Daftar Hadits riwayat Bukhari


Kitab : Jihad dan penjelajahan
Bab : Penjelasan tentang bendera Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam
[Kembali]

No No Hadits Isi
1 2752 Telah bercerita kepada kami Sa'id bin Abi Maryam berkata telah bercerita kepadaku Al Laits berkata telah bercerita kepadaku 'Uqail dari Ibnu Sihab berkata telah bercerita kapadaku Tsa'labah bi Abi Malik Al Qurathiy bahwa Qais bin Sa'ad Al Anshariy radliallahu 'anhu adalah pembawa bendera Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ketika ia hendak melaksanakan haji lalu ia menyisir rambutnya.(Shahih)
2 2753 Telah bercerita kepada kami Qutaibah bin Sa'ad telah bercerita kepada kami Hatim bin Isma'il dari Yazid bin Abi 'Ubaid dari Salamah bin Al Akwa' radliallahu 'anhu berkata; 'Ali radliallahu 'anhu pernah tertinggal dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam peperangan Khaibar karena dia menderita sakit mata. 'Ali berkata: "Aku terlambat dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam". Kemudian dia berangkat lalu bertemu dengan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika malam hari yang keesokan paginya Khaibar ditaklukan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh pasti aku kan menyerahkan bendera perang ini", atau Beliau bersabda: "Sungguh (bendera ini) akan diambil besok pagi oleh orang yang dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya", atau Beliau bersabda: "Orang yang mencintai Allah dan Rosul-Nya, dimana Allah akan memberikan kemenangan melalui tangannya". Maka ketika kami sedang bersama 'Ali, dan ini perkata yang kami tidak harapkan, mereka berkata: "Inilah 'Ali". Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberikan bendera itu kepadanya kemudian Allah memenangkan peperangan Khaibar ini melalui tangannya.(Shahih)
3 2754 Telah bercerita kepada kami Muhammad bin Al 'Alaa' telah bercerita kepada kami Abu Usamah dari Hisyam bin 'Urwah dari bapaknya dari Nafi' bin Jubair berkata aku mendengar Al 'Abbas berkata kepada Az Zubair radliallahu 'anhuma: "Disinikah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kamu untuk menancapkan bendera?"(Shahih)