Daftar Hadits riwayat Ibnu Majah


Kitab : FITNAH
Bab : Menahan Lidah Dari Fitnah
[Kembali]

No No Hadits Isi
1 4040 Dari 'Alqamah bin Waqqash ia berkata, "Seorang lelaki bangsawan melintas di hadapannya, kemudian 'Alqamah berkata kepadanya, 'Sesungguhnya kamu memiliki hubungan silaturrahim dan hak, dan sungguh aku melihatmu mendatangi para pejabat lalu kamu berbicara dengan apa yang telah Allah kehendaki dari pembicaraanmu. Sungguh aku pernah mendengar Bilal bin Al Harist Al Muzani (sahabat Rasulullah SAW) berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya jika seseorang dari kalian mengucapkan perkataan yang diridhai Allah, dan ia mengira bahwa ucapannya itu dapat mencapai ridha-Nya, maka Allah SWT akan menulis (karena ucapannya itu) ridha-Nya sampai hari Kiamat. Dan sesungguhnya jika seseorang dari kalian mengucapkan perkataan yang dimurkai Allah, dan ia mengira bahwa ucapannya itu dapat mencapainya, maka Allah SWT akan menulis (karena ucapannya) itu murka-Nya sampai hari saat ia menjumpai-Nya (hari Kiamat)." Lalu 'Alqamah berkata, "Lihatlah, dan celaka kamu! Apa yang kamu katakan dan apa yang dikatakan. Karena berapa banyak perkataan —telah terhalangi untuk kuucapkan— setelah apa yang kudengar dari Bilal bin Al Harist itu."(Shahih ) (Ash-Shahihah (888), Ar-Raudh Al Nadhir (172), At-Ta'liq Ar-Raghib (3/151-152). )
2 4041 Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya seseorang yang mengucapkan perkataan yang dimurkai Allah, lalu ia menganggapnya tidak berdosa, maka (karena sebab perkataannya itu) ia akan di masukkan neraka Jahanam selama tujuh puluh musim gugur'."(Shahih ) (Ash-Shahihah (540). )
3 4042 Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhirat, hendaklah ia berkata yang baik atau diam'."(Shahih ) (Muttafaq 'Alaih. )
4 4043 Dari Sufyan bin Abdullah Ats-Tsaqafi, ia berkata, "Aku bertanya, 'Wahai Rasulullah, katakanlah kepadaku sesuatu yang dapat kupegang teguh dengannya.' Beliau menjawab, 'Katakanlah, "Tuhanku Allah." Lalu beristiqamahlah kamu.' Aku bertanya lagi, 'Wahai Rasulullah, apa yang paling engkau khawatirkan terhadap diriku?' Rasulullah SAW lantas menunjukkan lidahnya sendiri, lalu bersabda, 'Ini'."(Shahih ) (Zhilal Al-Jannah (21 dan 22). Muslim. )
5 4044 Dari Mu'az bin Jabal RA, ia berkata, "Aku pernah bersama Nabi SAW dalam sebuah perjalanan, hingga suatu ketika aku berada di dekat beliau saat kami masih dalam perjalanan. Lalu aku bertanya, 'Wahai Rasulullah, beritahukanlah padaku pekerjaan yang dapat memasukkanku ke dalam surga dan menjauhkanku dari api neraka.' Beliau bersabda, 'Sesungguhnya kamu telah mengajukan pertanyaan yang sangat bagus. Dan sesungguhnya ia (pekerjaan ini) amatlah mudah dijalankan bagi orang yang diberi kemudahan oleh Allah: (yaitu) kamu menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan dan menunaikan ibadah haji.' Kemudian beliau bersabda, 'Maukah kamu aku tunjukkan pintu-pintu kebaikan? (Itu adalah) puasa yang merupakan benteng, bersedekah yang dapat menghapuskan kesalahan sebagaimana air memadamkan api, dan shalatnya seseorang di tengah malam.' Lalu beliau membacakan firman Allah, 'Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan berharap...' (Qs. As-Sajdah [32]: 16) sampai dengan berfirman-Nya, '...sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.' (Qs. As-Sajdah [32]: 18) Kemudian beliau bersabda, 'Maukah kamu aku beritahukan tentang sebuah perkara terpenting (pokok perkara, tiang segala urusan dan keemasannya)? Itu adalah jihad." Beliau bersabda lagi, 'Maukah kamu aku beritahukan pengendali semua itu?' Aku menjawab, 'Ya." Maka beliau menunjuk lidahnya kemudian bersabda, 'Jagalah olehmu ini!' Aku bertanya, 'Wahai Nabi Allah, apakah kami akan diminta pertanggungjawaban dari apa yang kami ucapkan?' Beliau bersabda, 'Ibumu menyebabkan kematiamu, wahai Mu'adz (sungguh celaka dirimu, wahai Mu'adz)! Tidaklah manusia dilemparkan wajah-wajah mereka ke dalam api neraka melainkan karena hasil hasad lidah-lidah mereka'!"(Shahih ) (Al Irwa' (413), At-Ta'liq Ar-Raghib (4/3/5-6), Takhrij Al Iman karya Ibnu Abi Syaibah (2/1-2). )
6 4046 Dari Abu Al Sya'tsa', ia berkata, "Dikatakan kepada Ibnu Umar RA, 'Sesungguhnya kami sering datang mengunjungi para pejabat kami, lalu kami mengatakan suatu perkataan. Dan jika kami telah selesai dan hendak pergi, kami pun mengatakan perkataan yang berbeda.' Ibnu Umar berkata, 'Kami menilai hal itu pada zaman Rasulullah SAW sebagai perbuatan nifak'."(Shahih ) (At-Ta'liq Ibnu Majah. )
7 4047 Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, '(Sebuah sifat) dari sifat baik (yang menunjukkan) keislaman seorang adalah meninggalkan apa yang tidak penting bagi dirinya."(Shahih ) (Ar-Raudh An-Nadhir (293 dan 321), Takhrij Ath-Thahawiyah (276). )