1 |
993 |
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Zaid bin Aslam
dari 'Atha bin Yasar dari 'Abdullah bin 'Abbas ia berkata, "Telah terjadi gerhana matahari
pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
kemudian melaksanakan shalat, beliau berdiri dengan sangat panjang (lama) sekadar bacaan
surah Al Baqarah. Lalu beliau rukuk dengan rukuk yang panjang, lalu mengangkat (kepala)
berdiri dengan panjang namun tidak sepanjang yang pertama. Kemudian rukuk kembali
dengan panjang namun tidak sepanjang rukuk yang pertama. Kemudian sujud. Kemudian
beliau kembali berdiri dengan panjang namun tidak sepanjang yang pertama, lalu rukuk
dengan rukuk yang panjang namun tidak sepanjang rukuk yang pertama, lalu mengangkat
(kepala) berdiri dengan panjang namun tidak sepanjang yang pertama. Kemudian beliau
rukuk kembali dengan panjang namun tidak sepanjang rukuk yang pertama. Kemudian
sujud. Kemudian beliau berlalu pergi sementara matahari sudah nampak kembali. Beli au
kemudian bersabda: "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda
kebesaran Allah, dan keduanya tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau
hidupnya seseorang. Jika kalian melihatnya maka banyaklah mengingat Allah." Para sahabat
bertanya, "Wahai Rasulullah, kami melihat tuan merasakan sesuatu pada posisi tuan dan
kami melihat seakan tuan menahan perasaan takut?" Beliau menjawab: "Sungguh aku
melihat surga, dan didalamnya aku memperoleh setandan anggur. Seandainya aku
mengambilnya tentu kalian akan memakannya sehingga urusan dunia akan terabaikan.
Kemudian aku melihat neraka, dan aku belum pernah melihat suatu pemandangan yang
lebih mengerikan dibanding hari ini, dan aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum
wanita." Para sahabat bertanya lagi, "Mengapa begitu wahai Rasulullah?" Beliau menjawab:
"Karena mereka sering kufur (mengingkari)." Ditanyakan kepada beliau, "Apakah mereka
mengingkari Allah?" Beliau menjawab: "Mereka mengingkari pemberian suami, mengingkari
kebaikan. Seandainya kamu berbuat baik terhadap salah seorang dari mereka sepanjang
masa, lalu dia melihat satu saja kejelekan darimu maka dia akan berkata, 'Aku belum pernah
melihat kebaikan darimu sedikitpun'."(Shahih) |