Daftar Hadits riwayat Ibnu Majah


Kitab : NIKAH
Bab : Nyanyian dan Dufuf
[Kembali]

No No Hadits Isi
1 1924 Dari Abu Al Husain —namanya adalah Khalid Al Madani— ia berkata, "Ketika kami berada di Madinah pada hari 'Asyura', para perempuan menabuh dufuf dan bernyanyi, kemudian kami masuk ke (rumah) Ar-Rubai' binti Mu'awwidz, dan kami menceritakan hal itu kepadanya, maka ia pun berkata, "Rasulullah SAW datang ke tempatku pada pagi hari pernikahanku, dan di tempatku terdapat dua orang perempuan yang tengah bernyanyi dan mendendangkan pujian (mengenang) para pendahulu yang terbunuh pada perang Badar, keduanya mengatakan yang diantaranya adalah: "dan diantara kami ada seorang Nabi yang mengetahui apa yang terjadi esok." Maka beliau berkata, "Adapun yang ini, janganlah kalian mengatakannya, tidak ada yang mengetahui apa yang terjadi esok, melainkan Allah semata."(Shahih ) (Ar-Raudh (830), Al Adab (93-94): Al Bukhari. )
2 1925 Dari Aisyah, ia berkata, "Abu Bakar datang menemuiku, dan di tempatku terdapat dua perempuan dari kalangan Anshar yang tengah bernyanyi dengan ungkapan-ungkapan yang didendangkan kaum Anshar pada hari Bu'ats, —ia mengatakan: dan keduanya bukanlah penyanyi— kemudian Abu Bakar berkata, "Apakah dengan nyanyian syaitan di rumah Nabi SAW?" dan saat itu adalah hari raya Idul Fitri. Maka Nabi SAW bersabda, "Wahai Abu Bakar, sesungguhnya setiap umat memiliki hari raya, dan hari ini adalah hari raya kita."(Shahih ) (Muqaddimah Al Ayat Al Bayyinah (45/46): Muttafaq Alaih. )
3 1926 Dari Anas bin Malik, bahwasanya Nabi SAW melewati beberapa kota (daerah), kemudian beliau menjumpai perempuan-perempuan yang tengah memukul dufuf dan bernyanyi, dan mereka mengatakan (dalam syairnya), "Kami perempuan-perempuan dari Bani Najjar # alangkah beruntungnya kami bertentangga dengan Muhammad." Maka Nabi SAW pun berkata, "Allah Maha Mengetahui bahwa aku mencintai kalian.(Shahih ) (Difa'an Al Hadits (Hal. 24): Al Bukhari secara ringkas. )
4 1927 Dari Ibnu Abbas, ia berkata, "Aisyah menikahkan seorang kerabatnya dari kalangan Anshar, kemudian Rasulullah SAW datang dan berkata, "Apakah kalian telah menghadiahkan anak perempuannya (mengirimkannya ke calon suaminya)?" mereka menjawab, "Ya." Beliau berkata, "Apakah kalian juga mengirim seseorang yang bernyanyi bersamanya?" Aisyah menjawab, "Tidak." Maka Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Anshar adalah kaum yang menyukai canda, kalau saja kalian kirimkan bersamanya orang yang mendendangkan, "Atainakum, atainakum, fahayaanaa wa hayaakum (kami mendatangi kalian dan kita saling bersambutan)."(Hasan ) (dan kalimat yang berisikan canda terdapat kerancuan. Al Irwa' (1995), Adh-Dha'ifah (2981), Adab Az-Zafaf {181-182). )
5 1928 Dari Mujahid, ia berkata, "Aku bersama Ibnu Umar, kemudian ia mendengar suara tetabuan, dan ia meletakkan jari-jarinya di telinganya, ia pun lalu menepi, sehingga ia melakukan hal itu tiga kali. Kemudian ia berkata, "Demikianlah yang dilakukan Rasulullah SAW.(Shahih ) (dengan lafadz ini: zamarat raa'in dan penyebutan "tetabuhan" di dalamnya terdapat kerancuan. Ar-Raudh (568). )