1 |
364 |
Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin 'Abdullah berkata, telah menceritakan kepada
kami Sufyan berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Hazim berkata, "Orang-orang
bertanya kepada Sahal bin Sa'd tentang terbuat dari apa mimbar Rasulullah? Maka dia
berkata, "Tidak ada seorangpun yang masih hidup dari para sahabat yang lebih mengetahui
masalah ini selain aku. Mimbar itu terbuat dari batang pohon hutan yang tak berduri,
mimbar itu dibuat oleh seorang budak wanita untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Ketika selesai dibuat dan diletakkan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri pada
mimbar tersebut menghadap kiblat. Beliau bertakbir dan orang-orang pun ikut shalat
dibelakangnya, beliau lalu membaca surat lalu rukuk, dan orang-orang pun ikut rukuk di
belakangnya. Kemudian beliau mengangkat kepalanya, lalu mundur ke belakang turun dan
sujud di atas tanah. Kemudian beliau kembali ke atas mimbar dan rukuk, kemudian
mengangkat kepalnya lalu turun kembali ke tanah pada posisi sebelumnya dan sujud di
tanah. Itulah keberadaan mimbar." Abu 'Abdullah berkata, 'Ali Al Madini berkata, Ahmad bin
Hambal rahimahullah bertanya kepadaku tentang hadits ini. Ia katakan, "Yang aku
maksudkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam posisinya lebih tinggi daripada orang-
orang. Maka tidak mengapa seorang imam posisinya lebih tinggi daripada Makmum
berdasarkan hadits ini." Sahl bin Sa'd berkata, "Aku katakan, "Sesungguhnya Sufyan bin
'Uyainah sering ditanya tentang masalah ini, 'Apakah kamu tidak pernah mendengarnya? '
Ahmad bin Hambal rahimahullah menjawab, "Tidak."(Shahih) |
2 |
365 |
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdurrahim berkata, telah
menceritakan kepada kami Yazid bin Harun berkata, telah mengabarkan kepada kami
Humaid Ath Thawil dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
terjatuh dari kudanya hingga mengakibatkan betisnya atau bahunya terluka. Maka Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menjauhi isteri-isterinya selama sebulan. Beliau lalu duduk di
ruangan yang agak tinggi yang tangganya terbuat dari kayu. Para sahabatnya lalu
mengunjunginya, Beliau lalu shalat mengimami mereka dengan duduk sedangkan para
sahabatnya shalat dengan berdiri. Setelah salam, beliau bersabda: "Sesungguhnya
dijadikannya imam itu untuk diikuti. Jika imam bertakbir maka takbirlah kalian, jika rukuk
maka rukuklah kalian, jika sujud maka sujudlah kalian, dan jika ia shalat dengan berdiri maka
shalatlah kalian dengan berdiri." Kemudian Beliau shallallahu 'alaihi wasallam turun kembali
setelah dua puluh sembilan hari. Mereka pun berkata, "Wahai Rasulullah, bukankan engkau
mengasingkan diri selama satu bulan? Beliau menjawab: "Satu bulan itu dua puluh
sembailan hari."(Shahih) |