Daftar Hadits riwayat Ibnu Majah


Kitab : PENDAHULUAN
Bab : Keutamaan Mempelajari dan Mengajarkan Al-Qur'an
[Kembali]

No No Hadits Isi
1 210 Dari Utsman bin Affan, Rasulullah SAW bersabda, "(Menurut Syu'bah, "Sebaik-baik kamu sekalian." Menurut Sufyan, "Yang paling utama di antara kamu. ") adalah orang yang belajar Al Qur'an dan mengajarkannya (kepada orang lain)."(Shahih ) (Ash-Shahihah (1173), Ar-Raudh (55), At-Ta'liq Ar-Raghib (2/205), Shahih Abu Daud (1306). Bukhari. )
2 211 Dari Utsman bin Affan, Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang paling utama di antara kalian adalah orang yang belajar Al Qur'an dan mengajarkannya kepada orang lain."(Shahih ) (Hadits ini adalah pengulangan dari hadits sebelumnya. )
3 212 Dari Sa'ad, Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang paling baik di antara kalian adalah orang yang belajar Al Qur'an dan mengajarkannya (kepada orang lain)." Sa'ad berkata, "Beliau memegang tanganku, lalu beliau mendudukkanku di tempat dudukku ini (yakni majelis pengajian pengajaran Al Qur'an), dan aku dibacakan Al Qur'an."(Hasan-Shahih ) (Ash-Shahihah (1172). )
4 213 Dari Abu Musa Al Asy'ari, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al Qur'an adalah seperti buah utrujah, rasa dan baunya enak. Perumpamaan seorang mukmin yang tidak membaca Al Qur'an adalah seperti buah kurma, rasanya enak tapi tidak ada baunya. Perumpamaan orang munafik yang membaca Al Qur'an adalah seperti raihanah, baunya enak tapi rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al Qur'an adalah seperti hanzhalah, rasanya pahit dan tidak ada baunya."(Shahih ) (At-Ta'liq Ar-Raghib (2/206), Naqd Al Kattani (43). Muttafaq alaih. )
5 214 Dari Anas bin Malik, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya Allah mempunyai beberapa keluarga dari manusia'. Para sahabat bertanya, 'Siapa mereka itu, wahai Rasulullah?' Beliau menjawab, 'Ahlul Qur'an, mereka adalah keluarga (kekasih) Allah yang terpilih'."(Shahih ) (At-Ta'liq Ar-Raghib (2/210), Adh-Dha'ifah (1582). )
6 217 Dari Amir bin Watsilah Abu Thufail, bahwa Nafi bin Abdul Harits menemui Umar bin Khaththab di kota Usfan —yang nantinya Umar menjadikan Abdul Harits sebagai gubenur Makkah—. Umar berkata, "Siapakah yang kamu jadikan pengganti pemimpin orang-orang negeri Makkah?" Dia menjawab, "Aku akan mengangkat Ibnu Abza untuk memimpin mereka." Umar bertanya, "Siapakah Ibnu Abza itu?" Dia menjawab, "Yaitu seorang budak laki-laki yang kami merdekakan." Umar berkata, "Kamu menjadikan seorang mantan budak sebagai pengganti pemimpin mereka?" Dia menjawab, "Sesungguhnya dia adalah seorang yang pandai membaca Kitabullah, ahli ilmu faraidh (ilmu warisan) dan orang yang mengerti tentang hukum." Umar berkata, "Ingatlah! Bahwa Nabi kalian pernah bersabda, 'Sesungguhnya Allah mengangkat beberapa kaum dengan kitab ini, dan menghinakan yang lainnya karena kitab ini pula'."(Shahih ) (Ash-Shahihah (2239), Takhrij Al Mukhtar (230). )