No |
No Hadits |
Isi |
1 |
3980 |
Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi ia mendengar Sufyan Telah menceritakan
kepada kami Hisyam dari ayahnya dari Zaenab binti Abu Salamah dari Ibunya, Ummu
Salamah radliallahu 'anha, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menemuiku yang ketika itu
disisiku ada seorang waria dan kudengar ia mengatakan kepada Abdullah bin Abu Umayyah;
Wahai Abdullah, bagaimana pendapatmu jika Allah menalukkan Thaif untukmu, hendaklah
engkau menikahi anak perempuan Ghailan, sebab ia (perempuan) yang menghadap dengan
empat cabang dan berbalik dengan delapan cabang. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
langsung berkomentar: "Jangan biarkan laki-laki waria (banci) itu menemui kalian. Kata Ibnu
Uyainah, Ibnu Juraij mengatakan makna 'mukhannats' adalah banci, Telah menceritakan
kepada kami Mahmud Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Hisyam dengan
hadist ini dan beliau tambahkan redaksi; "Ketika itu beliau sedang mengepung kota Thaif".(Shahih) |
2 |
3981 |
Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Amru dari Abul Abbas, tukang syair yang buta dari Abdullah bin Umar katanya,
ketika Rasulullah mengepung Thaif, dan beliau sama sekali belum memperoleh hasilnya,
beliau berujar: "Besok kita insya Allah pulang." Ucapan Nabi ini memberatkan mereka
sehingga para sahabat berujar; "Apakah kita akan pulang dan tidak menaklukkannya?"
Abdullah bin Umar adakalanya berujar dengan lafadz; "Kita akan pulang." maka Rasulullah
berujar: "Teruslah kalian menyongsong peperangan." Para sahabat pun terus berangkat dan
mereka peroleh luka-luka. Kata Nabi: "Besok kita insya Allah kita pulang." Ucapan Nabi ini
menjadikan para sahabat kagum (sebagai pelipur lara), maka Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam tertawa. Suatu kali Sufyan mengatakan dengan redaksi; "Nabi tersenyum". Kata
Abul Abbas, kata Humaidi, Telah menceritakan kepada kami Sufyan semua beritanya.(Shahih) |
3 |
3982 |
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar Telah menceritakan kepada
kami Ghundar dari Syu'bah dari 'Ashim katanya; Aku mendengar Abu Usman berkata; aku
mendengar Sa'ad -yang ia adalah sahabat pertama-tama yang melesakkan panah fii
sabilillah- dan Abu Bakrah yang ketika itu ia mengepung benteng Thaif bersama pasukan
sahabat. Lantas menemui nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan keduanya berujar; "Aku
dengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang mengaku kepada selain
ayahnya padahal ia tahu, maka surga haram baginya. Kata Hisyam, Telah mengabarkan
kepada kami Ma'mar dari 'Ashim dari Abu Aliyah atau Abu Utsman An Nahdi katanya, aku
mendengar Sa'd dan Abu Bakrah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Kata Ashim saya
bekomentar; Sudah ada dua orang memberi kesaksian bagimu (Abu Aliyah atau Abu
Utsman), cukuplah keduanya sebagai saksi. Kata (Abu Aliyah atau Abu Utsman) "Betul",
satunya adalah sahabat pertama-tama yang membidikan panah fi sabilillah dan kedua
adalah sahabat yang termasuk dari orang ketiga diantara dua puluh tiga sahabat yang pulang
dari Thaif.(Shahih) |
4 |
3983 |
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al'Ala' Telah menceritakan kepada
kami Abu Usamah dari Buraid bin Abdullah dari Abu Burdah dari Abu Musa radliallahu 'anhu,
katanya Aku disisi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang ketika itu beliau singgah di Ji'ranah
antara Makkah dan Madinah, beliau bersama Bilal. Rupanya ada seorang arab badui
(pelosok) menemui beliau dan berujar; "Tidakkah engkau lunasi janjimu kepadaku? Jawab
Nabi: "Bergembiralah! Si arab badui menjawab; "kamu berulang ka li mengatakan;
"bergembiralah! Kemudian beliau temui Abu musa dan Bilal seolah-olah beliau emosi. Kata
beliau: "Orang arab itu telah menolak kabar gembira! Maka temuilah olehmu berdua! maka
kami menemuinya. Selanjutnya Nabi meminta baskom berisi air, belia u cuci kedua
tangannya, wajahnya dan beliau semprotkan air dari mulut beliau ke baskom, kemudian
beliau bersabda: "Silahkan kalian berdua minum, dan guyurkan pada wajah kalian, dan
tengkuk kalian dan bergembiralah! Keduanya lantas mengambil baskom dan keduanya
melaksanakan perintah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Ummu Salamah lantas berseru
dibalik tabir "Tolong sisakan air itu untuk ibu kalian! Maka keduanya menyisakan air itu.(Shahih) |
5 |
3984 |
Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim Telah menceritakan kepada kami
Ismail Telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij katanya, Telah menceritakan kepadaku
'Atha", bahwasanya Shafwan bin Ya'la bin Umayyah mengabarinya, Ya'la berujar; "Sekiranya
aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika wahyu diturunkan kepadanya!
Katanya, maka ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berada di Ji'ranah yang ketika itu
beliau dinaungi dengan sebuah kain bersama beberapa orang sahabatnya, tiba-tiba seorang
arab pedusunan (badui,) yang memakai jubah beraroma minyak wangi menemuinya dan
bertanya; "Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu tentang seseorang yang berihram
untuk umrah dengan jubah setelah diberi wewangian? Umar lantas memberi isyarat kepada
Ya'la dengan tangannya yang pesannya; "Kemari". Ya'la kemudian datang dan memasukkan
kepalanya. Serta merta wajah Rasulullah memerah dan naik darah beberapa saat, kemudian
reda. Kata beliau: "Mana si arab badui yang bertanya tentang Umrah? Ia pun kemudian
dicari dan didatangkan. Lalu Nabi bersabda: "Wewangian yang ada padamu, tolong cucilah
tiga kali, adapun jubah, maka tanggalkanlah, kemudian lakukan dalam umrahmu
sebagaimana kamu lakukan dalam hajimu."(Shahih) |
6 |
3985 |
Telah menceritakan kepada kami Musa bin Ismail Telah menceritakan kepada kami
Wuhaib Telah menceritakan kepada kami Amru bin Yahya dari Abbad bin Tamim dari
Abdullah bin Zaid bin Ashim katanya, ketika Allah memberi Rasul-Nya shallallahu 'alaihi
wasallam rampasan (fai) pada perang Hunain, beliau membagi rampasan itu untuk orang-
orang yang hatinya masih perlu ditarbiyah (muallaf), dan beliau sama sekali tidak memberi
bagian sahabat anshar. Rupanya sahabat anshar ini emosi karena tidak memperoleh bagian
sebagaimana yang lain memperolehnya. Maka kemudian Rasulullah menyampaikan pidato:
"Hadirin kaum Anshar, bukankah aku dahulu menjumpai kalian dalam keadaan sesat lantas
Allah memberi kalian petunjuk dengan perantaraanku? Dahulu kalian dalam keadaan
terpecah-belah lantas Allah mendamaikan kalian dengan perantaraanku? Dan kalian dalam
keadaan miskin lantas Allah mengayakan kalian dengan perantaraanku? Setiap kali Nabi
menyampaikan sesuatu, mereka jawab; "Allah dan rasul-Nya lebih terpercaya." Beliau
meneruskan: "Lantas alasan apa yang menghalangi kalian menerima Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam?" Kata Zaid, setiap kali Rasulullah mengatakan sesuatu mereka jawab; "Allah
dan rasul-Nya lebih terpercaya!" Kata Nabi: "Silahkan kalian mengatakan; Anda datang
kepada kami dengan demikian dan demikian." Tidakkah kalian puas manusia membawa
kambing dan unta, sedang kalian membawa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kalian
shallallahu 'alaihi wasallam ke persinggahan kalian? kalaulah bukan karena hijrah, aku pasti
menjadi orang Anshar, kalaulah manusia mengarungi sebuah lembah dan lereng, niscaya aku
mengarungi lembah dan lereng Anshar. Anshar adalah pakaian luar -maksudnya primer dan
utama- sedang manusia lain hanyalah pakaian dalam -maksudnya sekunder, kurang utama-
sepeninggalku, akan kalian temui sikap-sikap egoistis dan individualistis, maka bersabarlah
kalian hingga kalian menemuiku di telaga."(Shahih) |
7 |
3986 |
Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Muhammad Telah menceritakan kepada
kami Hisyam Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri katanya, telah
mengabarkan kepadaku Anas bin Malik radliallahu 'anhu, katanya, sejumlah anshar
mengatakan; ketika Allah memberi rampasan fai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
Shallallahu'alaihiwasallam, beliau memberi bagian kepada Quraisy dan membiarkan kami-
kami, Anshar. Padahal pedang kami masih meneteskan darah mereka. Kata Anas, maka hal
itu disampaikan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Seketika itu pula Rasulullah
langsung mengutus utusan ke Anshar dan mengumpulkan mereka dalam sebuah kubah yang
terbuat dari tanah liat dan tidak beliau undang selain mereka, Anshar. Setelah semua Anshar
berkumpul, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri dan bersabda: "Apa maksud protes
yang telah kudengar dari kalian? Para pemuka Anshar menjawab; "Adapun para pemimpin-
pemimpin kami wahai rasulullah, mereka sama sekali tak menyampaikan protes sepatah
katapun, adapun generasi muda kami, memang mereka katakana; "Kiranya Allah
mengampuni Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, sebab ia beri Quraisy namun
membiarkan kami-kami ini, padahal pedang kami masih meneteskan darah mereka (musuh
Quraisy musyrik). Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberi jawaban "Sungguh aku
memberi beberapa orang yang baru saja terentaskan dari kekufuran (baru masuk Islam)
dengan maksud aku menjinakkan hati mereka, apakah kalian tidak puas sekiranya manusia
membawa harta sedang kalian membawa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ke perumahan
kalian? Demi Allah, apa yang kalian bawa pulang, "Jauh lebih istimewa" daripada yang
mereka bawa pulang. Mereka lantas berujar; "Wahai Rasulullah, kami semua sekarang telah
ridha." "Kalian, kata Nabi selanjutnya, akan menemui sifat-sifat super egoisme, maka
bersabarlah kalian hingga kalian temui Allah dan Rasul-Nya Shallallahu'alaihiwasallam,
karena aku berada di telaga. Kata Anas, namun mereka tidak bersabar."(Shahih) |
8 |
3987 |
Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb Telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Abu At Tayyah dari Anas katanya, ketika terjadi penaklukan Makkah, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam membagi-bagi hanya untuk Quraisy. Maka kabilah merasa
marah. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam segera mengkritisi: "Tidakkah kalian ridha jika
orang-orang pergi membawa dunia sementara kalian pergi membawa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam? 'Baik, ' Jawab Anshar. Nabi meneruskan: "Kalaulah orang-orang
mengarungi sebuah lembah atau lereng gunung, niscaya aku mengarungi lembah Anshar
atau lereng gunung mereka."(Shahih) |
9 |
3988 |
Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami
Azhar dari Ibnu Aun Telah memberitakan kepada kami Hisyam bin Zaid bin Anas dari Anas
radliallahu 'anhu katanya; ketika perang Hunain, bani Hawazin ketika itu bertemu Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam beserta sahabatnya yang jumlahnya sekitar sepuluh ribu orang
beserta para tawanan yang dibebaskan. Lantas Hawazin kocar-kacir melarikan diri. Kata
Nabi: "Wahai segenap anshar! Mereka menjawab; "Baik ya Rasulullah, dan kami memenuhi
ajakanmu dengan senang hati, dan selalu siap!" Lantas Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
singgah sambil mengucapkan: "Aku adalah hamba Allah dan Rasul-Nya!" Orang-orang
musyrik pun kocar-kacir. Selanjutnya Rasulullah memberi bagian orang-orang yang
dimerdekakan dan kaum muhajirin, namun beliau sama sekali tidak memberi orang Anshar."
Maka orang-orang Anshar pun melakukan protes dan kritik atas kebijakan Nabi. Atas
kelakuan mereka ini, Nabi memanggil mereka dan mengajak mereka ke dalam sebuah kubah
(ruangan), lantas Nabi sampaikan: "Tidakkah kalian ridha jika orang-orang pulang membawa
kambing dan unta, sedang kalian pulang membawa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam?
Beliau juga bersabda: "Kalaulah orang-orang mengarungi sebuah lembah dan anshar
mengarungi lembah lain, niscaya kupilih lembah yang dikarungi kaum Anshar."(Shahih) |
10 |
3989 |
Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Basyar Telah menceritakan kepada
kami Ghundar Telah menceritakan kepada kami Syu'bah katanya, aku mendengar Qatadah
dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu, katanya, suatu kali Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
mengumpulkan beberapa orang Anshar dan bersabda: "Quraisy adalah kabilah yang baru
saja meninggalkan masa-masa kejahiliyahan dan "kerusakan agama", maka aku ingin
menjinakkan dan mengayomi mereka, tidakkah kalian puas jika orang-orang pulang dengan
membawa harta duniawi sementara kalian pulang dengan membawa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam ke rumah-rumah kalian? Jawab mereka: "Tentu." Kata Nabi: "kalaulah
manusia mengarungi sebuah lembah dan anshar mengarungi sebuah lereng gunung, niscaya
kukarungi lembah anshar atau lereng Anshar."(Shahih) |
11 |
3990 |
Telah menceritakan kepada kami Qabishah Telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari Al A'masy dari Abu Wail dari Abdullah katanya, ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
membagi-bagi rampasan Hunain, ada seorang anshar mengomentari kebijakan Nabi; "Ini
adalah pembagian yang tidak diniati mencari wajah Allah." Maka kudatangi Nabi shallallahu
'alaihi wasallam dan kusampaikan kepada beliau, "Kritikan" ini. Serta merta wajah beliau
berubah kemudian beliau bersabda: "Kiranya rahmat Allah selalu tercurah kepada Musa
yang ia disakiti lebih banyak daripada ini, namun ia lantas bersabar."(Shahih) |
12 |
3991 |
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said Telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Manshur dari Abu Wail dari Abdullah radliallahu 'anhu, katanya, ketika perang
Hunain, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memprioritaskan pembagian untuk orang-orang
tertentu. Beliau memberi Al Aqra' bin Habis sebanyak seratus ekor unta, dan memberi
Uyainah juga sebanyak itu. Lantas ada seseorang yang berkata; "Ini betul -betul pembagian
yang tidak diniati untuk mencari wajah Allah." Aku katakan dalam hati; "Sungguh akan
kulaporkan hal ini kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam". Kemudian Rasulullah
bersabda: "Kiranya Allah merahmati Musa, yang ia disakiti lebih banyak daripada ini semua,
lantas ia bersabar."(Shahih) |
13 |
3992 |
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar Telah menceritakan kepada
kami Mu'adz bin Mu'adz Telah menceritakan kepada kami Ibnu Aun dari Hisyam bin Zaid bin
Anas bin Malik dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu, katanya, ketika perang Hunain, datang
suku Hawazin, Ghatafan dan lainnya dengan unta-unta dan anak-anak kecil mereka. Sedang
pasukan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sejumlah sepuluh ribu ditambah para tawanan
yang dimerdekakan. Namun mereka kemudian mundur kocar-kacir hingga beliau tinggal
sendirian. Saat itu beliau memanggil dengan dua panggilan secara jelas. Beliau menoleh ke
arah kanannya dan berujar: "Wahai segenap Anshar"! mereka menjawab: "Baik ya
Rasulullah, bergembiralah, kami selalu setia bersamamu." Kemudian beliau menoleh ke arah
kirinya dan berujar: "Wahai segenap Anshar!" 'Baik, kami penuhi panggilanmu wahai
Rasulullah, bergembiralah dan kami akan selalu setia bersamamu." Jawab anshar, dan ketika
itu beliau diatas bighal putih, lalu beliau turun seraya bersabda: "Ini aku, hamba Allah dan
rasul-Nya". Lantas kaum musyrikin kocar-kacir dan beliau mendapatkan ghanimah yang
melimpah ruah. Namun beliau bagikan ghanimah khusus kepada Muhajirin dan budak-budak
yang dimerdekakan dan beliau tidak memberi kaum anshar sedikitpun. Maka kabilah anshar
menyahut; "Jika dalam keterhimpitan kami dipanggil, namun ghanimah diberikan kepada
selain kita?." Protes ini sampai ke Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, sehingga beliau
kumpulkan mereka di sebuah kubah dan bersabda: "Wahai kaum anshar, apa maksud protes
kalian yang sampai kepadaku? Mereka pun membisu. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
meneruskan: "Wahai segenap anshar, tidakkah kalian puas sekiranya manusia pergi
membawa dunia sementara kalian pulang membawa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
dan kalian usung hingga rumah-rumah kalian?" "Tentu" jawab mereka. Lantas Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kalaulah manusia mengarungi suatu lembah dan
anshar mengarungi suatu lembah, niscaya kupilih lereng yang dilewati kaum anshar. Sedang
kata Hisyam, kukatakan; "Wahai Abu hamzah, dan kamu menyaksikan atas peristiwa itu?
Jawabnya; "Lalu aku dimana jika absen daripadanya?(Shahih) |
|