1 |
5517 |
Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu Maryam telah menceritakan kepada
kami Isma'il bin Ibrahim bin 'Uqbah dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu
Umar radliallahu 'anhuma dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda:
"Suatu ketika tiga orang laki-laki sedang berjalan, tiba-tiba hujan turun hingga mereka
berlindung ke dalam suatu gua yang terdapat di gunung. Tanpa diduga sebelumnya, ada
sebongkah batu besar jatuh menutup mulut goa dan mengurung mereka di dalamnya.
Kemudian salah seorang dari mereka berkata kepada temannya yang lain; 'lngat-ingatlah
amal shalih yang pernah kalian lakukan hanya karena mengharap ridla Allah semata. Setelah
itu, berdoa dan memohonlah pertolongan kepada Allah dengan perantaraan amal shalih
tersebut, mudah-mudahan Allah akan menghilangkan kesulitan kalian. Kemudian salah
seorang dari mereka berkata; 'Ya Allah ya Tuhanku, dulu saya mempunyai dua orang tua
yang sudah lanjut usia. Selain itu, saya juga mempunyai seorang istri dan beberapa orang
anak yang masih kecil. Saya menghidupi mereka dengan menggembalakan ternak. Apabila
pulang dari menggembala, saya pun segera memerah susu dan saya dahulukan untuk kedua
orang tua saya. Lalu saya berikan air susu tersebut kepada kedua orang tua saya sebelum
saya berikan kepada anak-anak saya. Pada suatu ketika, tempat penggembalaan saya jauh,
hingga saya baru pulang pada sore hari. Ternyata saya dapati kedua orang tua saya sedang
tertidur pulas. Lalu, seperti biasa, saya segera memerah susu. Saya berdiri di dekat keduanya
karena tidak mau membangunkan dari tidur mereka. Akan tetapi, saya juga tidak ingin
memberikan air susu tersebut kepada anak-anak saya sebelum diminum oleh kedua orang
tua saya, meskipun mereka, anak-anak saya, telah berkerumun di telapak kaki saya untuk
meminta minum karena rasa lapar yang sangat. Keadaan tersebut saya dan anak-anak saya
jalankan dengan sepenuh hati hingga terbit fajar. Ya Allah, jika Engkau tahu bahwa saya
melakukan perbuatan tersebut hanya untuk mengharap ridla-Mu, maka bukakanlah celah
untuk kami hingga kami dapat melihat langit! ' Akhirnya Allah membuka celah lubang gua
tersebut, hingga mereka dapat melihat langit. Orang yang kedua dari mereka berdiri sambil
berkata; 'Ya Allah, dulu saya mempunyai seorang sepupu perempuan (anak perempuan
paman) yang saya cintai sebagaimana cintanya kaum laki-laki yang menggebu-gebu terhadap
wanita. Pada suatu ketika saya pernah mengajaknya untuk berbuat mesum, tetapi ia
menolak hingga saya dapat memberinya uang seratus dinar. Setelah bersusah payah
mengumpulkan uang seratus dinar, akhirnya saya pun mampu memberikan uang tersebut
kepadanya. Ketika saya berada diantara kedua pahanya (telah siap untuk menggaulinya),
tiba-tiba ia berkata; 'Hai hamba Allah, takutlah kepada Allah dan janganlah kamu membuka
cincin (menggauliku) kecuali setelah menjadi hakmu.' Lalu saya bangkit dan
meninggalkannya. Ya Allah, sesungguhnya Engkau pun tahu bahwa saya melakukan hal itu
hanya untuk mengharapkan ridhla-Mu. Oleh karena itu, bukakanlah suatu celah lubang
untuk kami! ' Akhirnya Allah membukakan sedikit celah lubang lagi untuk mereka bertiga.
Seorang lagi berdiri dan berkata; 'Ya Allah ya Tuhanku, dulu saya pernah menyuruh
seseorang untuk mengerjakan sawah saya dengan cara bagi hasil. Ketika ia telah
menyelesaikan pekerjaannya, ia pun berkata; 'Berikanlah hak saya kepada saya! ' Namun
saya tidak dapat memberikan kepadanya haknya tersebut hingga ia merasa sangat jengkel.
Setelah itu, saya pun menanami sawah saya sendiri hingga hasilnya dapat saya kumpulkan
untuk membeli beberapa ekor sapi dan menggaji beberapa penggembalanya. Selang berapa
lama kemudian, orang yang haknya dahulu tidak saya berikan datang kepada saya dan
berkata; 'Takutlah kamu kepada Allah dan janganlah berbuat zhalim terhadap hak orang lain!
' Lalu saya berkata kepada orang tersebut; 'Pergilah ke beberapa ekor sapi beserta para
penggembalanya itu dan ambillah semuanya untukmu! ' Orang tersebut menjawab;
'Takutlah kepada Allah dan janganlah kamu mengolok-olok saya! ' Kemudian saya katakan
lagi kepadanya; 'Sungguh saya tidak bermaksud mengolok-olokmu. Oleh karena itu, ambillah
semua sapi itu beserta para pengggembalanya untukmu! ' Akhirnya orang tersebut
memahaminya dan membawa pergi semua sapi itu. Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah
mengetahui bahwa apa yang telah saya lakukan dahulu adalah hanya untuk mencari ridla-
Mu. Oleh karena itu, bukalah bagian pintu goa yang belum terbuka! ' Akhirnya Allah pun
membukakan sisanya untuk mereka."(Shahih) |