1 |
6424 |
Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim Telah mengabarkan kepada kami
Waki' -lewat jalur periwayatan lain-Telah menceritakan kepada kami Yahya telah
menceritakan kepada kami Waki' dari Al A'masy dari Ibrahim dari Alqomah dari 'Abdullah
radliallahu 'anhu mengatakan; tatkala turun ayat ini; 'Sesungguhnya orang yang beriman dan
tidak mencampuradukkan keimanan mereka dengan kezaliman' (QS.Luqman 82), ayat ini
sangat menggusarkan para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, sehingga mereka
bertanya; 'Siapa diantara kami yang tidak melakukan kezaliman terhadap dirinya sendiri? '
lantas Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Bukan seperti yang kalian sangka,
hanyasanya yang dimaksudkan adalah seperti ucapan Luqman kepada anaknya; 'Wahai
anakku, janganlah engkau menyekutukan Allah, sebab menyekutukan Allah adalah
kezhaliman yang besar" (QS.Luqman 82).(Shahih) |
2 |
6425 |
Telah menceritakan kepada kami 'Abdan Telah mengabarkan kepada kami Abdullah
Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri telah menceritakan kepadaku
Mahmud bin Rabi' mengatakan, aku mendengar Itban bin Malik mengatakan, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah menemuiku, lantas ada seseorang bertanya; 'mana Malik
bin Duhsyun? ' seseorang dari kami mengatakan; 'Dia munafik, tidak mencintai Allah dan
Rasul-NYA.' Spontan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bukankah kalian katakan
bahwa ia mengucapkan; laa-ilaaha-illallah, untuk mencari wajah Allah?" Ia menjawab;
melainkan Allah mengharamkan neraka baginya di hari kiamat."
(Shahih) |
3 |
6426 |
Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Abu 'Awanah dari Hushain dari fulan mengatakan, Abu Abdurrahman dan Hibban bin
alasan yang memotivasi kawanmu untuk menumpahkan darah.' Maksudnya Ali bin Abi
Thalib. 'Apa itu? ' Tanya Hibban. Abu Abdurrahman menjawab; 'Sesuatu yang aku
mendengar darinya secara langsung.' 'Apa itu? ' Tanya Hibban. Abu Abdurrahman
melanjutkan; dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutusku bersama
Zubair dan Abu Murtsad. Masing-masing kami ketika itu menunggang kuda. Nabi berpesan:
namun Abu Awanah mengatakan dengan redaksi; 'Haj'."disana ada seorang wanita yang
membawa surat Hathib bin Abi Baltha'ah kepada kaum musyrikin, bawalah surat itu
kepadaku." Lantas kami berangkat menunggang kuda kami hingga kami menemukan wanita
itu sebagaimana yang disabdakan Nabi kepada kami, yaitu ia berada diatas untanya. Ketika
itu Hathib bin Abi Baltha'ah telah berkirim surat kepada penduduk Makkah yang isinya
mengabarkan keberangkatan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam kepada mereka. Maka
kami bertanya kepada wanita tersebut; 'Mana surat yang ada bersamamu? ' 'Saya tak
membawa surat apapun' Jawab wanita tersebut. Maka kami menderumkan untanya, Kami
mencari-cari surat itu di barang-barang bawaannya namun tidak kami dapatkan apa-apa.
Kedua kawan kami mengatakan; 'Menurut hemat kami, dia tak membawa surat! ' Saya
jawab; 'Kita sama-sama tahu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tak mungkin
bohong.' Maka Ali bersumpah dengan mengatakan; 'Demi Dzat yang dijadikan untuk
bersumpah, sekarang kamu harus mengeluarkan surat itu, atau kami benar-benar
menelanjangimu.' Spontan wanita tersebut meraih ikat pinggangnya dan pada saat itu dia
mengenakan ikat pinggang terbuat dari kain, dan mengeluarkan surat tersebut. Kemudian
mereka membawa surat itu kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. Umar berkata; 'ya
Rasulullah, sungguh Hathib telah mengkhianati Allah dan rasul-NYA dan juga orang-orang
mukmin, biarkan diriku memenggal lehernya.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bertanya kepada Hathib: "Hai Hathib, apa yang mendorongmu untuk berbuat seperti itu?"
Hathib menjawab; 'ya Rasulullah, Bukan berarti saya tidak beriman kepada Allah dan rasul-
NYA, akan tetapi saya ingin mempunyai di tengah-tengah kaum (di Makkah) tangan yang
membela keluarga dan hartaku, dan saya berpikir tak ada satupun dari sahabatmu
melainkan dia juga disana mempunyai keluarga yang lewat perantaraannya Allah menjaga
keluarga dan hartanya dari kaumnya.' Maka Nabi menjawab; "Ia jujur, maka janganlah kalian
berkomentar terhadapnya selain kebaikan." Namun Umar belum juga reda kemarahannya
sehingga kembali mengatakan; 'ya Rasulullah, ia telah berkhianat kepada Allah dan rasul-Nya
dan juga orang-orang mukmin, biarkan aku memenggal kepalanya.' Spontan Nabi shallallahu
apakah kamu tahu, barangkali Allah telah melihat orang-orang yang mengikuti perang badar
lantas mengatakan; 'lakukanlah sekehendak kalian, Aku telah mewajibkan surga bagi kalian!"
Kedua mata Umar pun berlinang, dan berujar; 'Allah dan Rasul-Nya-lah yang lebih tahu! '
Abu Abdullah mengatakan mengenai tempat diatas; 'Khah adalah lebih sahih, namun
beginilah Abu 'Awanah mengatakan, haj. Padahal haj adalah kesalahan tulis. Haj adalah
nama tempat, sedang Husyaim mengatakan Khah (dengan huruf akhir Kha' bukan jim).'(Shahih) |