No |
No Hadits |
Isi |
1 |
4024 |
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf Telah menceritakan kepada kami
Al Laits dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Abu Sa'id bahwasanya ia
mendengar Abu Hurairah berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengirim pasukan
menuju Nejed, lalu mereka menangkap seseorang dari Bani Hanifah, Tsumamah bin Utsal
pemimpin penduduk Yamamah, kemudian mereka mengikatnya pada salah satu tiang
masjid, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menemuinya dan bersabda kepadanya:
"Apa yang kamu miliki hai Tsumamah?" ia menjawab, "Wahai Muhammad, aku memiliki apa
yang lebih baik, jika engkau membunuhnya maka engkau telah membunuh yang memiliki
darah, dan jika engkau memberi maka engkau memberi orang yang bersyukur, namun jika
engkau menginginkan harta maka mintalah niscaya engkau akan diberi apa saja yang engkau
inginkan." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggalkannya, hingga
keesokan harinya beliau bertanya, "Apa yang engkau miliki wahai Tsumamah?" ia menjawab,
"Seperti yang aku katakan, jika engkau memberi maka engkau memberi orang yang
bersyukur, jika engkau membunuh maka engkau membunuh yang memiliki darah, jika
engkau menginginkan harta maka mintalah niscaya engkau akan diberi apa yang engkau
mau." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggalkannya, hingga keesokan harinya
beliau bertanya lagi: "Apa yang engkau miliki wahai Tsumamah?" ia menjawab, "Seperti yang
aku katakan, jika engkau memberi maka engkau memberi orang yang bersyukur, jika engkau
membunuh maka engkau membunuh yang memiliki darah, jika engkau menginginkan harta
maka mintalah niscaya engkau akan diberi apa yang engkau mau, " Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam kemudian bersabda kepada sahabatnya; "Bawalah Tsumamah" lalu mereka
pun membawanya ke sebatang pohon kurma di samping masjid, ia pun mandi dan masuk
masjid kembali, kemudian berkata; "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang patut disembah
melainkan hanya Allah dan bahwasanya Muhammad itu utusan Allah, demi Allah, dahulu
tidak ada wajah di atas bumi ini yang lebih aku benci selain wajahmu, namun sekarang
wajahmu menjadi wajah yang paling aku cintai dari pada yang lain, dan demi Allah, dahulu
tidak ada agama yang lebih aku benci selain dari agamamu, namun saat ini agamamu
menjadi agama yang paling aku cintai di antara yang lain, demi Allah dahulu tidak ada
wilayah yang paling aku benci selain tempatmu, namun sekarang ia menjadi wilayah yang
paling aku cintai di antara yang lain, sesungguhnya utusanmu telah menangkapku dan aku
hendak melaksanakan umrah, bagaimana pendapatmu?" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam memberinya kabar gembira dan memerintahkannya untuk melakukan umrah,
ketika ia sampai di Makkah seseorang berkata kepadanya; "Apakah engkau telah murtad?" Ia
menjawab; "Tidak, tetapi aku telah masuk Islam bersama Muhammad shallallahu 'alaihi
wasallam, dan demi Allah tidaklah kalian akan mendapatkan gandum dari Yamamah kecuali
mendapatkan izin dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."(Shahih) |
2 |
4025 |
Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib
dari Abdullah bin Abu Husain Telah menceritakan kepada kami Nafi' bin Jubair dari Ibnu
Abbas radliallahu 'anhuma dia berkata; Pada masa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
Musailamah Al Kadzab pernah datang ke Madinah. Sesampainya di sana, dia berkata; 'Kalau
Muhammad mau mewariskan urusan kenabiannya kepadaku, niscaya aku akan mengikuti
ajarannya.' Musailamah datang ke Madinah bersama dengan beberapa orang dari kaumnya.
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan Tsabit bin Qais bin Syammas
menyambut kedatangannya, dan pada saat itu beliau sedang memegang sebilah pelepah
kurma. Setelah berhadapan dengan Musailamah dan para pengikutnya, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berkata; "Hai Musailamah, seandainya kamu meminta agar aku
memberikan sepotong pelepah kurma ini kepadamu, tentu aku tidak akan pernah
memberikannya. Dan jika kamu meminta urusan Allah ini kepadaku, tentu aku lebih tidak
akan pernah memberikannya kepadamu. Jika kamu tidak akan mematuhi perintah dan
ajaran Allah, niscaya Dia pasti akan membinasakanmu. Hai Musailamah, sungguh aku telah
melihat tentang kebinasaanmu, sebagaimana yang aku saksikan dalam mimpiku itu. inilah
Tsabit yang akan menggantikanku untuk menjawab tantanganmu. Kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam meninggalkan Musailamah Al Kadzdzab. Ibnu Abbas berkata;
'Saya pernah bertanya tentang ucapan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tersebut, yaitu
tentang mimpi beliau yang berhubungan dengan Musailamah Al Kadzdzab, maka Abu
Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Ketika aku sedang
tidur, aku bermimpi bahwa di kedua tanganku ada dua buah gelang emas, hingga aku
merasa cemas dengan keberadaan dua buah gelang itu. Kemudian aku diberi wahyu dalam
tidurku itu agar aku meniup kedua gelang tersebut, lalu aku pun meniupnya hingga kedua
gelang itu hilang. Maka dari mimpi itu aku menafsirkan bahwa dua buah gelang tersebut
adalah dua orang pembohong (nabi palsu) yang akan muncul sepeninggalku kelak, yang satu
adalah Al Ansi, seorang pemimpin dari Shan'a dan yang satunya adalah Musailamah, seorang
pemimpin dari Yamamah.(Shahih) |
3 |
4026 |
Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Nashr Telah menceritakan kepada kami
Abdurrazaq dari Ma'mar dari Hammam bahwa dia mendengar Abu Hurairah radliallahu
'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku bermimpi diberi
kekuasaan dan kekayaan bumi, kemudian diletakkan pada kedua tanganku dua buah gelang
emas, namun keduanya seakan-akan terlalu berat bagiku dan membuat aku gelisah,
kemudian diwahyukan kepadaku agar aku meniup keduanya, lalu aku pun meniupnya hingga
keduanya hilang. Aku menafsirkan mimpi tersebut dengan dua orang pendusta yang aku
hidup di antara mereka berdua. Yaitu pemimpin Shan'a dan dan pemimpin Yamamah."(Shahih) |
4 |
4027 |
Telah menceritakan kepada kami Ash Shalt bin Muhammad dia berkata; Aku
mendengar Mahdi bin Maimun berkata; aku mendengar Abu Raja' Al Atharidi berkata; dulu
kami menyembah batu. Apabila kami mendapatkan batu yang lebih baik, maka kami
melemparkannya dan mengambil yang lain. Dan apabila kami tidak menemukan batu, kami
mengumpulkan segenggam tanah, lalu kami bawakan seekor kambing kemudian kami
peraskan susu untuknya. Lalu kami thawaf dengannya. Apabila datang bulan Rajab, kami
mengatakan; tidak ada peperangan. Maka kami tidak membiarkan tombak maupun panah
yang tajam kecuali kami cabut dan kami lemparkan sebagai pengagungan terhadap bulan
Rajab. Dan aku mendengar Abu Raja berkata; pada hari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
diutus, aku pada waktu itu sebagai seorang anak penggembala unta milik keluargaku. Tatkala
kami mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berdakwah, kami lari ke neraka, yaitu ke
Musailamah Al Kadzab.(Shahih) |
|