Daftar Hadits riwayat Bukhari


Kitab : Perilaku budi pekerti yang terpuji
Bab : Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam "Sekiranya aku boleh mengambil kekasih
[Kembali]

No No Hadits Isi
1 144 tadi ("Muhammad itu tidak lain kecuali hanyalah seorang Rasul sebagaimana telah berlalu Rasul-rasul sebelum dia...). hingga akhir ayat (...orang-orang yang bersyukur").(Shahih)
2 3383 Telah bercerita kepada kami Muslim bin Ibrahim telah bercerita kepada kami Wuhaib telah bercerita kepada kami Ayyub dari 'Ikrimah dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seandainya aku diperbolehkan menjadikan diantara ummatku sebagai puncak kekasih pastilah aku pilih Abu Bakr. Akan tetapi dia hanyalah saudaraku sekaligus sahahabatku".(Shahih)
3 3384 Telah bercerita kepada kami Mu'allaa bin Asad dan Musa bin Isma'il At Tabudzakiy, keduanya berkata, telah bercerita kepada kami Wuhaib dari Ayyub, dan beliau bersabda: "Seandainya aku diperbolehkan menjadikan seseorang sebagai kekasih, pasti aku menjadikan dia (Abu Bakr) sebagai kekasih. Akan tetapi persaudaraan Islam lebih utama". Telah bercerita kepada kami Qutaibah telah bercerita kepada kami 'Abdul Wahhab dari Ayyub seperti hadits ini juga.(Shahih)
4 3385 Telah bercerita kepada kami Sulaiman bin Harb telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Abdullah bin Abu Mulaikah berkata; "Penduduk Kufah menulis surat kepada Ibnu Az Zubair (bertanya) tentang kedudukan kakek (dalam fara'idl/warisan), maka Ibnu Az Zubair berkata; "Adapun yang ada adalah seperti yang disabdakan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Seandainya aku diperbolehkan dari ummat ini mengambil seseorang sebagai puncak kekasih, pasti aku mengambilnya (Abu Bakr) ". Beliau menempatkannya sebagai bapak, maksudnya Abu Bakr".(Shahih)
5 3386 Telah bercerita kepada kami Al Humaidiy dan Muhammad bin 'Ubaidullah, keduanya berkata, telah bercerita kepada kami Ibrahim bin Sa'ad dari bapaknya dari Muhammad bin Jubair bin Muth'im dari bapaknya berkata; "Ada seorang wanita datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu beliau memerintahkan wanita itu agar kembali di lain waktu. Lalu wanita itu bertanya; "Seandainya aku datang nanti tapi tidak menemukan baginda?". Wanita itu sepertinya berkata tentang kematian (khawatir bila menjemput beliau). Maka shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Jika kamu tidak menemukan aku lagi, maka temuilah Abu Bakr".(Shahih)
6 3387 Telah bercerita kepadaku Ahmad bin Abu ath-Thayyib telah bercerita kepada kami Isma'il bin Mujalid telah bercerita kepada kami Bayan bin Bisyir dari Wabarah bin 'Abdur Rahman dari Hammam berkata, aku mendengar 'Ammar berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan tidak ada orang yang bersama beliau (pertama kali memeluk Islam) kecuali lima orang budak, dua orang wanita dan Abu Bakr".(Shahih)
7 3388 Telah bercerita kepadaku Hisyam bin 'Ammar telah bercerita kepada kami Shadaqah bin Khalid telah bercerita kepada kami Zaid bin Waqid dari Busr bin 'Ubaidullah dari 'Aidzullah Abu Idris dari Abu ad-arda' radliallahu 'anhu berkata; "Aku duduk di samping Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba Abu Bakr datang sambil memegang tepi baju beliau shallallahu 'alaihi wasallam hingga merapat pada lutut beliau. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Apakah teman kalian telah marah?". Maka Abu Bakr memberi salam lalu berkata; "Aku punya masalah dengan Ibnu Al Khaththab lalu aku terlanjur marah kepadanya namun kemudian aku menyesal, aku pun datang menemuinya untuk meminta maaf namun dia enggan memafkan aku. Maka itu aku datang kepada baginda". Maka beliau bersabda: "Allah akan mengampunimu, wahai Abu Bakr". Beliau mengucapkan kalimat ini tiga kali. Kemudian 'Umar menyesal lalu mendatangi kediaman Abu Bakr dan bertanya; "Apakah ada Abu Bakr?". Orang-orang menjawab; "Tidak ada". Kemudian 'Umar menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang kedatangannya ini membuat wajah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam nampak marah namun ketegangan itu berhenti karena kedatangan Abu bakr yang langsung duduk bersimpuh pada lutut beliau seraya berkata; "Wahai Rasulullah, aku sudah berbuat aniaya dua kali". Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah mengutus aku kepada kalian namun kalian mengatakan; "Kamu pendusta" sedangkan Abu Bakr berkata; "Dia orang yang jujur' dan dia berjuang mengorbankan dirinya dan hartanya. Apakah kalian akan meninggalkan kepadaku sahabatku?"-Beliau ulang dua kali--. Maka sejak saat itu Abu Bakr tidak disakiti lagi.(Shahih)
8 3389 Telah bercerita kepada kami Mu'allaa bin Asad telah bercerita kepada kami 'Abdul 'Aziz bin Al Mukhtar yang berkata, bahwa Khalid Al Hadzdza' telah bercerita kepada kami, dari Abu 'Utsman berkata, telah bercerita kepadaku 'Amru bin Al 'Ash radliallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengutusnya beserta rombongan pasukan Dzatus Sulasil. Lalu aku ('Amru) bertanya kepada beliau; "Siapakah manusia yang paling baginda cintai? '. Beliau menjawab: "'Aisyah". Aku katakan; "Kalau dari kalangan laki-laki?". Beliau menjawab: "Bapaknya". Aku tanyakan lagi; "Kemudian siapa lagi?". Beliau menjawab; "'Umar bin Al Khaththab". Selanjutnya beliau menyebutkan beberapa orang laki-laki".(Shahih)
9 3390 Telah bercerita kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhriy berkata, telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman bin 'Auf bahwa Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata, aku mende ngar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika seorang pengembala sedang bersama kambing-kambing gembalaannya tiba-tiba datang seekor serigala lalu menerkam satu ekor kambing tersebut. Kemudian pengembala mencarinya lalu dia dihampiri oleh serigala itu dan serigala itu berbicara; "Siapa yang menjaga kambing tersebut pada hari berburu, ketika tidak ada yang mengembalakannya kecuali aku?. Dan ada pula seseorang yang sedang menggiring sapi betina lalu ketika ditungganginya (membawa beban yang banyak) sapi tersebut menoleh dan berbicara kepadanya. Kata sapi itu; "Aku diciptakan bukan untuk ini, tapi aku diciptakan untuk membantu pengelolaan sawah ladang". Lalu orang-orang berkata; "Maha suci Allah". Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh, aku beriman tentang kejadian itu, begitu juga Abu Bakar dan 'Umar radliallahu 'anhu".(Shahih)
10 3391 Telah bercerita kepada kami 'Abdan telah mengabarkan kepada kami Abdullah dari Yunus dari Az Zuhriy berkata, telah mengabarkan kepadaku Ibnu Al Musayyab, dia mendengar Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata, aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika aku sedang tidur, aku (bermimpi) melihat diriku ada di samping sebuah sumur yang memiliki timba lalu aku mengambil air dengan timba itu sesuai kehendak Allah. Kemudian timba itu diambil oleh Ibnu Abu Quhafah lalu dia menimba sebanyak satu atau dua timba air dan pada tarikannya itu ada kelemahan dan Allah telah mengampuni kelemahannya itu. Kemudian timba itu menjadi besar alu diambil oleh Ibnu Al Khaththab. Sungguh aku belum pernah melihat di tengah-tengah manusia ada sesuatu yang begitu luar biasa yang dilakukan oleh seseorang kemudian dia membagi-bagikan kepada manusia seperti yang dilakukan oleh 'Umar sehingga manusia menjadi puas".(Shahih)
11 3392 Telah bercerita kepada kami Muhammad bin Muqatil telah mengabarkan kepada kami Abdullah telah mengabarkan kepada kami Musa bin 'Uqbah dari Salim bin Abdullah dari Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang menjulurkan pakaiannya karena kesombongan maka Allah tidak akan melihat kepadanya pada hari qiyamat". Kemudian Abu Bakr berkata; "Sesungguhnya sebelah dari pakaianku terjulur kecuali bila aku memeganginya (mengangkatnya) ". Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Sesungguhnya kamu melakukan itu bukan bermaksud sombong". Musa berkata; Aku bertanya kepada Salim; "Apakah Abdullah menyebutkan; "Siapa yang menjulurkan sarungnya? (pakaian bagian bawah). Salim berkata; "Aku tidak pernah mendengar dia berkata kecuali menyebut pakaian".(Shahih)
12 3393 Telah bercerita kepada kami Abu Al Yaman telah bercerita kepada kami Syu'aib dari Az Zuhriy berkata, telah mengabarkan kepadaku Humaid bin Abdurrahman bin 'Auf bahwa Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata, aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:: "Barangsiapa yang menginfaqkan dua jenis (berpasangan) dari hartanya di jalan Allah, maka dia akan dipanggil dari pintu-pintu surga; (lalu dikatakan kepadanya): "Wahai Abdullah, inilah kebaikan (dari apa yang kamu amalkan). Maka barangsiapa dari kalangan ahlu shalat dia akan dipanggil dari pintu shalat, dan barangsiapa dari kalangan ahlu jihad dia akan dipanggil dari pintu jihad, dan barangsiapa dari kalangan ahlu shadaqah dia akan dipanggil dari pintu shodaqah, dan barangsiapa dari kalangan ahlu shiyam (puasa) dia akan dipanggil dari pintu ar-Rayyan ". Lantas Abu Bakr bertanya; "Jika seseorang dipanggil dari satu pintu dari pintu-pintu yang ada, itu sebuah kepastian!". Dia bertanya lagi; "Dan apakah mungkin setiap orang akan dipanggil dari pintu-pintu itu semuanya?". Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab; "Benar, dan aku berharap kamu termasuk diantara mereka, wahai Abu Bakr'.(Shahih)
13 3394 Telah bercerita kepada kami Isma'il bin Abdullah telah bercerita kepada kami Sulaiman bin Bilal dari Hisyam bin 'Urwah berkata, telah mengabarkan kepadaku 'Urwan bin Az Zubair dari 'Aisyah radliallahu 'anhu, istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggal dunia, Abu Bakr sedang berada di Sunuh". Isma'il berkata; "Yakni sebuah perkampungan 'Aliyah, Madinah". Maka 'Umar tampil berdiri sambil berkata; 'Demi Allah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidaklah meninggal". 'Aisyah radliallahu 'anhu berkata, Selanjutnya 'Umar berkata; "Tidak ada perasaan pada diriku melainkan itu. Dan pasti Allah akan membangkitkan beliau dan siapa yang mengatakannya (bahwa beliau telah meninggal dunia), pasti Allah memotong tangan dan kaki mereka". Lalu Abu Bakr datang kemudian menyingkap penutup (yang menutupi) jasad Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan menutupnya kembali. Abu Bakr berkata; "Demi bapak ibuku, sungguh baik hidupmu dan ketika matimu. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh Allah tidak akan memberikan baginda merasakan dua kematian selamanya". Kemudian dia keluar dan berkata; "Wahai kaum yang sudah bersumpah setia, tenanglah". Ketika Abu Bakr berbicara, 'Umar duduk. Abu Bakr memuji Allah dan mensucikan-Nya lalu berkata; "Barangsiapa yang menyembah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, sesungguhnya Muhammad sekarang sudah mati, dan siapa yanng menyembah Allah, sesungguhnya Allah adalah Dzat yang Maha Hidup selamanya tidak akan mati". Lalu dia membacakan firman Allah Qs az-Zumar ayat 30 yang artinya: ("Sesungguhnya kamu akan mati dan mereka pun akan mati") dan QS Alu 'Imran ayat 144 yang artinya: ("Muhammad itu tidak lain kecuali hanyalah seorang Rasul sebagaimana telah berlalu Rasul-rasul sebelum dia. Apakah bila dia mati atau terbunuh kalian akan berbalik ke belakang (murtad). Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka sekali-kali dia tidak akan dapat mendatangkan madlarat kepada Allah sedikitpun dan kelak Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur"). Perawi ('Amru) berkata; "Maka orang-orang menangis tersedu-sedu. Perawi berkata lagi; "Kemudian kaum Anshar berkumpul menemui Sa'ad bin 'Ubadah di tenda Bani Sa'adah lalu mereka berkata; "Dari pihak kami ada pemimpinnya begitu juga dari pihak kalian (Muhajirin) ada pemimpinnya". Lalu Abu Bakr dan 'Umar bin Al Khaththab serta Abu 'Ubaidah bin Al Jarah mendatangi mereka. 'Umar memulai bicara namun Abu Bakr menenangkannya. Sebelumnya 'Umar berkata; "Sungguh aku tidak bermaksud hal seperti itu. Hanya saja aku telah mempersiapkan pembicaraan yang membuatku kagum namun aku khawatir jika tidak disampaikan oleh Abu Bakr. Kemudian Abu Bakr mulai berbicara dengan perkataan-perkataan yang menunjukkan pembicaraan manusia bijak. Dia berkata dalam bagian pembicaraannya itu; "Kami (Muhajirin) adalah pemimpin sedangkan kalian adalah para menterinya". Spontan Hubab bin Al Mundzir berkata; "Tidak, demi Allah, kami tidak mau seperti itu. Tapi kami mempunyai pemimpin dan kalianpun mempunyai pemimpin tersendiri". Abu Bakr menjawab; "Tidak. Tapi kami adalah pemimpin sedangkan kalian para menterinya. Para Muhajirin adalah orang Arab yang tempat tinggalnya paling tengah dan keturunan Arab yang paling murni. Untuk itu berbai'atlah (berjanji setia) kepada 'Umar atau Abu 'Ubaidah bin Al Jarah". Maka 'Umar berkata; "Tidak begitu. Sebaliknya kami yang berbai'at kepadamu. Karena, sungguh kamu adalah penghulu kami, orang terbaik kami dan orang yang paling dicintai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam". Lalu 'Umar memegang tangan Abu Bakr lalu berbai'at kepadanya dan kemudian diikuti oleh orang banyak. Ada seseorang yang berkata; "Kalian telah membinasakan Sa'ad bin 'Ubadah"."Umar segera membalas; "Semoga Allah membinasakannya". Dan Abdullah bin Salam berkata, dari Az Zubaidiy telah berkata Abdurrahman bin Al Qasim telah mengabarkan kepadaku Al Qasim bahwa 'Aisyah radliallahu 'anhu berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membuka matanya ke atas sambil berkata; "Menuju Kekasih yang Maha Tinggi", sebanyak tiga kali. Lalu dia menceritakan hadits selengkapnya lalu berkata; "Tidak ada satupun dari khuthbah keduanya melainkan Allah telah memberikan manfaat dengan khuthbah itu, 'Umar telah membuat takut orang-orang dengan kemungkinan timbulnya di tengah mereka sifat nifaq, lalu Allah mengembalikkan mereka (untuk istiqamah menjaga persatuan) lewat khuthbahnya 'Umar tersebut. Sedangkan Abu Bakr telah menunjukkan kematangan pandangannya untuk membawa manusia di atas petunjuk dan dia sebagai orang yang paling tahu tentang kebenaran yang ada pada mereka, dia keluar sambil membacakan ayat QS Alu 'Imran ayat(Shahih)
14 3395 Telah bercerita kepada kami Muhammad bin Katsir telah mengabarkan kepada kami Sufyan telah bercerita kepada kami Jami' bin Abu Rasyid telah bercerita kepada kami Abu Ya'laa dari Muhammad bin Al Hanafiyyah berkata; Aku bertanya kepada bapakku (yaitu, 'Ali bin Abu Thalib); "Siapakah manusia paling baik setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?". Bapakku menjawab; "Abu Bakr". Aku bertanya lagi;; "Kemudian siapa?". Dia menjawab; "'Umar". Aku khawatir bila dia mengatakan 'Utsman". Kemudian aku tanya; "Kemudian kamu?". Dia berkata; "Aku ini tidak lain hanyalah seorang laki-laki biasa dari kaum Muslimin".(Shahih)
15 3396 Telah bercerita kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik dari Abdurrahman bin Al Qasim dari bapaknya dari 'Aisyah radliallahu 'anhu bahwa dia berkata; "Kami keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam salah satu perjalanan yang dilakukannya. Hingga ketika kami sampai di Baida' atau di tempat pasukan berkumpul, aku kehilangan kalungku. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencarinya bersama orang-orang dari pasukan. Sedangkan mereka tidak berada di dekat mata air dan mereka juga tidak memiliki air. Maka sebagian orang mendatangi Abu Bakar Ash-Shidiq radliallahu 'anhu seraya berkata; "Tidakkah kamu perhatikan apa yang telah diperbuat oleh 'Aisyah?. Dia telah membuat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan orang-orang menjadi sibuk padahal mereka tidak berada dekat air dan mereka juga tidak memiliki air. Maka Abu Bakar Ash-Shidiq radliallahu 'anhu datang sedang saat itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang berbaring menyandarkan kepalanya di pahaku telah tertidur. Dia berkata; "Kamu telah menahan (menyusahkan) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan orang banyak sedangkan mereka tidak sedang berada dekat air dan mereka juga tidak mempunyai air. 'Aisyah radliallahu 'anhu berkata; "Maka Abu Bakar Ash-Shidiq radliallahu 'anhu mencelaku dan berkata sesukanya atas kehendak Allah apa yang bisa diucapkannya, lalu dia menusuk pinggangku dengan (jari) tangannya. Sebenarnya tidak ada yang menghalangi aku untuk bergerak (karena tusukannya) kecuali aku menyadari posisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang sedang berbaring pada pahaku. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terus tertidur hingga pagi hari tanpa ada air. Kemudian Allah Ta'ala menurunkan ayat tayamum. Maka semua orang bertayamum. Berkata Usaid bin Al Hudlair; "Kejadian tadi adalah awal dari kebarakahannya keluarga kalian, wahai Abu Bakar. 'Aisyah radliallahu 'anhu berkata; "Kemudian unta yang aku tunggangi berdiri yang ternyata kami temukan kalungku berada dibawahnya".(Shahih)
16 3397 Telah bercerita kepada kami Adam bin Abu Iyas telah bercerita kepada kami Syu'bah dari Al A'masy berkata, aku mendengar Dzakwan bercerita dari Abu Sa'id Al Khudriy radliallahu 'anhu yang berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian mencela sahabat-sahabatku. Seandainya salah seorang dari kalian menginfaqkan emas sebanyak bukit uhud, tidak akan ada yang menyamai satu timbangan (pahala) seorangpun dari mereka, juga tidak akan sampai setengahnya". Hadits ini diikuti pula oleh Jarir, Abdullah bin Daud, Abu Mu'awiyah dan Muhadlir dari Al A'masy.(Shahih)
17 3398 Telah bercerita kepada kami Muhammad bin Miskin Abu Al Hasan telah bercerita kepada kami Yahya bin Hassan telah bercerita kepada kami Sulaiman dari Syarik bin Abu Namir dari Sa'id bin Al Musayyab berkata, telah mengabarkan kepadaku Abu Musa Al Asy'ariy bahwa dia berwudlu' di rumahnya lalu keluar. (Lalu dia bercerita); Aku berkata; 'Aku akan mendampingi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan bersamanya hari ini". Dia berkata; "Maka dia menuju masjid lalu bertanya tentang keberadaan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Orang-orang menjawab; "Beliau keluar dan menuju ke arah sana". Maka aku keluar menelusuri bekas jejak beliau mencari keberadaannya hingga (aku lihat) beliau memasuki sebuah sumur Aris (di suatu ladang pusat kota Madinah). Aku duduk di samping pintu yang terbuat dari pelepah kurma hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyelesaikan keperluannya kemudian berwudlu'. Aku segera menghampiri beliau yang ternyata beliau sedang duduk dekat sumur Aris tersebut dan berada di tengah-tengah tepi sumur tersebut. Beliau menyingkap (pakaiannya) hingga kedua betisnya dan mengulurkan kedua kakinya ke dalam sumur. Aku memberi salam kepada beliau lalu berpaling dan kembali duduk di samping pintu. Aku berkata; "Sungguh aku menjadi penjaga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada hari ini". Kemudian Abu Bakr datang dan mengetuk pintu. Aku tanya; "Siapakah ini?. Dia berkata; "Abu Bakr". Aku katakan; "Tunggu sebentar". Kemudian aku menemui (beliau shallallahu 'alaihi wasallam) lalu aku katakan; "Wahai Rasulullah, ada Abu Bakr minta izin masuk". Beliau berkata; "izinkan dia masuk dan sampaikan kabar gembira kepadanya dengan surga". Aku kembali lalu aku katakan kepada Abu Bakr; "Masuklah, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan surga". Maka Abu Bakr masuk lalu duduk di samping kanan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada tepi sumur kemudian menjulurkan kedua kakinya ke dalam sumur sebagaimana yang dilakukan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan mengangkat pakaiannya setinggi kedua betisnya. Kemudian aku kembali dan duduk. Aku telah meninggalkan saudaraku berwudlu' dan menyusulku. Aku berkata; "Seandainya Allah menghendaki kebaikan bagi seseorang, - yang dia maksud saudaranya, - pasti Allah memberinya". Tiba-tiba ada orang yang menggerak-gerakkan pintu, aku be rtanya; "Siapakah ini?". Oang itu menjawab; "Aku 'Umar bin Al Khaththab". Aku katakan; "Tunggu sebentar". Kemudian aku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan memberi salam kepada beliau lalu aku katakan; "Wahai Rasulullah, ada 'Umar bin Al Khaththab minta izin masuk". Beliau berkata; "izinkan dia masuk dan sampaikan kabar gembira kepadanya dengan surga". Maka aku temui lalu aku katakan; "Masuklah, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan surga". Maka 'Umar masuk lalu duduk di samping kiri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada tepi sumur kemudian menjulurkan kedua kakinya ke dalam sumur. Kemudian aku kembali dan duduk. Aku berkata; "Seandainya Allah menghendaki kebaikan bagi seseorang, pasti Allah memberinya". Tiba-tiba ada lagi orang yang menggerak-gerakkan pintu, aku bertanya; "Siapakah ini?". Oang itu menjawab; "'Utsman bin 'Affan". Aku katakan; "Tunggu sebentar". Kemudian aku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu aku kabarkan kepada beliau, maka beliau berkata; "izinkan dia masuk dan sampaikan kabar gembira kepadanya dengan surga, dengan berbagai cobaan yang menimpanya". Maka aku menemuinya lalu aku katakan kepadanya; "Masuklah, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan surga, sekaligus berbagai cobaan yang menimpamu". Maka 'Utsman masuk namun dia dapatkan tepi sumur telah penuh. Akhirnya dia duduk di hadapan beliau dari sisi yang lain". Berkata Syarik bin Abdullah, berkata Sa'id bin Al Musayyab; "Aku tafsirkan posisi duduk mereka bertiga sebagai posisi kuburan mereka sedangkan kuburan 'Utsman terpisah dari mereka".(Shahih)
18 3399 Telah bercerita kepadaku Muhammad bin Basysyar telah bercerita kepada kami Yahya dari Sa'id dari Qatadah bahwa Anas bin Malik radliallahu 'anhu bercerita kepada mereeka bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mewndaki bukit Uhud, diikuti oleh Abu Bakr, 'Umar dan 'Utsman. Lalu gunung Uhud itu bergetar, maka beliau bersabda: "Tenanglah wahai Uhud, karena di atasmu sekarang ada Nabi, Asshiddiq (orang yang jujur, maksudnya Abu Bakar) dan dua orang (yang akan mati) syahid".(Shahih)
19 3400 Telah bercerita kepadaku Ahmad bin Sa'id Abu Abdullah telah bercerita kepada kami Wahb bin Jarir telah bercerita kepada kami Shakhr dari Nafi' bahwa Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika aku sedang berada di dekat sumur saat aku melepaskan sarungku, Abu Bakr dan 'Umar datang menemuiku. Lalu Abu Bakr mengambil (air) dengan satu atau dua timba dan pada tarikannya itu ada kelemahan dan Allah mengampuninya. Kemudian Ibnu Al Khaththab mengambil timba itu dari tangan Abu Bakr sehingga dapat mengambil air yang banyak. Aku belum pernah melihat di kalangan manusia ada orang yang berbuat saperti apa yang diperbuat oleh 'Umar hingga manusia menjadi puas karenanya". Wahb berkata; Al'Athan adalah tempat menderum unta". Dia berkata; "Hingga unta-unta dapat minum dengan puas dan beristirahat".(Shahih)
20 3401 Telah bercerita kepadaku Al Walid bin Shalih telah bercerita kepada kami 'Isa bin Yunus telah bercerita kepada kami 'Umar bin Sa'id bin Abu Al Husain Al Makkiy dari Ibnu Abu Mulaikah dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata; "Ketika aku berada di tengah-tengah kaum (Muslimin), ternyata mereka sedang mendo'akan 'Umar bin Al Kthaththab, saat jasadnya sudah diletakkan di atas tempat tidurnya, tiba-tiba ada seorang laki-laki dari belakangku yang meletakkan siku lengannya pada bahuku seraya berkata; "Semoga Allah merahmatimu. Sungguh aku berharap Allah akan menjadikan kamu bersama kedua shahabatmu (Abu Bakar dan Umar) dikarenakan aku sering mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku bersama Abu Bakr dan 'Umar. Aku, Abu Bakr dan 'Umar mengerjakan sesuatu dan Aku, Abu Bakr dan 'Umar berangkat (bepergian) ". Maka, sungguh aku berharap Allah menjadikan kamu bersama keduanya (di pemakaman). Kemudian aku menoleh, ternyata orang itu adalah 'Ali bin Abu Thalib ".(Shahih)
21 3402 Telah bercerita kepadaku Muhammad bin Yazid Al Kufiy telah bercerita kepada kami Al Walid dari Al Awza'iy dari Yahya bin Abu Katsir dari Muhammad bin Ibrahim dari 'Urwah bin Az Zubair berkata; Aku bertanya kepada 'Abdullah bin 'Amru tentang perbuatan yang paling keras yang dilakukan kaum Musyrikin kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka dia menjawab; "Aku pernah melihat 'Uqbah bin Abu Mu'ith mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam saat beliau sedang shalat lalu dia meletakkan selendangnya pada leher beliau lalu dia menariknya dengan sekuat-kuatnya. Kemudian Abu Bakr datang lalu melepaskan selendang tersebut dari leher beliau seraya berkata dengan mengutip firman Allah dalam QS Ghafir ayat 28 yang arinya: ("Apakah kalian akan membunuh seseorang karena dia mengatakan Rabbku Allah?. Sungguh dia telah datang dengan membawa keterangan-keterangan yang jelas dari Rabb kalian").(Shahih)