1 |
1368 |
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Ishaq bin 'Abdullah bin Abu Thalhah bahwa dia mendengar Anas bin Malik
radliallahu 'anhu berkata; Abu Thalhah adalah orang yang paling banyak hartanya dari
kalangan Anshar di kota Madinah berupa kebun pohon kurma dan harta benda yang paling
dicintainya adalah Bairuha' (sumur yang ada di kebun itu) yang menghadap ke masjid dan
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam sering mamemasuki kebun itu dan meminum airnya
yang baik tersebut. Berkata, Anas; Ketika turun firman Allah Ta'ala (QS Alu 'Imran: 92 yang
artinya): "Kamu sekali-kali tidak akan sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum
kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai", Abu Thalhah mendatangi Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam lalu berkata; "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah Ta'ala telah
berfirman: "Kamu sekali-kali tidak akan sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum
kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai", dan sesungguhnya harta yang
paling aku cintai adalah Bairuha' itu dan aku menshadaqahkannya di jalan Allah dengan
berharap kebaikan dan simpanan pahala di sisiNya, maka ambillah wahai Rasulullah
sebagaimana petunjuk Allah kepadanu". Dia (Anas) berkata,: "Maka Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: Wah, inilah harta yang menguntungkan, inilah harta
yang menguntungkan. Sungguh aku sudah mendengar apa yang kamu niyatkan dan aku
berpendapat sebaiknya kamu shadaqahkan buat kerabatmu". Maka Abu Thalhah berkata,:
"Aku akan laksanakan wahai Rasululloloh. Maka Abu Thalhah membagi untuk kerabatnya
dan anak-anak pamannya". Hadits ini juga dikuatkan oleh Rauh dan berkata, Yaha bin Yahya
dan Isma'il dari Malik: "Pahalanya mengalir terus".(Shahih) |
2 |
1369 |
Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin Ja'far berkata, telah mengabarkan kepada saya Zaid dia adalah putra Aslam
dari 'Iyadh bin 'Abdullah dari Abu Sa'id Al Khurdri radliallahu 'anhu; Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam keluar menuju lapangan tempat shalat untuk melaksanakan shalat
'Iedul Adhha atau 'Iedul Fithri. Setelah selesai Beliau memberi nasehat kepada manusia dan
memerintahkan mereka untuk menunaikan zakat seraya bersabda: "Wahai manusia,
bershadaqahlah (berzakatlah) ". Kemudian Beliau mendatangi jama'ah wanita lalu bersabda:
"Wahai kaum wanita, bershadaqahlah. Sungguh aku melihat kalian adalah yang paling
banyak akan menjadi penghuni neraka". Mereka bertanya: "Mengapa begitu, wahai
Rasulullah?". Beliau menjawab: "Kalian banyak melaknat dan mengingkari pemberian
(suami). Tidaklah aku melihat orang yang lebih kurang akal dan agamanya melebihi seorang
dari kalian, wahai para wanita". Kemudian Beliau mengakhiri khuthbahnya lalu pergi.
Sesampainya Beliau di tempat tinggalnya, datanglah Zainab, isteri Ibu Mas'ud meminta izin
kepada Beliau, lalu dikatakan kepada Beliau; "Wahai Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam,
ini adalah Zainab". Beliau bertanya: "Zainab siapa?". Dikatakan: "Zainab isteri dari Ibnu
Mas'ud". Beliau berkata,: "Oh ya, persilakanlah dia". Maka dia diizinkan kemudian berkata,:
"Wahai Nabi Allah, sungguh anda hari ini sudah memerintahkan shadaqah (zakat) sedangkan
aku memiliki emas yang aku berkendak menzakatkannya namun Ibnu Mas'ud mengatakan
bahwa dia dan anaknya lebih berhak terhadap apa yang akan aku sedekahkan ini
dibandingkan mereka (mustahiq). Maka Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Ibnu
Mas'ud benar, suamimu dan anak-anakmu lebih barhak kamu berikan shadaqah dari pada
mereka".(Shahih) |