bagi, dan mereka diberi seratus bagian. Wallahu a'lam."(Shahih)
32 3723 Telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Musa telah mengabarkan kepada kami Hisyam dari Ma'mar dari Hisyam bin 'Urwah dari Ayahnya dari Az Zubair dia berkata, "Kaum Muhajirin diberi seratus bagian (dari harta ghanimah Badr)."(Shahih)