Daftar Hadits riwayat Ibnu Majah


Kitab : PENDAHULUAN
Bab : Kewajiban Menghormati Hadits Rasulullah saw dan Ancaman Bagi Orang Yang Menentangnya
[Kembali]

No No Hadits Isi
1 12 Dari Al Miqdam Ma'dikarib Al Kindi, bahwasanya Rasululiah SAW bersabda, "Telah dekat datangnya masa dimana seorang laki-laki bersandar pada dipannya sambil berbicara mengenai hadits dari haditsku, kemudian dia berkata, 'Di antara kami dan kalian hanya ada Kitabullah Azza wa Jalla. Apa yang kita temui dari sesuatu yang dihalalkan dalam kitab itu, maka kita pun menghalalkannya; dan apa yang kita temui dari sesuatu yang diharamkan, maka kita pun mengharamkannya. Ketahuilah bahwa yang diharamkan Rasulullah SA W itu seperti apa yang diharamkan Allah '."(Shahih ) (Takhrij Al Misykah (163). )
2 13 Dari Abu Rafi' bahwa Rasulullah SAW telah bersabda, "Sungguh aku (tidak ingin) mendapati seseorang di antara kalian berleha (sambil bersandar) di tempat duduknya ketika seseorang yang datang kepadanya untuk bertanya tentang perkara yang menjadi perintahku dan apa yang menjadi laranganku, kemudian dia menjawab, 'Aku tidak tahu. Semua yang kami dapati di dalam kitab Allah, maka itulah yang kami ikuti'."(Shahih ) (Takhrij Al Misykah (162). )
3 14 Dari Aisyah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa mendatangkan perkara baru di dalam urusan kita (kami) ini yang bukan (benar-benar datang) darinya, maka hal itu ditolak (tidak diterima)."(Shahih ) (Ghayah Al Maram (5), Irwa Al Ghalil (88). Muttafaq alaih. )
4 15 Dari Abdullah bin Zubair bahwasanya ada seorang laki-laki dari golongan Anshar memaki Zubair di hadapan Rasulullah SAW mengenai aliran air yang mereka pergunakan untuk menyiram pohon kurma. Orang Anshar tadi berkata, "Biarkanlah air itu!" Akan tetapi, Zubair enggan menuruti permintaannya. Maka, keduanya saling berbantah-bantahan di hadapan Rasulullah SAW. Akhirnya Rasulullah SAW bersabda, "Siramlah (kebunmu) lebih dahulu, wahai Zubair! kemudian alirkan air itu kepada tetanggamu. " (Mendengar keputusan Rasulullah SAW) tersebut, orang Anshar marah dan mengomel, "Wahai Rasulullah! Apakah (engkau memutuskan perkara ini) oleh karena dia (Zubair) adalah anak bibimu (kemenakan)?" Wajah Rasulullah berubah menjadi merah, lalu beliau bersabda, "Wahai Zubair, siramlah kebunmu! Jika telah selesai, tahanlah air itu hingga kembali ke gundukan." Abdullah bin Zubair melanjutkan (kisahnya); Zubair berkata, "Demi Allah, sesungguhnya aku menduga karena peristiwa ini maka turunlah ayat ''Maka demi Tuhanku, mereka belum dikatakan beriman hingga mereka menjadikanmu sebagai hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian tidak mereka dapatkan di dalam hati mereka perasaan berat terhadap keputusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya." (Qs. An-Nisaa' (4): 65)(Shahih ) (Muttafaq alaih. )
5 16 Dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah kamu melarang wanita untuk mengerjakan shalat di masjid. " Seorang anaknya berkata, "Sungguh kami benar-benar akan melarang mereka." (Anaknya menceritakan), maka Ibnu Umar menjadi sangat marah dan berkata, "Aku berbicara berdasarkan hadits dari Rasululah SAW dan kamu malah berkata, 'Sungguh kami benar-benar akan melarangnya'."(Shahih ) (Abu Daud (575). )
6 17 Dari Abdullah bin Mughaffal, bahwa dia pernah duduk di samping kemenakannya yang sedang melontar dengan kerikil (ketapel-ed), maka dia melarangnya dan mengatakan, "Sesungguhnya Rasulullah melarang berbuat seperti itu. Beliau telah bersabda, 'Sesungguhnya batu kerikil itu tidak dapat membunuh binatang buruan dan tidak juga membuat musuh luka parah, tetapi hal itu hanya dapat meretakkan gigi dan dapat membutakan mata'." Dikatakan, "Kemudian kemenakannya itu kembali melempar dengan batu kerikil, maka dia berkata, 'Aku telah memberitahukanmu bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW telah melarang perbuatan itu, kenapa kamu ulangi melempar dengan batu kerikil? Sungguh aku tidak akan berbicara kepadamu untuk selama-lamanya'."(Shahih ) (Ghayah Al Maram (51). Muttafaq alaih. )
7 18 Dari Qabishah, bahwa Ubadah bin Shamit Al Anshari —seorang utusan dan sahabat Rasulullah SAW— pergi berperang bersama Muawiyah ke negeri Romawi. Suatu ketika dia melihat orang-orang sedang melakukan transaksi tukar-menukar emas dan kepingan perak tetapi salah satunya menambah beberapa dinar sebagai tambahannya. Dia juga melihat tukar-menukar perak, sedang salah satu pihak memberi beberapa dirham sebagai tambahannya. Maka Ubadah bin Shamit berkata, "Hai manusia, sesungguhnya kamu telah melakukan riba, karena aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Tidak ada tukar-menukar antara emas dengan emas kecuali yang semisalnya, dengan tidak menambah dan tidak menunggu (pembayarannya) '. " Muawiyah berkata kepadanya, "Hai Abu Walid, aku tidak melihat hal ini sebagai riba, kecuali jika menunggu tempo." Ubadah berkata, "Aku berkata kepadamu berdasarkan sabda Rasulullah SAW, sedang kamu berbicara kepadaku dengan pikiranmu. Seandainya Allah mengeluarkan aku, tentu aku tidak mau lagi tinggal bersamamu di suatu negeri, dan kamu menjadi sebagai pemimpinku." Tatkala Abdullah bin Shamit kembali ke Madinah, bartanyalah Umar bin Khaththab kepadanya, "Apa yang membuatmu segera pulang, wahai Abu Walid?" Maka, dia menceritakan persengketaannya dengan Muawiyah kepada Umar, serta apa yang dikatakannya tentang janjinya untuk tidak tinggal dengan Muawiyah di satu negeri. Umar berkata, "Kembalilah kamu, ke negerimu, wahai Abu Walid! Semoga Allah menjauhkan kebaikan suatu negeri yang tidak ada kamu dan orang-orang yang sepertimu." Kemudian Umar menulis surat untuk Muawiyah, "Kamu tidak berhak memerintahnya (Abu Walid), dan perintahkan orang-orang untuk mengikuti apa yang dia ucapkannya, sesunggguhnya dialah yang benar."(Shahih ) (Hadits yang menerangkan tentang jual-beli. )
8 20 Dari Ali bin Abu Thalib, dia berkata, "Apabila saya berbicara tentang hadits Rasulullah SAW, maka anggaplah beliau sebagai orang yang paling nyaman, paling memberikan petunjuk dan yang paling bertakwa."(Shahih. ) (Hadits yang menerangkan tentang jual-beli. )
9 22 Dari Abu Salamah, bahwa Abu Hurairah pernah berkata kepada seseorang, "Wahai anak saudaraku, apabila saya berbicara kepadamu tentang hadits dari Rasulullah SAW, maka janganlah kamu membandingkan dengan hal lainnya."(Hasan ) (Terdapat hadits yang Shahih: lebih lengkap dari hadits ini, yaitu hadits nomor (490). Hadits yang diriwayatkan oleh Amr bin Murrah seperti hadits yang diriwayatkan oleh Ali RA. Shahih: Hadits ini merupakan pengulangan hadits nomor (20). )