No |
No Hadits |
Isi |
1 |
5273 |
Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Sufyan dia berkata; telah menceritakan
kepadaku Musa bin Abu 'Aisyah dari 'Ubaidullah bin Abdullah dari Ibnu Abbas dan 'Aisyah
bahwa Abu Bakar radliallahu 'anhu pernah mencium nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika
beliau wafat, selanjutnya Aisyah berkata; "Kami memasukkan obat melalui mulut beliau
ketika beliau sakit, lalu beliau memberi isyarat kepada kami dengan mengatakan: "Janganlah
kalian memasukkan obat lewat mulutku (dengan paksa)." Maka kami berkata; "Ah, itu biasa,
memang orang sakit tidak suka obat." Ketika beliau tersadar, beliau bersabda: "Tidakkah aku
telah melarang kalian memasukkan obat kedalam mulutku!, janganlah kalian memasukkan
obat ke dalam mulutku." Kami pun berkata; "Ah biasa, memang orang sakit tidak suka obat."
Lalu beliau bersabda: "Tidak ada seorangpun dalam rumah kecuali dirinya harus di obati
(dengan paksa) melalui mulutnya kecuali Abbas, karena ia tidak bersama kalian."(Shahih) |
2 |
5274 |
Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Az Zuhri telah mengabarkan kepadaku 'Ubaidullah bin Abdullah dari Ummu Qais
dia berkata; Aku mengunjungi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersama anakku yang baru
saja saya obati kerongkongannya dengan tanganku, maka beliau bersabda: "Dengan maksud
apa kamu mengobati penyakit tenggorokan anakmu dengan memasukkan jemari tangan?
Gunakanlah kayu India, karena padanya terdapat tujuh ragam penyembuhan, dan dapat di
masukkan sebagai obat tetes hidung untuk menyembuhkan penyakit kerongkongan dan
dapat pula menjadi penyembuh dari penyakit radang selaput dada." Aku mendengar Az
Zuhri berkata; "Dua hal telah dijelaskan kepadaku, namun aku belum mendapatkan
penjelasan mengenai yang lima hal lagi, lalu aku berkata kepada Sufyan, sesungguhnya
Ma'mar pernah berkata dengan lafazh; 'A'laqtu 'alaihi', perawi berkata; "Bahwa Ma'mar
belum pernah mendengarnya, karena Sufyan hanya mengatakan dengan redaksi; "A'laqtu
'anhu, aku pernah mendengarnya langsung dari mulut Az Zuhri bahwa Sufyan mensifati
seorang anak kecil yang ditahnik (mengunyahkan kurma kemudian dimasukkan ke dalam
mulut bayi) dengan jari, kemudian Sufyan memasukkan jarinya ke kerongkongan, maka
maksud dari hadits di atas adalah mengangkat kerongkongan dengan jari-jari (yaitu dengan
memasukkan jari-jari melalui mulut), dan dia tidak mengatakan; "Menggantungkan sesuatu
padanya."(Shahih) |
3 |
5275 |
Telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Muhammad telah mengabarkan kepada
kami Abdullah telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dan Yunus, Az Zuhri mengatakan;
telah mengabarkan kepadaku Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah bahwa Aisyah radliallahu
'anha yaitu isteri nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; "Ketika sakit Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam semakin parah, beliau meminta izin kepada para isterinya supaya di rawat di
rumahku, setelah para isterinya mengizinkan beliau (tinggal di rumahku), beliau keluar
dengan dibopong dua orang yaitu beliau berada di antara Abbas dan laki-laki lain, sementara
kaki beliau tertatih-tatih di tanah." Lalu kuberitahukan hal itu kepada Ibnu Abbas, dia
berkata; "Tahukah kamu siapakah yang dimaksud Aisyah dengan laki-laki lain itu?" aku
menjawab; "Tidak." Ibnu Abbas berkata; "Dia adalah Ali." Aisyah berkata lagi; Setelah Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke rumahnya sementara sakitnya semakin parah, beliau
bersabda: "Tolong guyurlah aku dari tujuh geriba yang belum dibuka ikatannya, siapa tahu
aku masih bisa menyampaikan pesan kepada orang-orang." Lantas kami dudukkan beliau di
sebuah ember besar milik Hafsah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian kami
mengguyur beliau dari geriba-geriba itu hingga nabi memberi isyarat "Cukup, telah kalian
lakukan!" Nabi pun keluar menemui orang-orang dan mengimami mereka serta
menyampaikan pidatonya.(Shahih) |
|