Daftar Hadits riwayat Ibnu Majah


Kitab : MANASIK
Bab : Haji yang Dikerjakan oleh Rasulullah SAW
[Kembali]

No No Hadits Isi
1 3130 Dari Muhammad, ia berkata: Aku pernah datang menemui Jabir bin Abdullah. Ketika kami menjumpainya, ia bertanya tentang kabar orang-orang, sehingga sampai pada pertanyaan tentang diriku. Maka aku menjawab, "Aku Muhammad bin Ali bin Husain." Maka ia letakkan tangannya di kepalaku seraya membuka kancing atas kemudian kancing bawah bajuku, lalu meletakkan pundaknya di antara dadaku, saat itu aku masih anak kecil yang beranjak dewasa. Ia berkata, "Selamat datang. Tanyakanlah apa saja yang kamu kehendaki." Lalu aku bertanya kepadanya dan ia adalah seorang yang buta. Kemudian datanglah waktu shalat, maka ia berdiri di atas sajadah yang menyelimutinya. setiap kali ia meletakkannya pada kedua tumitnya maka kedua sisinya akan tertarik karena kecilnya sajadah tersebut. Selendangnya ia letakkan di gantungan baju yang berada di sisi tubuhnya, dan ia pun shalat mengimami kami. Lalu aku bertanya, "Beritahukan kami tentang haji yang Rasulullah SAW kerjakan." Maka ia mengisyaratkan dengan tangannya dan ia menjulurkan sembilan (jari jemarinya), dan berkata, "Sesungguhnya Rasulullah SAW berdiam tidak berangkat haji selama sembilan tahun, lalu beliau menyerukan orang-orang untuk menunaikan ibadah haji pada tahun kesepuluh. Rasulullah SAW berangkat haji, lalu datanglah banyak orang ke Madinah, mereka semua ingin berkumpul dengan Nabi SAW dan mengerjakan seperti yang beliau kerjakan. Maka beliaupun berangkat, dan kami juga berangkat bersama beliau. Sesampainya kami di Dzul Hulaifah, Asma' binti Umais melahirkan Muhammad bin Abu Bakar, maka diutuslah kepada Rasulullah SAW untuk menanyakan, 'Apa yang putut aku perbuat?' Lalu beliau bersabda untuk Asma' 'Mandilah, dan ikatlah kencang-kencang dengan kain dan berihramlah.' Kemudian Rasulullah SAW shalat di masjid lalu mengendarai unta yang tinggi, dan untanya pun berdiri tegak membawa beliau di atas padang Sahara." Jabir kembali berkata, "Aku melihat sejauh pandanganku banyak orang yang berada di depan beliau, antara para penunggang kendaraan dan pejalan kaki, juga yang berada di sisi kanan dan belakang beliau (terlihat banyak orang). Rasulullah SAW berada di depan kami, dan turunlah Al Qur'an, dan beliau sangat tahu akan takwilnya. Apa saja yang beliau kerjakan, maka kami turut mengerjakannya. Beliau mengeraskan suara tauhid dengan mengucapkan, 'Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah. Aku penuhi panggilan-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya pujian, kenikmatan dan kerajaan hanya milik-Mu, yang tiada sekutu bagi-Mu.' Orang-orang juga mengeraskan suara dengan bacaan yang mereka ucapkan, dan beliau SAW tidak mengatakan apapun atas tindakan mereka itu. Beliau SAW terus membaca talbiyahnya." Jabir RA berkata, "Kami hanya menunaikan haji saja, dan kami belum mengenal umrah. Sesampainya kami di Baitullah bersama beliau, beliau segera mengusap (mencium) pojok (awal thawaf), lalu berlari kecil tiga putaran dan berjalan biasa pada empat putaran (lainnya). Kemudian beliau pergi menuju Maqam Ibrahim, seraya bersabda, 'Dan jadikanlah Maqam Ibrahim sebagai tempat shalat.' Beliau pun memposisikan Maqam Ibrahim antara dirinya dan Baitullah (Ka'bah). Bapakku berkata —dan aku tidak mengetahui kecuali ia menyebutkannya dari Nabi SAW— bahwa Nabi SAW membaca surah Al Kaafiruun dan Al Ikhlaash dalam shalat dua rakaat (di Maqam Ibrahim). Kemudian beliau kembali ke Baitullah, lalu mengusap (mencium atau menyalami) pojok (awal thawaf), lantas beliau keluar dari pintu (Ka'bah) menuju bukit Shafa. Dan ketika mendekati Shafa, beliau membaca, 'Sesungguhnya Shafa dan Marwa termasuk syi'ar-syi'ar Allah, kita memulai (sa'i) dengan apa yang telah Allah SWT mulai.' Beliau mulai bersa'i dari Shafa, lalu menaiki (bukit itu) hingga dapat melihat Ka'bah, kemudian bertakbir, bertahlil dan bertahmid seraya mengucapkan, 'Tidak ada tuhan selain Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala pujian. (Dia) Yang Maha Menghidupkan dan Mematikan, serta Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada tuhan selain Allah semata, yang tiada sekutu bagi-Nya, yang melaksanakan janji-Nya, menolong hamba-Nya dan mengalahkan seluruh golongan dengan sendirian.' Kemudian beliau berdoa di antara bacaan itu, lalu mengucapkan bacaan seperti itu tiga kali. Beliau lantas turun ke Marwa, sambil berjalan sehingga jika kedua kakinya telah tegak, beliau berlari kecil di perut lembah. Sehingga jika kedua kakinya telah mendaki, beliau berjalan sampai tiba di Marwa. Di Marwa beliau melakukan seperti yang beliau lakukan di Shafa. Dan ketika thawafnya berakhir di Marwa, beliau pun bersabda, 'Seandainya aku menghadap apa yang aku belakangi, maka aku tidak menggiring hewan sembelihan (al hadyu), dan aku menjadikannya umrah. Barangsiapa di antara kalian tidak membawa hewan sembelihan, maka bertahallul-lah dan jadikanlah ia sebagai ibadah umrah.' Maka seluruh orang pun bertahallul dan memendekkan rambut kecuali Nabi SAW dan orang-orang yang membawa hewan sembelihan. Lalu Suraqah bin Malik bin Ju'syum berdiri seraya berkata, 'Wahai Rasulullah, apakah ini berlaku hanya untuk tahun ini, ataukah untuk selamanya'." (Perawi) berkata, "Rasulullah SAW pun merangkai jemarinya dengan jari jemari seraya menjawab, 'Umrah masuk ke dalam haji (haji Tamattu') beginilah caranya.' Beliau mengucapkannya dua kali lantas bersabda, 'Tidak. (Ini tidak hanya berlaku untuk tahun ini saja), tetapi untuk selamanya'."(Perawi) berkata, "Ali RA datang membawa unta (al hadyu) Nabi SAW, maka ia mendapatkan Fathimah termasuk orang yang bertahallul tengah memakai pakaian berwarna dan sipat mata. Ali pun menyalahinya, dan Maka Fathimah pun berkata, 'Bapakku (Nabi SAW) telah memerintahkanku berbuat begini." Ali RA mengatakannya saat di Irak, 'Lalu aku pergi menemui untuk meminta nasehat kepada Rasulullah SAW dan mengeluhkan perbuatan Fathimah yang aku ingkari itu. Maka beliau menjawab, 'Ia (Fathimah) benar, ia benar. Apa yang telah aku katakan ketika kamu ingin melakukan kewajiban haji dulu?' Ali menjawab, 'Aku berkata, "Ya Allah, aku mengeraskan suara yang dikeraskan oleh Rasul-Mu SAW." Beliau bersabda, 'Sesungguhnya aku membawa hewan kurban, maka janganlah kamu ikut bertahallul'. "(Perawi) berkata, "Hewan kurban yang dibawa oleh Ali dari Yaman dan yang dibawa Rasulullah SAW dari Madinah berjumlah seratus ekor. Kemudian semua orang bertahallul dan memendekkan rambut kecuali Nabi SAW dan orang-orang yang membawa hewan kurban. Ketika hari Tarwiyah datang, mereka semua menuju Mina dan meneriakkan niat haji. Rasulullah SAW naik kendaraan, dan di sana beliau mengerjakan shalat Zhuhur, Ashar, Maghrib, Isya' dan Subuh, kemudian menunggu sebentar hingga matahari terbit, lalu memerintahkan mendirikan kubah di Masy'aril Haram maka dan ditancapkan di Namirah. Rasulullah SAW kemudian berjalan seperti yang biasa kaum Quraisy kerjakan, tetapi beliau berhenti di Masy'aril Haram atau Muzdalifah. Rasulullah SAW membolehkannya sampai tiba di Arafah. Dan ketika mendapati kubah telah didirikan di Namirah, maka beliau singgah di sana. Ketika matahari tergelincir, beliau memerintahkan agar untanya (Qashwa) didatangkan, lalu beliau mengendarainya hingga tiba di perut lembah. Lantas beliau berkhutbah kepada khalayak, 'Sesungguhnya darah dan harta kalian haram atas kalian, seperti haramnya hari kalian ini, pada bulan kalian ini dan di negeri kalian ini. Ingatlah, sesungguhnya segala sesuatu dari perkara Jahiliah telah dihinakan di bawah kedua kakiku ini, darah-darah Jahiliah telah dihinakan. Dan darah pertama yang aku hinakan adalah darah Rabi'ah bin Harist (yang dahulu meminta susuan pada Bani Sa'ad, lalu dibunuh oleh Huzail). Riba Jahiliah sudah dihapuskan, dan riba pertama yang aku hapuskan adalah riba kami, (yakni) riba yang dilakukan Abbas bin Abdul Muththalib, semuanya telah dihapuskan. Maka, bertakwalah kepada Allah terhadap kaum wanita, karena kalian telah mengambil (menjadikan mereka sebagai istri) dengan amanat Allah, dan kalian halalkan faraj mereka dengan kalimat Allah. Sesungguhnya hak kalian dari mereka adalah agar mereka tidak membiarkan orang lain yang kalian benci tidur di atas ranjang kalian. Jika mereka (istri-istri kalian itu) melakukannya, maka pukullah mereka dengan pukulan yang tidak melukai. Dan bagi mereka hak atas kalian untuk dinafkahi dan diberi pakaian dengan jalan yang baik. Aku tinggalkan kepada kalian sesuatu yang jika kalian berpegang teguh kepadanya maka kalian tidak akan tersesat, yaitu Kitabullah (Al Qur'an). Dan kalian bertanggung jawab kepadaku. Lalu, apa yang ingin kalian katakan?' Mereka menjawab, 'Kami bersaksi bahwa engkau telah menyampaikan, melaksanakan tugas dan memberikan nasehat.' Maka beliau bersabda sambil mengisyaratkan telunjuknya ke langit, dan mengalihkannya kepada khalayak, 'Ya Allah, saksikanlah! Ya Allah, saksikanlah.' Beliau mengucapkannya tiga kali. Kemudian Bilal mengumandangkan adzan, lalu iqamat, maka beliau mendirikan shalat Zhuhur. (Selepas itu) Bilal kembali beriqamat, maka beliau mendirikan shalat Ashar dan tidak melakukan shalat apapun di antara keduanya. Kemudian Rasulullah SAW mengendarai kendaraannya sehingga sampai di tempat Wukuf. Lalu beliau mendudukkan untanya (menjadikan perut untanya menyentuh padang) , dan menjadikan tali pejalan kaki di depannya, lalu beliau menghadap kiblat. Beliau terus berwukuf sampai terbenamnya matahari dan sinar kekuning-kuningan sedikit sirna, daan tenggelamnya bola matahari. Lalu beliau membonceng Usamah bin Zaid dan bertolak. Beliau pun mengikat Qashwa dengan kendali, hingga kepalanya nyaris menyentuh pangkal kaki kendaraan yang beliau tunggangi. Sambil mengisyaratkan dengan tangan kanannya, beliau bersabda, Wahai manusia, tenang, tenang!' Setiap kali beliau mengulur tali kendali untanya, maka beliau menenangkanya sedikit sehingga untanya agak naik. Kemudian tibalah beliau di Muzdalifah, lalu mengerjakan shalat Maghrib dan Isya' di sana dengan sekali adzan dan dua kali iqamat. Dan beliau tidak melakukan shalat apapun di antara keduanya. Kemudian beliau SAW berbaring sampai terbit fajar. Beliau mendirikan shalat Fajar ketika nampak jelas baginya waktu Subuh, dengan sekali adzan dan sekali iqamat. Kemudian beliau mengendarai Qashwa sampai tiba di Masy'aril Haram, lalu beliau menaiki bukitnya lantas memuji Allah (bertahmid), mengagungkan-Nya (bertakbir) dan mengesakan-Nya (bertahlil). Beliau terus melakukan wukuf sampai matahari nampak benar-benar terang, lalu bertolak sebelum terbit matahari. Beliau memboncengi Fadhl bin Abbas (seorang lelaki berambut bagus, putih kulitnya dan ganteng). Ketika Rasulullah SAW bertolak, beliau melintasi para wanita yang sedang berlari, maka beliau memandang kepada mereka lalu meletakkan tangannya ke sisi lain. Sementara Fadhl pun memalingkan mukanya ke sisi lain. Sesampainya di Muhassar, beliau bergerak sedikit kemudian mengambil jalan pintas menuju Jumrah Kubro (Aqabah), dan langsung sampai di Jumrah yang berada di sisi pohon. Lalu beliau melontar tujuh kerikil dengan bertakbir pada setiap lemparan, (dengan) kerikil yang besarnya seperti kerikil untuk ketapel. Dan beliau melontarnya dari perut lembah. Lalu beliau bertolak menuju tempat menyembelih hewan kurban. Di sana beliau menyembelih sendiri enam puluh tiga ekor hewan kurban, dan menyerahkan kepada Ali untuk menyembelih sisanya berikut hewan kurbannya. Kemudian beliau memerintahkan dari setiap hewan yang disembelih agar sepotong dagingnya disisihkan lalu diletakkan di kuali, lantas dimasak. Rasulullah dan Ali pun memakannya dan menghirup kuahnya. Kemudian Rasulullah SAW bertolak menuju Ka'bah (untuk mengerjakan thawaf Ifadhah), lalu beliau mengerjakan shalat Zhuhur di Makkah dan mendatangi Bani Abdul Muththalib yang sedang mengambil air zamzam. Beliau seraya bersabda, 'Rebutlah wahai Bani Abdul Muththalib. Seandainya orang-orang tidak mengungguli kalian dalam pemberian minum kalian, tentu akan kuperebutkannya bersama kalian .' Lalu mereka pun memberi beliau SAW ember, dan beliau meminum darinya."(Shahih ) (Hajjat An-Nabi SAW, Al Irwa' (1120), Shahih Abu Daud (1663). Muslim dengan redaksi, "Selamanya," dan itulah yang benar. )
2 3131 Dari Aisyah RA, ia berkata, "Kami berangkat bersama Rasulullah SAW untuk menunaikan haji dengan tiga macam cara. Di antara kami ada yang berniat melaksanakan haji dan umrah sekaligus, di antara kami ada pula yang berniat mengerjakan haji saja, dan di antara kami ada juga yang berniat mengerjakan umrah saja. Orang yang berniat melaksanakan haji dan umrah sekaligus, maka ia tidak bertahallul dari sesuatu yang diharamkan sampai menyelesaikan manasik hajinya. Dan orang yang berniat hanya melaksanakan haji tidak bertahallul dari apa yang diharamkan sampai ia menyelesaikan manasik hajinya. Dan orang yang berniat melaksanakan umrah secara tersendiri, lalu berthawaf di Ka'bah dan mengerjakan sa'i antara Shafa dan Marwa, (setelah itu) ia dapat bertahallul dari apa yang diharamkan (ketika berihram) sampai datangnya waktu untuk haji." Sanadnya(Hasan ) (Hajjat An-Nabi SAW, Al Irwa' (1120), Shahih Abu Daud (1663). Muslim dengan redaksi, "Selamanya," dan itulah yang benar. )
3 3132 Dari Jabir dan Ibnu Abbas RA, ia berkata, "Rasulullah SAW telah melakukan tiga haji, dua haji sebelum hijrah dan sekali haji setelah hijrah, dan beliau berangkat dari Madinah. Beliau menyertakan umrah bersama hajinya (haji Qiran), lalu hewan kurban yang dibawa oleh Nabi SAW dan yang dibawa oleh Ali RA dikumpulkan hingga berjumlah seratus ekor. Di antara hewan-hewan tersebut terdapat seekor unta jantan milik Abu Jahal yang hidungnya berantaikan perak. Nabi SAW menyembelih sendiri enam puluh tiga ekor, dan Ali menyembelih sisanya."(Shahih ) (Hajjat An-Nabi SAW (67-83). Muslim tanpa kalimat, ".. .dua haji" dan ".. .unta jantan milik Abu Jahal." )