1 |
3764 |
Telah menceritakan kepadaku Abu Ja'far Muhammad bin Abdullah telah menceritakan
kepada kami Hujain bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin
Abdullah bin Abu Salamah dari Abdullah bin Al Fadl dari Sulaiman bin Yasar dari Ja'far bin
'Amru bin Umayyah Adl Dlamri dia berkata, "Aku keluar bersama 'Ubaidullah bin 'Ady bin
Hiyar ke Syam. Ketika kami sampai ke Himsh, 'Ubaidullah bin 'Adi berkata kepadaku,
"Bagaimana kalau kita menemui Wahsyi dan bertanya tentang (peristiwa) terbunuhnya
Hamzah?" aku menjawab, "Baiklah." Wahsyi ketika itu tinggal di Himsh, saat kami bertanya
tentang dia, maka ditunjukkanlah kepada kami bahwa Wahsyi saat itu berada di bawah
bayang-bayang rumahnya, seakan-akan dia adalah seseorang yang berkulit hitam." Ja'far bin
'Amru Ad-Dlamry berkata, "Kami lalu mendatanginya hingga berada di hadapannya, kami
mengucapkan salam, dan dia membalasnya. 'Ubaidullah ketika itu melipat penutup
kepalanya, sehingga Wahsyi tidak dapat melihatnya kecuali kedua mata Ubaidullah dan
kedua kakinya. 'Ubaidullah bertanya, "Wahai Wahsyi, apa engkau mengenaliku?" Wahsyi
pun memperhatikannya, lalu dia berkata, "Demi Allah, tidak! Aku tidak mengenalimu, kecuali
aku tahu bahwa 'Ady bin Khiyar menikah dengan seorang perempuan yang disebut dengan
Ummu Qital, putri Abu Al 'Ish. Darinya lahirlah seorang anak di Makkah, maka dia
dimintakan untuk disusukan kepada orang lain lalu aku membawa anak kecil itu sama
ibunya, aku pun menyerahkan kepadanya, seakan-akan aku melihatnya sama, jika aku
melihat ke kedua kakimu." Ja'far bin 'Amru Ad-Dlamry berkata, setelah itu 'Ubaidullah
menyingkapkan wajahnya, lalu dia berkata, "Maukah engkau menceritakan kepada kami
tentang terbunuhnya Hamzah?" Wahsyi menjawab, "Baiklah, ketika itu Hamzah membunuh
Tu'aimah bin 'Ady pada Perang Badar, lalu tuanku, Zubair bin Muth'im, berkata kepadaku,
"Jika kamu berhasil membunuh Hamzah sebagai balas dendam kematian pamanku, maka
kamu akan bebas." Ketika orang-orang serentak keluar ke 'Ainain, -suatu gunung kecil di
bawah Uhud yang terpisah dengan bukit- saya keluar bersama mereka untuk ikut berperang,
ketika pasukan telah berhadap-hadapan untuk berperang, keluarlah Siba' sambil berkata,
"Siapakah yang berani bertanding?" mendengar itu Hamzah bin Abdul Al Munthalib keluar
sambil berkata, "Wahai anak (yang keluar dari) potongan daging kemaluan perempuan
(bahasa celaan dan hinaan terhadap seseorang -pent), apakah kamu akan menantang Allah
dan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam?" kemudian Hamzah berhasil menghabisinya.
Kemudian secara diam-diam aku mengincar Hamzah di balik bebatuan yang besar, hingga
ketika dia melewatiku, dan dia sangat dekat denganku, akupun langsung melemparkan
tombakku dan tepat mengenai daerah bawah perutnya, hingga keluarlah apa yang di dalam
daerah yang terkena lemparan tombak tersebut." Wahsyi melanjutkan, "Dan itulah apa yang
akan menjadi janjiku." Ketika orang-orang kembali pulang, akupun kembali bersama
mereka." Wahsyi melanjutkan, "Aku tinggal di Makkah sampai Islam tersebar di sana, aku
lalu keluar menuju Thaif, ketika penduduk Tha'if mengutus beberapa utusan kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka salah seorang utusan berkata kepadaku, "Beliau
tidak akan menyakiti utusan." Wahsyi melanajutkan, "Aku pun pergi bersama mereka sampai
aku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika beliau melihatku, beliau
bertanya: "Apakah engkau wahsyi?" aku menjawab, "Benar." Beliau bersabda: "Apakah
kamu yang telah membunuh Hamzah?" Wahsyi menjawab, "Perkara itu sebagaimana yang
telah sampai kepada anda." Beliau bersabda: "Dapatkah kamu menjauhkan wajahmu
dariku?" Wahsyi berkata, "Lalu aku kembali pulang. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam meninggal, muncullah Musailamah Al Kadzab, aku berkata, "Aku akan berusaha
mencari Musailamah, semoga aku dapat membunuhnya dan menebus kesalahanku karena
membunuh Hamzah, " lalu aku keluar bersama orang-orang yang akan memerangi
Musailamah. Sebuah kesempatan yang kutunggu-tunggu. Aku lalu melihat seorang laki-laki
berdiri di salah satu dinding rumah seakan-akan unta abu-abu yang berambut kusut."
Wahsyi melanjutkan, "Lalu kulemparkan tombakku hingga tepat mengenai di tengah
dadanya sampai tembus ke bahunya." Wahsyi berkata, "Kemudian seorang laki-laki Anshar
menyerangnya dan berhasil memenggal kepalanya dengan pedang." Abdullah bin Al Fadl
berkata, telah mengabarkan kepadaku Sulaiman bin Yasar bahwa dia mendengar Abdullah
bin 'Umar berkata, "Lalu seorang wanita yang berada diloteng rumahnya mengatakan,
"Amirul Mukminin telah dibunuh oleh seorang budak hitam (maksdunya Wahsyi -pent)."(Shahih) |