1 |
986 |
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Hisyam bin
'Urwah dari Bapaknya dari 'Aisyah bahwasanya dia berkata, "Pernah terjadi gerhana
matahari pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam lalu mendirikan shalat bersama orang banyak. Beliau berdiri dalam shalatnya
dengan memanjangkan lama berdirinya, kemudian rukuk dengan memanjangkan rukuknya,
kemudian berdiri dengan memanjangkan lama berdirinya, namun tidak selama yang
pertama. Kemudian beliau rukuk dan memanjangkan lama rukuknya, namun tidak se lama
rukuknya yang pertama. Kemudian beliau sujud dengan memanjangkan lama sujudnya,
beliau kemudian mengerjakan rakaat kedua seperti pada rakaat yang pertama. Saat beliau
selesai melaksanakan shalat, matahari telah nampak kembali. Kemudian beliau
menyampaikan khutbah kepada orang banyak, beliau memulai khutbahnya dengan memuji
Allah dan mengangungkan-Nya, lalu bersabda: "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah
dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan tidak akan mengalami gerhana disebabkan
karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana, maka banyaklah berdoa
kepada Allah, bertakbirlah, dirikan shalat dan bersedekahlah." Kemudian beliau meneruskan
sabdanya: "Wahai ummat Muhammad! Demi Allah, tidak ada yang melebihi kecemburuan
Allah kecuali saat Dia melihat hamba laki-laki atau hamba perempuan-Nya berzina. Wahai
ummat Muhammad! Demi Allah, seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui,
niscaya kalian akan sedikit tertawa dan lebih banyak menangis."(Shahih) |