1 |
3979 |
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al'Ala' Telah menceritakan kepada
kami Abu Usamah dari Buraid bin Abdullah dari Abu Burdah dari Abu Musa radliallahu 'anhu
katanya, selepas Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dari perang Hunain, beliau utus Abu Amir
memimpin pasukan ke Authas. Selanjutnya Abu Amir temui Duraid bin Shimah dan Duraid
pun terbunuh. Kemudian Allah menghancurkan para pengikutnya. Kata Abu Musa; Rasul
mengutusku bersama Abu Amir, Abu umair kemudian terkena lemparan pada lututnya, ia
terkena panah yang dibidikkan oleh Jusyami hingga panah itu terus menancap di lututnya.
Aku pun menemuinya dan bertanya; "Wahai paman, siapa yang melemparmu? Ia memberi
isyarat kepada Abu Musa dan berujar; "Itulah pembunuhku yang telah membidikkan panah
kepadaku." Maka aku memburunya dan berusaha kutemui, ketika ia melihatku, ia melarikan
diri, maka aku terus menguntitnya dan kuejek; "Apa kamu tidak malu, tidak bisakah engkau
bertahan?" Ia pun bertahan, kami bergantian menebas dengan pedang dua kali sabetan yang
selanjutnya aku berhasil membunuhnya. Kemudian kukatakan kepada Abu Amir; "Allah telah
membunuh kawanmu. Abu Amir kemudian berujar; "Tolong cabutlah panah ini dariku" Maka
aku mencabutnya sehingga lukanya mengalirkan air. Kata Abu amir "Wahai anak saudaraku,
sampaikanlah salam kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan sampaikan, "Mintakanlah
ampunan untukku! Dan Abu Amir menjadikanku sebagai komandan para sahabat. Ia masih
bertahan beberapa saat kemudian wafat. Aku pun pulang dan kutemui Nabi shallallahu
'alaihi wasallam di rumahnya diatas tempat tidur yang terbuat dari pelepah kurma
beralaskan kasur dan pelepah kasurnya membekas di punggung dan pinggangnya.
Kusampaikan kepada beliau segala berita kami dan juga berita Abu Amir yang
menyampaikan pesan, "Sampaikan kepada Rasulullah, mintakanlah ampunan untukku." Nabi
meminta air, dan beliau berwudhu, kemudian beliau tengadahkan kedua tangannya dan
berdoa ALLOOHUMMAGHFIR LI'UBAID ABI AMIR" (Ya Allah, berilah ampunan untuk hamba-
Mu yang lemah, Abu Amir), dan kulihat ketiaknya yang putih kemudian beliau memanjatkan
doa ALLOOHUMMAJ'ALHU YAUMAL QIYAAMATI FAUQO KATSIIRIN MIN KHOLQIKA MINAN
NASI' (Ya Allah, jadikanlah ia diatas kebanyakan manusia ciptaan-Mu). Maka aku meminta;
"Dan aku juga mintakanlah ampunan." Maka Nabi panjatkan ALLOOHUMMAGH FIR
LIABDILLAH BIN QAIS DZANBAHU WA ADKHILHU YAUMAL QIYAMATI MUDKHALAN KARIIMA
(Ya Allah, ampunilah Abdullah bin Qais (Abu Musa) atas dosanya, dan masukkanlah pada hari
kiamat ke tempat yang terpuji). Kata Abu Burdah, satu doanya untuk Abu Amir dan satunya
untuk Abu Musa.(Shahih) |