Daftar Hadits riwayat Ibnu Majah


Kitab : JIHAD
Bab : Tidak Ada Ketaatan dalam Bermaksiat kepada Allah.
[Kembali]

No No Hadits Isi
1 2914 Dari Abu Said Al Khudri, Sesungguhnya Rasulullah SAW mengutus Alqamah bin Mujazaz dalam satu rombongan dan aku di dalamnya. Ketika telah sampai di penghujung perang atau di pertengahan jalan, sekelompok bala tentara meminta izin. Rasulullah memberikan mereka izin kepada mereka, lalu pasukan dipimpin oleh Abdullah Hudzafah bin Qais As-Sahmi. Aku termasuk orang yang ikut berperang bersama dengannya. Setelah sampai di pertengahan jalan, sekelompok kaum menyalakan api untuk menghangatkan tubuh atau untuk membuat sesuatu. Abdullah berkata, "Perkataan ini adalah lelucon, bukankah kalian harus mendengarkan dan taat kepadaku?" Mereka berkata, "Tentu." Ia berkata, "Tidakkah yang aku perintahkan tentang sesuatu kepada kalian, pasti kalian lakukan?" Mereka menjawab, "Tentu." Abdullah berkata, "Aku ingin kalian meloncati api ini. "Sekelompok orang berdiri dan saling menghalangi. Ketika ia mengira bahwa mereka telah melompat. ia berkata, "Berhentilah kalian, karena sesungguhnya aku hanya bergurau kepada kalian." Ketika kami tiba dan mengemukakannya kepada Nabi SAW. Beliau SAW bersabda, "Barangsiapa yang memerintahkan kalian untuk bermaksiat kepada Allah, maka janganlah kalian taat kepadanya."(Hasan ) (Ash-Shahihah (2324). )
2 2915 Dari Ibnu Umar, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, "Seorang muslim harus taat pada sesuatu, baik yang ia sukai atau ia benci, kecuali apabila diperintahkan untuk berbuat maksiat, maka tidak ada kata mendengar dan taat lagi."' Sanadnya(Shahih ) (Ash-Shahihah (2324). )
3 2916 Dari Abdullah bin Mas'ud, sesungguhnya Nabi SAW bersabda, "Ada sekelompok orang yang memimpin urusan kalian setelahku, yaitu orang-orang yang memadamkan Sunnah Nabi dan melakukan bid'ah serta senantiasa mengakhirkan shalat dari waktunya." Aku katakana, "Wahai Rasulullah! Apabila aku bertemu mereka, apa yang harus aku lakukan?" Rasulullah bersabda, "Engkau bertanya kepadaku, apa yang engkau harus lakukan wahai ibnu Umi Abdu? Tidak ada ketaatan bagi orang yang bermaksiat kepada Allah.(Shahih ) (Ash-Shahihah (2/139), Shahih Abu Daud (458). )
4 2917 Dari Ubadah bin Shamit, ia berkata, "Kami telah membaiatkan diri kepada Rasulullah untuk mendengar dan patuh pada sesuatu yang sulit dan mudah, di saat semangat dan di saat dibenci serta di saat ada kepentingan kita. Selain itu agar kami tidak menolak perintah dari orang yang layak memerintah dan serta agar kami mengemukakan kebenaran di mana saja berada. Kami tidak takut kepada cacian pencaci demi hak-hak Allah.(Shahih ) (Zhilal Al-Jannah (1029-1035). HR. Muslim. )
5 2918 Dari Auf bin Malik Al Asyja'i, ia berkata, "Kami berada di sisi Nabi SAW tujuh, delapan atau sembilan orang. Ia berkata, "Bukankah kalian ingin berbaiat pada Rasulullah?! Kami membentangkan tangan kami. Seseorang berkata, "Wahai Rasulullah! Sesungguhnya kami telah membaiat dirimu, maka bagaimana cara berbaiat kepadamu? Rasulullah SAW bersabda, "Hendaklah kalian beribadah kepada Allah dan janganlah mensekutukan-Nya. Dirikanlah shalat lima waktu dan dengarkan serta taati-perintah pemimpinmu —ia mengemukakannya dengan ucapan yang samar— dan janganlah meminta-minta kepada orang lain.' Auf berkata. "Aku sungguh telah melihat sebagian mereka yang cambuknya terjatuh, maka mereka tidak meminta kepada orang lain untuk mengambilnya.(Shahih ) (Shahih Abu Daud{1449). HR. Muslim. )
6 2919 Dari Anas bin Malik, ia berkata, "Kami telah berbaiat terhadap Rasulullah SAW, untuk mendengar dan taat kepadanya. Rasulullah bersabda, "Pada sesuatu yang kalian mampu."(Shahih ) (At-Ta'liq ala ibnu Majah. HR. Bukhari-Muslim. )
7 2920 ari Jabir, ia berkata, "Seorang hamba sahaya datang menemui Nabi SAW dan membaiat dirinya di saat hijrah. Rasulullah tidak merasa bahwa orang tersebut adalah seorang hamba sahaya lalu majikannya tiba dan meminta hamba sahaya tersebut. Rasulullah SAW, "Juallah hamba sahaya tersebut kepadaku. Lalu Rasulullah SAW membelinya dengan dua orang hamba sahaya lainnya yang berkulit hitam. Rasulullah tidak pernah melakukannya lagi kepada siapapun setelah itu.sehingga beliau menanyakan kepadanya apakah dirinya seorang hamba sahaya atau bukan?(Shahih ) (HR. Muslim. )