1 |
6525 |
Telah menceritakan kepadaku Mu`ammal bin Hisyam Abu Hisyam telah menceritakan
kepada kami Isma'il bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami 'Auf telah menceritakan
kepada kami Abu Raja' telah menceritakan kepada kami Samurah bin Jundab radliallahu
yang menceritakan kisahnya. Suatu saat ketika subuh, beliau berkata: "Semalaman aku
didatangi dua orang, keduanya mengajakku pergi dan berujar; 'Ayo kita berangkat! ' Aku pun
berangkat bersama keduanya, dan kami mendatangi seseorang yang berbaring dan yang lain
berdiri disampingnya dengan membawa batu besar, lalu ia menjatuhkan batu tersebut di
kepalanya sehingga kepalanya pecah dan batu menggelinding disini. Orang tadi terus
mengikuti batu dan mengambilnya, namun ketika dia belum kembali kepada yang dijatuhi,
tetapi kepalanya telah kembali seperti sedia kala. Lantas orang tadi kembali menemuinya
dan mengerjakan sebagaimana semula. Sayapun bertanya kepada dua orang yang
membawaku; 'Subhanallah, mengapa kedua orang ini seperti ini? ' keduanya menjawab;
seseorang yang terlentang diatas kedua tengkuknya sedang ada orang lain yang berdiri di
sampingnya sambil membawa pengait besi, ia memegang salah satu samping wajahnya dan
memotong-motong dagunya hingga tengkuknya, dan tenggorokannya hingga tengkuknya,
dan matanya hingga tengkuknya" -Kata Auf, terkadang Abu Raja' menggunakan redaksi;
berpindah ke sisi dagu lain dan memperlakukan korbannya sebagaimana ia lakukan pada sisi
dagu pertama. Belum ia selesai memotong-mogong dagu kedua, maka dagu samping
pertama kembali seperti semula, maka orang itu memperlakukannya sebagaimana semula.
Maka saya bertanya; 'Subhanallah, kenapa dua orang ini? ' Namun kedua orang yang
membawaku hanya berujar; 'Mari kita pindah ke tempat lain dulu! ' Maka kami berangkat,
hingga kami mendatangi suatu tempat seperti tungku." Kata Abu Raja, seingatku Samurah
mengatakan; "Tungku tersebut mengeluarkan suara gemuruh.- Lantas kami melihat isinya,
tak tahunya disana ada laki-laki dan wanita telanjang, mereka didatangi oleh sulut api dari
bawah mereka, jika sulutan api mengenai mereka, mereka mengerang-ngerang. Maka saya
bertanya kepada dua orang yang membawaku; 'apa sebenarnya dengan orang-orang ini?
Namun kedua orang yang membawaku hanya berujar; 'Ayo kita berpindah ke tempat lain! '
Maka kami terus berangkat, dan kami mendatangi sebuah sungai." Dan setahuku Samurah
mengatakan; 'sungai merah seperti darah-, "tak tahunya di sungai ada laki-laki yang
berenang, sedang ditepi sungai ada orang yang mengumpulkan banyak bebatuan, apabila
yang berenang tadi sampai ke tepian sungai, ke tempat orang yang mengumpulkan
bebatuan, maka ia membuka mulutnya dan orang yang di tepi tadi memasukkan batu ke
mulutnya, lantas ia berenang kemudian kembali lagi, setiap kali ia kembali ke tepi, mulutnya
membuka dan orang yang di tepi menyuapinya dengan batu itu. Saya bertanya kepada dua
orang yang membawaku; 'kenapa dua orang ini? ' keduanya menjawab; 'Ayo kita pindah ke
tempat lain dulu! ' Maka kami pun berangkat, lantas kami mendatangi seseorang yang
wajahnya menyeramkan sebagaimana seseorang yang paling menyeramkan yang pernah
kalian lihat. Dan di dekatnya terdapat api yang terus ia nyalakan dan dia berlari di sekitarnya.
Saya bertanya kepada dua orang yang membawaku; 'mengapa orang ini? ' kedua orang yang
membawaku berujar; 'Ayo kita pindah ke tempat lain dahulu! ' Lantas kami berangkat. Lalu
kami mendatangi sebuah kebun yang secara merata berisi warna musim semi, diantara dua
tepi kebun terdapat seseorang yang jangkung, yang nyaris aku belum pernah melihat
manusia yang kepalanya memanjang di langit seperti itu, dan sekitar orang itu terdapat
banyak anak-anak kecil yang pernah aku lihat. Saya bertanya; 'Apa ini sebenarnya, mereka
ini siapa? ' kedua orang yang membawaku berujar; 'Ayo kita pindah ke tempat lain dulu! '
Kami pun berangkat melanjutkan perjalanan, hingga kami mendatangi sebuah kebun besar
yang sebelumnya aku belum pernah melihat kebun lebih besar dan lebih indah daripadanya
sama sekali, Keduanya berkata; 'Naiklah engkau! ' Kami pun naik, dan kami berakhir ke
sebuah kota yang dibangun dari batu bata emas dan perak, lalu kami tiba di pintu kota. Kami
minta di buka, maka pintu pun dibuka untuk kami, kami masuk dan kami disambut oleh
beberapa orang yang separo tubuhnya seperti orang paling tampan yang pernah anda lihat,
dan separohnya seperti manusia paling jelek yang pernah engkau lihat. Keduanya
mengatakan kepada mereka; 'Pergilah kalian semua! ' Lantas mereka sampai di sebuah
sungai. Tak tahunya sungai itu terbentang mengalir, airnya sangat putih bersih, mereka pun
pergi dan mandi-mandi disana, kemudian kembali menemui kami dan kotorannya telah
hilang di sungai tempat mereka mandi, sehingga mereka menjadi manusia paling tampan.
Keduanya mengatakan kepadaku; 'Inilah surga Aden dan di sini hunianmu! ' lantas
pandanganku menatap ke atas, tak tahunya ada sebuah istana seperti awan putih yang
menyendiri. Keduanya berkata; 'Inilah hunianmu! ' Saya menjawab; 'Semoga Allah
memberkati kalian berdua, sekarang biarkanlah aku untuk memasukinya! ' Keduanya
menjawab; 'kalau sekarang jangan dulu, namun pasti engkau akan memasukinya! ' Saya
mengatakan; 'Semenjak semalaman aku telah melihat peristiwa-peristiwa aneh nan
mencengangkan, tolong kabarilah aku apa arti sebenarnya yang kulihat! ' Keduanya berujar;
yang kamu datangi sedang kepalanya pecah dengan batu, itu adalah seseorang yang
mempelajari alquran namun ia menolaknya, dan ia tidur sampai meninggalkan shalat wajib.
Adapun orang yang kamu datangi membelah dagu kawannya hingga tengkuknya,
tenggorokannya hingga dagunya, dan matanya hingga tengkuknya, itu adalah seseorang
yang berangkat dari rumahnya lantas ia dusta, dan kedustaannya menembus cakrawala.
Adapun laki-laki dan wanita yang telanjang dalam bangunan seperti tungku, mereka adalah
laki-laki dan wanita pezina. Adapun laki-laki yang berenang dalam sungai dan disuapi batu
besar, mereka adalah pemakan riba, adapun laki-laki yang raut mukanya menyeramkan di
neraka sambil menyalakan api dan berlari-lari di sekitarnya, itu adalah Malik, penjaga
Jahannam, adapun laki-laki jangkung dalam taman, ia adalah Ibrahim 'alaihissalam, adapun
anak-anak di sekitarnya adalah bayi yang mati diatas fitrah." Lantas sebagian sahabat
bertanya; 'ya Rasulullah, juga anak orang-orang musyrik? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Juga anak-anak orang-orang musyrik! Adapun orang yang separoh
berwajah tampan dan separohnya lagi jelek, mereka adalah orang yang mencampuradukkan
amal shalih dan lainnya jelek, lantas Allah mengampuni kesalahannya."(Shahih) |