| 1 |
1285 |
Dari Syurahbil bin As-Simth, bahwa dia berkata kepada Ka'ab, "Wahai Ka'ab bin Murrah! Ceritakan kepada kami tentang sebuah hadits Rasulullah SAW, dan hati-hatilah." Ia (Ka'ab) berkata, "Ada seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW lalu berkata, 'Wahai Rasulullah! Mintalah hujan kepada Allah.' Lalu Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya dan berdoa, 'Ya Allah! berikan kami air hujan yang berakibat baik, yang banyak, yang meluas (merata), yang cepat tanpa terlambat, bermanfaat tidak membahayakan." Ka'ab berkata, "Lalu mereka tidak shalat Jum'at sampai bumi mereka subur," Ka'ab berkata, "Lalu mereka datang mengadu kepada Rasulullah tentang hujan; mereka berkata, 'Wahai Rasulullah! Banyak rumah hancur.' Lalu Nabi SAW berdoa, Ya Allah jadikanlah hujan di sekitar kami (disekitar kota Madinah) dan jangan menyusahkan kami'." Ka'ab berkata, "Kemudian awan mendung terputus ke sebelah kanan dan kiri."(Shahih
) (Al Irwa' (2/145). Shahih As-Sirah An-Nabawiyah.
) |
| 3 |
1288 |
Dari Abdullah bin Umar, ia berkata, "Barangkali aku mengingat ucapan penyair, sementara aku melihat wajah Rasulullah SAW di atas mimbar, lalu beliau tidak turun dari mimbar sampai setiap parit di Madinah penuh dengan air. Aku teringat ucapan seorang penyair, "Dan menjadi putihlah ketika mendung diminta hujan dengan wajahnya, menolong para yatim, menjaga para janda." Syair ini adalah ucapan Abu Thalib.(Hasan
) (At-Ta'liq 'ala Ibnu Majah. Bukhari, beserta komentar untuk menyambungkan hadits, namun keduanya dikuatkan oleh Al Hafizh Ibnu Hajar.
) |