4 |
5682 |
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Hatim bin Isma'il dari Yazid bin Abu 'Ubaid dari Salamah bin Al Akwa' dia berkata; "Aku
pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menuju Khaibar, maka kami
mengadakan perjalanan di malam hari, seorang anggota pasukan dari suatu Kaum berkata
kepada 'Amir bin Al Akwa'; "Tidakkah kamu mau memperdengarkan kepada kami sajak-
sajakmu? Salamah berkata; 'Amir memang seorang penyair, kemudian dia turun sambil
menghalau unta dan berkata; "Ya Allah, kalau bukan karena (Hidayah-Mu) maka tidaklah
kami akan mendapat petunjuk, kami tidak akan bersedekah, dan tidak akan mendirikan
shalat. Oleh karena itu, ampunilah kami, sebagai tebusan Engkau atas kesalahan kami. Dan
teguhkanlah pendirian kami jika bertemu dengan musuh. Tanamkanlah ketenangan di hati
kami, apabila di teriaki kami kan datang. Dan dengan teriakan, mereka kan menangis kepada
kami." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Siapakah orang yang
menghalau unta sambil bersyair itu?" mereka menjawab; "Amir bin Al Akwa'." Beliau
bersabda: "Semoga Allah merahmatinya." Lalu seorang anggota pasukan bertanya;
"Betulkah begitu ya Rasulullah?, alangkah baiknya sekiranya anda menyuruhnya supaya
menghibur kami terus." Salamah berkata; "Kiranya saat itu kami telah sampai di Khaibar,
kemudian kami mengepung penduduknya, sehingga perut kami terasa sangat lapar,
kemudian Allah menaklukkan negeri itu atas mereka (kaum Muslimin)." Setelah hari mulai
petang di hari penaklukan Khaibar, mereka mulai menyalakan api, maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Nyala api apakah itu? Dan untuk apakah mereka
menyalakan api?" mereka menjawab; "Untuk memasak daging." Beliau bertanya: "Daging
apa?" mereka menjawab; "Daging keledai jinak." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Tumpahkanlah dan pecahkanlah." Lantas ada seorang laki-laki berkata;
"Wahai Rasulullah, atau tumpahkan kemudian di cuci." Beliau menjawab: "atau seperti itu."
Tatkala dua pasukan saling berhadapan, ternyata 'Amir hanya mempunyai pedang pendek.
Dengan pedang itu maka ia menikamnya di betis orang Yahudi, tetapi malang baginya, ujung
pedang itu terus meluncur hingga berbalik mengenai lutut 'Amir, dan 'Amir pun gugur
karenanya." Setelah mereka kembali pulang, Salamah mengatakan; "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam melihatku murung, lalu beliau bersabda kepadaku: "Kenapa denganmu?"
Aku menjawab; "Ayah dan ibuku menjadi tebusan anda, orang-orang menganggap pahala
'Amir telah terhapus." Beliau bertanya; "Siapa yang mengatakannya?" jawabku; "Fulan,
fulan, fulan dan Usaid bin Hudlair Al Anshari." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Dusta orang yang mengatakannya, sesungguhnya dia memperoleh pahala ganda
-sambil beliau menggabungkan kedua jemarinya- dialah pejuang sesungguhnya, dan sedikit
sekali orang Arab yang pergi berperang seperti dia."(Shahih) |