1 |
1345 |
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Jarir dari
Al A'masy dari Abu Wa'il dari Hudzaifah radliallahu 'anhu berkata; "Pada suatu hari 'Umar
radliallahu 'anhu berkata,: "Siapa diantara kalian yang masih hafal hadits Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam tentang masalah fitnah? Hudzaifah berkata,: "Aku, masih hafal
sebagaimana disabdakan Beliau". 'Umar berkata,: "Apakah kamu bersama Beliau saat itu
atau hanya mendengar sabda Beliau? Dan bagaimana yang disabdakannya?". Aku berkata,:
"Yaitu suatu fitnah seseorang dalam keluarganya, harta, anak dan tetangganya. Fitnah itu
akan terhapus oleh shalat, shaum. shadaqah dan berbuat kebaikan (ma'ruf) ". Berkata,
Sulaiman; "Dia mengatakan shalat, shaum. shadaqah dan amar ma'ruf dan nahiy munkar".
Lalu 'Umar berkata,: "Bukan itu yang aku mau. Tapi fitnah yang meluas seperti melubernya
air lautan. Hudzaifah berkata,: "Kalau begitu baiklah, tidak masalah buat anda wahai Amirul
Mu'minin. Sesungguhnya antara engkau dan fitnah itu ada satu pintu yang tertutup". 'Umar
bertanya: "Pintu tersebut harus didobrak atau langsung bisa dibuka?. Hudzaifah berkata,:
"Tidak, akan tetapi dia pintu yang harus didobrak". 'Umar berkata,: "Kalau begitu bila pintu
itu harus didobrak berarti tidak akan bisa ditutup selamanya" Aku berkata; "Benar apa
katamu. Maka persilakanlah kami untuk bertanya kepadanya tentang maksud pintu
tersebut. Maka kami berkata, kepada (Masruq): "Tanyakanlah!". Dia berkata,: Maka dia
berkata, kepadanya. Maka 'Umar radliallahu 'anhu pun berkata,. Dia berkata,: Maka kami
berkata,: "Apakah 'Umar mengerti siapa yang dimaksud dengannya". Hudzaifah berkata,:
"Ya, dia mengerti. Sebagaimana mengertinya dia bahwa setelah besok pasti ada malam hari.
Dan yang demikian itu karena aku menceritakan kepadanya suatu hadits yang tidak ada
kerancuannya.(Shahih) |